33
Universitas Indonesia
menyelesaikan masalah berdasarkan kemampuan dengan dua langkah utama yaitu
pengukuran mutu dan peningkatan mutu.
Langkah pengukuran mutu diawali dengan pembentukan kelompok jaminan
mutu, penyusunan dan sosialisasi standar layanan kesehatan, pemilihan teknik pengukuran, pengukuran mutu layanan kesehatan dengan cara membandingkan
standar layanan kesehatan dengan kenyataan yang tercapai Pohan, 2007.
2.3.5 Alasan Pentingnya Jaminan Mutu
Lima alasan dapat dikemukakan terkait mengapa jaminan mutu menjadi hal yang
penting untuk dilaksanakan Pohan, 2007. Pertama, penerapan penjaminan mutu
akan menjamin bahwa organisasi layanan kesehatan akan selalu menghasilkan layanan yang bermutu, artinya layanan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan
kebutuhan pasien serta mampu dibayar oleh pasien. Alasan kedua pentingnya
penerapan penjaminan mutu akan menjadikan organisasi layanan akan semakin efisien karena semua orang yang bekerja dalam organisasi akan bekerja lebih baik
dalam sistem yang terus menerus di perbaiki.
Alasan ketiga bahwa penerapan penjaminan mutu membuat organisasi layanan
menjadi terhormat, terkenal, dan selalu dicari siapapun yang membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu serta menjadi tempat kerja idaman bagi profesi
layanan kesehatan yang kompeten dan berperilaku terhormat. Keempat,
penerapan penjaminan mutu terutama akan memperhatikan keluaran outcomes sehingga setiap pelaksanaan tugas harus dilakukan dengan benar agar layanan
kesehatan benar-benar bermanfaat bagi pasien. Alasan terakhir, penerapan
pendekatan jaminan mutu akan menumbuhkan kepuasan kerja, komitmen dan peningkatan moral profesi layanan kesehatan serta akhirnya menimbulkan
kepuasan pasien.
2.3.6 Pihak yang Terlibat dalam Penjaminan Mutu
Idealnya setiap orang dalam organisasi harus terlibat dan berpartisipasi dalam penjaminan mutu, karena setiap orang akan menerima keuntungan dari hal itu
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
34
Universitas Indonesia
Assaf, 2009; Bustami, 2011; Marquis Houston, 2012; Pohan, 2007; Swanburg, 1999. Penjaminan mutu memberi umpan balik kepada karyawan tentang mutu
asuhan mereka saat ini dan bagaimana asuhan yang mereka berikan dapat diperbaiki.
Staf harus dilibatkan sepanjang proses penjaminan mutu, walaupun tidak praktis mengharapkan keterlibatan staf secara penuh, staf harus dilibatkan dalam
menentukan kriteria atau standar, menilai kembali standar, mengumpulkan data atau melaporkannya. Konsumen harus secara aktif terlibat dalam penentuan mutu
layanan organisasi. Namun harus diingat, bahwa mutu layanan tidak selalu sama dengan kepuasan konsumen.
Pasien Profesi Kesehatan
Mutu
Manajemen Gambar 2.1 Mutu hasil interaksi pasien-profesi kesehatan-manajemen
Sumber: Pohan, 2007: 25
Gambar 2.1 terlihat interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat mutu layanan kesehatan yang diperoleh pasien yang dapat digambarkan sebagai sagitiga
sama sisi. Mutu layanan kesehatan digambarkan berada dalam segitiga, pasien masyarakat dan profesi layanan kesehatan pada sisi segitiga, sedangkan
manajemen digambarkan pada alas segitiga. Segitiga ini menggambarkan suatu kerangka interaktif yang menunjukkan bahwa mutu layanan kesehatan sebagai
kepentingan dari berbagai pihak terkait, pasien, profesi layanan kesehatan, penentu kebijaksanaan dan pengambil keputusan, organisasi layanan kesehatan
dan masyarakat pada umumnya. Mutu
Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012
35
Universitas Indonesia
2.3.7 Faktor Pendorong Penerapan Penjaminan Mutu