Penentuan Penyebab Kesenjangan Langkah Peningkatan Mutu

46 Universitas Indonesia ditetapkan. Dengan demikian untuk meningkatkan mutu diperlukan langkah- langkah sebagai berikut: Penentuan sebab terjadinya kesenjangan antara kenyataan dengan standar, menyusun rencana tindakan untuk mengatasi kesenjangan yang ada, pemilihan rencana kegiatan yang terbaik.

1. Penentuan Penyebab Kesenjangan

Apabila pengukuran mutu telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah persiapan untuk peningkatan mutu, yang merupakan bagian penting dalam penjaminan mutu. Harus disadari sangat sulit membuat standar yang benar- benar sempurna, oleh sebab itu hasil pengukuran harus dipertimbangkan dengan hati- hati sebelum membuat keputusan. Apabila timbul keraguan terkait hasil pengukuran sebaiknya dilakukan pengukuran ulang. Dalam melakukan pengukuran layanan keehatan kelompok jaminan mutu layanan akan menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama hasil pengukuran memenuhi atau melebihi standar yang ditetapkan; Kedua, hasil pengukuran kurang atau tidak memenuhi standar layanan yang ditetapkan. Hasil pengukuran yang memenuhi atau melebihi standar harus diberi penghargaan atau pujian karena dapat meningkatkan motivasi petugas untuk lebih baik lagi. Selanjutnya kelompok jaminan mutu mengumpulkan informasi pendukung untuk upaya peningkatan mutu berkesinambungan misalnya: Apakah pelaksanaan layanan yang memenuhi standar terjadi terus menerus? Jika demikian maka standar harus diubah. Apakah pengukuran tingkat kepatuhan lebih tinggi dari sebelumnya? Jika demikian timbul pertanyaan apakah perubahan tersebut sebagai akibat perubahan prosedur atau sumber daya yang telah dijalankan. Mungkin hal tersebut mempunyai hubungan dengan aspek lain dari layanan, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian. Hasil pengukuran yang kurang atau tidak memenuhi standar, menunjukkan bahwa telah terjadi kesenjangan antara standar dengan kenyataan. Kesenjangan yang terjadi harus dijadikan pendorong untuk melaksanakan koreksi, sayangnya upaya untuk melakukan perubahan ini sering dianggap sebagai hukuman, padahal hasil Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 47 Universitas Indonesia pengukuran harus dijadikan umpan balik yang membangun dan bermaksud baik. Oleh karena itu penyampaiannya harus dilakukan dengan cara tertentu misalnya disampaikan secara khusus, mulai dari hal-hal positif, secara rahasia. Penyampaian secara khusus dilakukan dengan menanyakan bagian yang membingungkan atau tidak dimengerti dari standar tersebut. Kemudian semua orang yang terlibat membuat kesepakatan sehingga mereka mempunyai pengertian yang sama. Penyampaian hasil pengukuran dimulai dengan mengemukakan butir-butir yang positif dulu bukan suatu kritik atau menyalahkan. Namun apabila ditemukan perorangan atau kelompok yang mempengaruhi tingkat kepatuhan terhadap standar yang rendah maka, informasi dibatasi kepada mereka yang terkait saja. Tidak ada hasil yang dapat dicapai jika hanya mencari “kambing hitam ”. Setelah menyampaikan hasil pengukuran, langkah selanjutnya adalah menentukan kemungkinan penyebab kesenjangan. Untuk dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab kesenjangan maka pertanyaan berikut perlu dijawab: 1 Apakah layanan kesehatan yang diselenggarakan secara konsisten berada dibawah standar pelayanan kesehatan dari penilaian sebelumnya, mengapa? 2 Apakah tingkat kepatuhan terhadap standar layanan kesehatan lebih rendah daripada penilaian sebelumnya? mengapa? Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk menimbulkan gagasan adalah curah pendapat brainstorming. Curah pendapat agar efektif beranggotakan 5-12 orang. Salah satu anggota ditunjuk menjadi pemimpin. Pemimpin sidang harus dapat membantu mewujudkan kesepakatan terhadap usulan yang paling layak. Pada akhir langkah ini kelompok jaminan mutu akan mempunyai suatu daftar kemungkinan pernyataan penyebab kesenjangan. Selanjutnya kelompok harus dapat memilih salah satu penyebab yang paling mungkin. Berdasarkan penyebab yang dipilih kemudian mulai menyusun rencana kegiatan. Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 48 Universitas Indonesia

2. Penyusunan Rencana Kegiatan