14
Universitas Indonesia
menggunakan gelang tangan harus tetap dikonfirmasi secara verbal, seandainya pasien tidak dapat menyebut nama maka perawat dapat menanyakan pada
penunggu atau keluarga. Pasien yang tidak mampu menyebut nama, tidak memakai gelang dan tidak ada keluarga atau penunggu maka identitas dipastikan
dengan melihat rekam medik oleh dua orang petugas Unit pelayanan jaminan mutu, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, 2011.
Elemen penilaian sasaran menurut Depkes RI, 2011 pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien misalnya nama pasien, tanggal lahir tidak
menggunakan nomor dan lokasi kamar; Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah; Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan prosedur; Kebijakan dan prosedur
mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi.
2.1.6.2 Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Komunikasi mempunyai arti penting bagi keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan. Rumah sakit merencanakan proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi yang bersifat internal dan eksternal dimana transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Depkes RI,
2008.
Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan secara
lisan atau melalui telepon. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti melaporkan hasil
laboratorium klinik cito melalui telepon ke unit pelayanan Depkes RI, 2011. Manojlovich, 2007 menyatakan komunikasi dokter dan perawat mempunyai
peran penting dalam menentukan derajat kesehatan pasien, dan kualitas pelayanan yang diberikan. Semakin baik komunikasi diantara perawat dan dokter semakin
baik hasil perawatan yang mereka berikan.
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
15
Universitas Indonesia
Maksud sasaran ini jika komunikasi dilakukan secara efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, dan jelas akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Hasil penelitian Maryam, 2005 menunjukkan
terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi saat operan p= 0,024, α
= 0.05
dengan kepuasan pasien.
Jenis komunikasi yang dapat dilakukan untuk menunjang pelaksanaan keselataman pasien menurut Sammer, Lykens, Singh, Mains, Lackan, 2010
diantaranya: Structured techniques read-back, SBAR. Perintah instruksi yang diberikan lewat telepon jika sudah diterima harus ditulis kemudian dibaca kembali
untuk konfirmasi dan verifikasi langsung kepada pemberi perintah instruksi. Kebijakan dan atau prosedur pengidentifikasian juga menjelaskan bahwa
diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali read back bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi gawat darurat di IGD atau
ICU.
Teknik SBAR Situation-Background-Assessment-Rekommendation teknik ini berlaku untuk semua petugas sebelum pelaporan serah terima. Persiapan yang
dilakukan sebelum melaporkan kondisi pasien harus memeriksa pasien dengan benar, melihat nama dokter penanggungjawab pasien yang sesuai untuk ditelepon,
mengetahui diagnosis medik pasien, membaca catatan dokter dan catatan perawat yang terbaru, memegang rekam medik pasien dan siap melaporkan menggunakan
teknik SBAR. Mulai dari situasi, lanjutkan dengan background latar belakang, assessment penilaian serta rekomendasi Unit pelayanan jaminan mutu, RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, 2011.
Rumah sakit harus mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
Penelitian
Nilasari 2010 menunjukkan ada peningkatan bermakna pada komunikasi perawat saat operan sesudah
mendapatkan pelatihan tentang keselamatan pasien p= 0.00, α= 0.05.
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
16
Universitas Indonesia
Elemen penilaian sasaran menurut Depkes RI, 2011 terdiri dari empat hal diantaranya: Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah; Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh
penerima perintah; Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan; Kebijakan dan prosedur
mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
2.1.6.3 Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai