Indikator Sensitif Pelayanan Keperawatan Sembilan Solusi Live Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit

11 Universitas Indonesia Kejadian tidak diharapkan KTD adverse event merupakan kejadian yang mengakibatkan cidera pada pasien karena dilakukannya suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya, dan bukan karena penyakit dasar atau karena kondisi pasien. Cidera dapat disebabkan karena tindakan medis atau kesalahan medis yang tidak dapat dicegah Depkes RI, 2006 KKP-RS, 2008. Contoh KTD misalnya transfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena reaksi hemolisis. Kejadian nyaris cidera KNC near miss suatu kejadian yang tidak menyebabkan cidera pada pasien akibat melakukan suatu tindakan commission atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya omission Depkes RI, 2006 KKP-RS, 2008. Contohnya unit transfusi darah sudah siap terpasang pada pasien yang salah, namun kesalahan dapat diketahui sebelum transfusi darah. Kejadian tidak cidera KTC merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak cidera Depkes RI, 2011. Kejadian potensial cidera KPC kondisi yang sangat berpotensi menimbulkan cidera tetapi belum terjadi insiden Depkes RI, 2011. Kejadian sentinel merupakan suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cidera serius, kehilangan fungsi secara permanen yang tidak berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit atau kondisi yang mendasari. Termasuk kejadian sentinel diantaranya kematian yang tidak diharapkan, operasi pada sisi yang salah, prosedur yag salah, pasien yang salah Depkes RI, 2006 KKP-RS, 2008; Depkes RI, 2011.

2.1.4 Indikator Sensitif Pelayanan Keperawatan

American Nurses Association ANA pada tahun 1998 menetapkan 10 indikator pelayanan keperawatan yang sensitif terhadap staffing antara lain 1 Pasien jatuh dan pasien jatuh dengan injuri; 2 Ulkus dekubitus komunitas, rumah sakit, unit; 3 Campuran tenaga kesehatan yang terdiri dari Registered nurses RNs, licenced practical nurses LPNs, licenced vocational nurses LVNs, dan unlicensed assistive personnel yang merawat pasien di ruang akut; 4 Jam perawatan tiap pasien perhari; 5 Kepuasan perawat, pendidikan dan sertifikasi perawat 6 Siklus Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 12 Universitas Indonesia pengkajian nyeri pada anak dan intravenous infiltration rate; 7 Psychiatric patient assault rate; 8 Prevalensi restrainsts; 9 Turnover perawat; 10 Nosokomial infeksi pneumonia berhubungan dengan ventilator, central line berhubungan dengan penyebaran infeksi lewat darah, kateter berhubungan dengan infeksi saluran kemih. Indikator sensitif pelayanan keperawatan menurut The National Quality Forum NQF, 2008 dalam Cherry Jacob, 2011 diantaranya kematian selama operasi pada pasien rawat inap dengan komplikasi serius yang gagal diselamatkan, kejadian luka tekan, pasien jatuh, jatuh dengan injury, restraint prevalence vest limb, infeksi yang berhubungan dengan kateter urin di ICU, infeksi yang berhubungan dengan central line catheter di ICU NICU, pneumonia berhubungan dengan ventilator- di ICU NICU, smoking cessation counseling for heart failure, smoking cessation counseling for pneumonia, skill mix, jam kerja perawat tiap pasien perhari, practice environment scale-nursing work index PES-NWI, voluntary turnover.

2.1.5 Sembilan Solusi Live Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit

WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan nine life saving patient safety solutions sembilan solusi life-saving keselamatan pasien rumah sakit. Panduan ini mulai disusun sejak tahun 2005 oleh pakar keselamatan pasien dan lebih 100 negara, dengan mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit KK-PRS mendorong rumah sakit di Indonesia untuk menerapkan sembilan solusi life-saving keselamatan pasien rumah sakit langsung atau bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi rumah sakit masing- masing. Adapun sembilan solusi tersebut diantaranya: Memperhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip, memastikan identifikasi pasien, berkomunikasi secara efektif, memastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar, mengendalikan cairan elektrolit pekat concentrated, memastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan, menghindari salah kateter dan salah sambung slang tube, Pengaruh penjaminan..., Iswati, FIK UI, 2012 13 Universitas Indonesia menggunakan alat injeksi sekali pakai, meningkatkan kebersihan tangan hand hygiene untuk pencegahan infeksi nosokomial.

2.1.6 Sasaran Keselamatan Pasien