Latar Belakang Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Open Ended pada Pembelajaran Problem Based Learning
Sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa juga tidak berkembang secara optimal.
Kemampuan siswa kelas VIII C SMPN 13 Semarang dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah open ended masih kurang. Hal ini dibuktikan dari hasil
observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa masih ditemukannya berbagai kesalahan dalam penyelesaian siswa. Contohnya, seperti soal berikut. Amir membuat
lingkaran dari seutas tali yang panjangnya 176 cm. Tentukan banyak lingkaran yang dapat dibuat Amir dengan panjang tali yang sama dan tentukan jari-jarinya
Jawaban siswa yang melakukan kesalahan adalah sebagai berikut.
Gambar 1.1 Jawaban siswa pada tes awal Jawaban siswa tersebut belum memenuhi langkah-langkah penyelesaian masalah,
yaitu memahami masalah, memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan masalah dengan benar dan sistematis, dan memeriksa sendiri
ketepatan strategi yang dipilihnya dan kebenaran penyelesaian masalah yang didapatkannya. Dalam menyelesaikan soal ini, siswa langsung menjawab
menggunakan rumus yang sesuai namun siswa tidak melakukan pendefinisian masalah terlebih dahulu.
Gambar 1.2 Jawaban siswa pada tes awal Jawaban siswa tersebut belum memenuhi langkah-langkah penyelesaian masalah,
yaitu memahami masalah, memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan masalah dengan benar dan sistematis, dan memeriksa sendiri
ketepatan strategi yang dipilihnya dan kebenaran penyelesaian masalah yang didapatkannya. Dalam menyelesaikan soal ini, siswa langsung menjawab tanpa
melakukan pendefinisian masalah dan tidak menyelesaikan masalah dengan sistematis. Dalam penyelesaiannya pun siswa tidak menggunakan rumus namun
langsung menebak jawabannya.
Gambar 1.3 Jawaban siswa pada tes awal Pekerjaan siswa tersebut jelas mencerminkan kemampuan pemecahanan masalah
masih kurang. Karena siswa tidak menyelesaikan soal pada nomor ini namun soal pada nomor lain dikerjakan.
Secara menyeluruh kemampuan siswa kelas VIII C SMPN 13 Semarang dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah open ended masih kurang. Hal ini
terlihat sebagian besar siswa tidak menerapkan langkah-langkah penyelesaian masalah yaitu memahami masalah, memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah, menyelesaikan masalah dengan benar dan sistematis, dan memeriksa sendiri ketepatan strategi yang dipilihnya dan kebenaran penyelesaian masalah yang
didapatkannya dan tidak memenuhi indikator penyelesaian masalah open ended. Proses pembelajaran yang diterapkan selama ini adalah proses pembelajaran
yang masih terpusat pada guru, siswa cenderung lebih pasif. Padahal hal ini dapat menyebabkan siswa tidak berkembang. Siswa harus dilibatkan lebih aktif dalam
proses pembelajaran. Dengan kata lain proses pembelajaran haruslah terpusat pasa siswa. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif adalah
problem based learning PBL. Dalam PBL pembelajaran dimulai dengan memberikan masalah kepada siswa untuk dianalisis kemudian didiskusikan sehingga
proses berfikir siswa akan berkembang. Sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan soal pemecahan masalah juga dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah
Open Ended pada Pembelajaran Probem Based Learning.