Uji Validitas dan Reabilitas Analisa Regresi Linier Berganda Uji penyimpangan asumsi klasik

D. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument di anggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variable yang diteliti. Dalam penyusunan kuisioner, untuk menguji tingkat validitas instrumen peneliti dapat melakukan try out Reabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel adalah konsumen yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Apabila data yang diperoleh sesuai denagn kenyataan, berapa kali pun pengambilan data dilakukan, hasilnya tetap sama. Rumus Varians X ² X 2 n = n Dimana : n = Jumlah Sampel X = Nilai skor yang di pilih Rumus Cronbach’s Alpha k 2 b σ r 11= 1 - k- 1 2 t σ Dimana : r 11 = Reliabilitas instumen k = Banyak butir pertanyaan 2 t σ = Jumlah varians butir

2. Analisa Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linier bergnda ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Dalam penelitian ini varabel bebas X adalah Produk X1, Harga X2, Distribusi X3, Promosi X4. Sedangkan variable terikat yaitu keputusan pembelian konsumen Y. model persamaan regresi secara umum berbentuk sebagai berikut : Y = ßo + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + e

3. Uji penyimpangan asumsi klasik

a. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu yang berkaitan dengan tenggang waktu Time Length, yang dapat diartikan bahwa hubungan korelasi dari masing-masing variable waktu sekarang akan sama keadaannya pada masa yang akan datang.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas independent. Adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak diantara variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi diantara variabel bebas, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Menurut bhuono 2005 : 58, untuk melihat ada atau tidaknya Multikolinearitas dengan melihat VIF variance Inflation factor ini tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0,10.

c. Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variansi dari factor penggannggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Jika cirri ini terpenuhi, berarti variance factor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi itu tidak dapat terpenuhi, maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap factor pengganggu sedemikian itu disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Bhuono 92005 : 62-63 untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas ada beberapa cara yaitu : 1 Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang di prediksi dan X adalah residual. 2 Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik yang membentuk pola yang teratur, maka mngindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jiak tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas dan di bawah angak nol, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Maka hal tersebut bebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak di gunakan dalam penelitian.

E. Operasional Variabel Penelitian