Bagi Praktik Keperawatan Implikasi Bagi Keperawatan

119 Universitas Indonesia

6.2.3 Keterbatasan Standar Pengukuran Mutu

Standar keselamatan pasien yang disusun dan diukur oleh kepala ruang dan timnya masih terbatas pada standar keluaran outcomes atau hasil layanan kesehatan ketentuan ideal yang menunjuk pada hasil langsung pelayanan yang dilakukan oleh perawat pelaksana dalam menerapkan tindakan keselamatan pasien.

6.2.4 Keterbatasan Teknik Pengukuran Mutu

Teknik pengukuran mutu keselamatan pasien yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada teknik pengukuran mutu konkuren dimana pengukuran dilakukan terhadap mutu tindakan keselamatan psien yang dilakukan oleh perawat selama layanan diberikan atau diselenggarakan, belum dilakukan teknik pengukuran mutu yang lain misalnya pengukuran mutu prospektif terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan sebelum layanan kesehatan diselenggarakan serta pengukuran mutu retrospektif adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan setelah layanan kesehatan diselenggarakan.

6.2.5 Keterbatasan Sumber Data Penelitian

Sumber data untuk mengukur variabel penjaminan mutu dan tindakan keselamatan pasien berasal dari persepsi perawat belum dilakukan penilaian observasi langsung.

6.3 Implikasi Bagi Keperawatan

Hasil penelitian memberikan implikasi bagi praktik keperawatan, bagi perkembangan ilmu manajemen keperawatan dan bagi penelitian selanjutnya.

6.3.1 Bagi Praktik Keperawatan

Hasil penelitian memberikan pengalaman kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait evaluasi pengukuran mutu keselamatan pasien. Hasil pengukuran mutu keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh kepala ruang dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk melakukan tindakan edukasi dan korektif jika Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 120 Universitas Indonesia kriteria standar yang ditetapkan tidak tercapai karena tindakan keselamatan yang kurang optimal akan berdampak terjadinya insiden terkait keselamatan pasien. Kerugian yang dapat timbul akibat insiden keselamatan pasien diantaranya semakin besar biaya yang harus ditanggung oleh rumah sakit, pasien semakin lama dirawat dan terjadi resistensi obat. Hal lain yang dapat timbul pada pasien yaitu cidera, membahayakan jiwa dan kematian. Insiden keselamatan pasien juga dapat membawa rumah sakit ke arena blamming, menimbulkan konflik antara petugas kesehatan dan pasien, menimbulkan sengketa medis, tuntutan dan proses hukum, tuduhan malpraktik, blow-up ke media massa yang akhirnya menimbulkan opini negatif terhadap pelayanan rumah sakit, bahkan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Implikasi penelitian ini bagi manajemen rumah sakit sebagai penentu kebijakan manajer keperawatan, dan diklat rumah sakit yang menyusun perencanaan program keselamatan keselamatan pasien agar selalu mensosialisasikan tindakan keselamatan pasien dengan mengacu kepada panduan keselamatan pasien yang terbaru berdasarkan PERMENKES No.1691MENKESPERVIII2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit yang diantaranya berisi tentang enam sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Menggunakan temuan pengukuran mutu sebagai ukuran kinerja dan penghargaan perawat, membimbing, memberikan konseling, atau mendisiplinkan perawat dengan tepat. Selain itu juga diperlukannya perawat yang mempunyai tugas khusus untuk memantau mengontrol kejadian infeksi nosokomial. Tindakan keselamatan yang kurang optimal juga berdampak pada mahasiswa yang melakukan praktik klinik di rumah sakit, dikarenakan perawat di rumah sakit merupakan role model bagi mahasiswa. Jika perawat melakukan tindakan yang Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 121 Universitas Indonesia kurang optimal dikhawatirkan hal tersebut akan dicontoh oleh mahasiswa dan menimbulkan kesalahan berantai. Lebih lanjut bagi institusi pendidikan hasil penelitian ini memberikan implikasi agar mahasiswa yang melakukan praktik klinik harus dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait tindakan keselamatan pasien agar tidak terjadi insiden keselamatan pasien akibat ketidaktahuan mahasiswa terhadap hal-hal terkait keselamatan pasien karena perawat atau pembimbing tidak selalu dapat mendampingi dan mengawasi mahasiswa saat melakukan praktik klinik di rumah sakit.

6.3.2 Bagi Penelitian Selanjutnya