Penyebab Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open Ended
menyelesaikan dengan satu cara saja. Dalam menyelesaikan suatu soal siswa mengerjakan dengan terperinci dan lengkap dan apabila siswa mengalami kebuntuan
dalam mengerjakan, siswa lebih memilih mengerjakan soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu. Beberapa siswa ada yang menyelesaikan soal dengan tidak
lengkap dan terperinci dan apabila siswa tersebut mengalami kebuntuan dalam mengerjakan, siswa tersebut memilih tidak mengerjakan atau mencontek teman.
Dalam menyelesaikan soal yang belum pernah dijelaskan cara penyelesaiannya terlebih dahulu, siswa cenderung tetap mengerjakan dengan caranya sendiri dan
mengarang rumus. Namun ada juga siswa yang memilih tidak mengerjakan soal tersebut.
Berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Woods et al dalam Mourtos 2004, hasil penelitian menunjukkan karakteristik pemecah masalah yang baik yaitu
bersedia menghabiskan waktu untuk membaca, mengumpulkan informasi dan mendefinisikan masalah; menggunakan proses, sebaik taktik dan heuristik yang
bervariasi untuk menyelesaikan masalah; memantau proses pemecahan masalah dan mencerminkan keefektifannya; memperlihatkan ketepatan daripada kecepatan;
menuliskan ide dan membuat diagrambagan saat menyelesaikan masalah; terorganisasi dan sistematik; fleksibel menjaga pilihan terbuka, dapat melihat situasi
dari perspektif yang berbeda; menggambarkan subjek pengetahuan yang berkaitan, secara objektif dan kritis memeriksa kualitas dan ketepatan dari pengetahuandata;
bersedia mengambil resiko dan mengatasi keambiguan dan tekanan; dan
menggunakan segala pendekatan yang memperhatikan fundamental, daripada mencoba mengkombinasikan bermacam-macam solusi yang diingat.