27
Universitas Indonesia
mempunyai usia rata-rata 34,42 tahun. Pendapat berlawanan disampaikan oleh Hikmah 2008 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antar usia staf
yang 80 merupakan perawat dengan persepsi keselamatan pasien di RSUP Fatmawati р 0.05, α= 0.05.
2.2.2 Jenis Kelamin
Robbins 2003 menyatakan tidak ada perbedaan dalam meningkatkan pengetahuan antara laki-laki dan perempuan namun dalam analisis laki-laki
cenderung lebih baik daripada perempuan. Penelitian yang dilakukan Ardani 2003 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan
kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan р= 0.925, α= 0.05. Hal ini sesuai juga dengan penelitian Hikmah 2008 menyatakan
tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi keselamatan pasien di RSUP Fatmawati р 0.05, α= 0.05.
2.2.3 Tingkat Pendidikan
Penelitian yang dilakukan Ardani 2003 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian
mutu pelayanan keperawatan р= 0.913, α= 0.05. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Anugrahini 2010 menunjukkan ada hubungan
tingkat pendidikan dengan kepatuhan perawat melaksankan pedoman keselamatan pasien. Perawat dengan latar belakang pendidikan S1 dan D3 lebih patuh dalam
melaksanakan tindakan keselamatan pasien dibanding perawat dengan latar belakang SPK. Aiken et al. 2003 meneliti hubungan pendidikan registered nurse
dengan keselamatan pasien dimana angka kematian dan kegagalan pada pasien yang menjalani operasi lebih rendah di rumah sakit yang memiliki perawat dengan
pendidikan S1 atau lebih tinggi Ching et al., 2009.
2.2.4 Masa Kerja
Hasil penelitian Anugrahini 2010 menunjukkan ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan perawat. Perawat yang patuh menerapkan pedoman
keselamatan pasien mempunyai masa kerja rata-rata 17,36 tahun, dan yang
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
28
Universitas Indonesia
kurang patuh mempunyai masa kerja rata-rata 11,71 tahun р 0.05, α= 0.05. Penelitian Marpaung 2005 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna masa
kerja perawat pelaksana dengan budaya kerja р 0.05, α= 0.05, masa kerja perawat berhubungan dengan kepemimpinan efektif pada komunikasi dan
pengambilan tindakan.
2.2.5 Pelatihan
Pelatihan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan SDM yang diharapkan dapat membantu rumah sakit mempersiapkan kualitas tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan strategi yang sedang dijalankan. Dengan mengembangkan kecakapan karyawan dimaksudkan setiap usaha dari pimpinan
untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga didalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif Sutrisno, 2009.
Sutrisno 2009 menyatakan latihan diperlukan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan
kerja, latihan diperlukan bukan hanya sebagai pelengkap namun sekaligus memberikan dasar-dasar pengetahuan karena dengan pelatihan karyawan belajar
mengerjakan sesuatu dengan benar dan tepat serta dapat memperkecil atau meninggalkan kesalahan yang pernah dilakukan.
Penelitian Nilasari 2010 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan bermakna sebelum dan sesudah pelatihan pada ketrampilan perawat klinik dalam penerapan
keselamatan pasien diantaranya peningkatan sebelum dan sesudah penerapan pelatihan memastikan identifikasi pasien р= 0.00, α= 0.05, komunikasi saat
operan р= 0.00, α= 0.05, pemberian obat secara benar р= 0.00, tindakan pada sisi tubuh yang benar р= 0.00, α= 0.05, pencegahan salah kateter р= 0.00,
pencegahan resiko pasien jatuh р= 0.00, α= 0.05, dan meningkatkan kebersihan tangan р= 0.00, α= 0.05. Tidak terdapat peningkatan bermakna sebelum dan
sesudah pelatihan pada keterampilan perawat klinik pada pengendalian cairan infus р= 0.317, α= 0.05 serta penggunaan alat injeksi sekali pakai р= 0.257,
α = 0.05.
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
29
Universitas Indonesia
2.3 Konsep Penjaminan Mutu