Metode Penelitian Desain Penelitian Hipotesis Statistik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Model Jakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20092010 pada bulan Maret – April.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, dimana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media CAI Computer-Assisted Instruction dengan tipe Tutorial dan kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan media power point. Kemudian setelah diberikan perlakuan kedua kelompok tersebut diberikan test akhir. Selanjutnya skor test tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Desain Randomized Control Group Only: 1 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rhineka Cipta, 2006, h.87. 48 Keterangan: E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol R : Random X E : Perlakuan kelompok Eksperimen T : Hasil post-test

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Penggunaan teknik sampling dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh sampel yang refresentatif. Sehingga hasil penelitian dapat dipergunakan dalam memprediksi pada situasi lain. Untuk itu dalam penelitian ini digunakan teknik sampling sebagai berikut:

1. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 4 Jakarta.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas dan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Dengan teknik ini, maka setiap kelas yang berada dalam populasi terjangkau memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel penelitian. Pengambilan unit siswa yaitu mengambil 2 kelas dari 9 kelas yang ada, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas E X E T K T R sebagai kelas kontrol. Dari kedua kelas tersebut diambil lagi secara acak untuk mendapatkan mana yang menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah dilakukan pengambilan secara acak maka yang menjadi kelas eksperimen adalah X-7 dan yang menjadi kelas kontrol adalah X-5

E. Instrumen Penlitian

Bentuk Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk tes, maka digunakan pengujian validitas isi yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

1. Definisi Konseptual

Secara konsep hasil belajar matematika adalah kemampuan- kemampuan matematika yang dimiliki seseorang berupa pemahaman, pengertian dan kemampuan sebagai keluaran outputs yang berupa perbuatan atau kinerja performance dari suatu masukan inputs yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar. 2. Definisi operasional Secara operasional hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika dengan materi pokok dimensi tiga, mencakup pokok bahasan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga Hasil belajar matematika diukur dengan menggunakan tes obyektif dengan jumlah soal 25 dan setiap butir-butir soal mempunyai bobot nilai 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh siswa 100 dan skor minimal yang diperoleh siswa adalah 0 nol.

3. Kisi-kisi insrumen

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar No Standar Kompetensi Kompetensi dasar Materi Indikator Butir Soal Jumlah soal 1 Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga 1. Menentukan kedudukan titik, garis, bidang dalam ruang dimensi tiga 1. Kedudukan titik, garis, bidang dalam ruang dimensi tiga a. Mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang 1,2,3 3 b. Menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang 4,5,6, 7 8,9, 6 c. Menyebutkan kedudukan titik dengan garis 10,11 2 d. Menyebutkan kedudukan titik dengan bidang 12,13 2 e. Menyebutkan kedudukan garis dengan garis 14,15 2 f. Menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang 16,17 2 2. Menentukan jarak dan titik kegaris dan dari titik ke bidang dalam ruang 2. Jarak dalam ruang dimensi tiga a. Menetukan jarak titik kegaris b. Menentukan jarak titik ke bidang 18,19, 20,21 4 22,23, 24,25 4 dimensi tiga 3. Menentukan besar sudut antara garis dan garis, garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. 3. Sudut dalam ruang dimensi tiga a. Menentukan besar sudut antara garis dan garis b. Menentukan besar sudut antara garis dengan bidang c. Menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang 26,27 2 28,29 2 30,31 2 4. Menentukan irisan sebuah bidang pada sebuah bangun ruang 4.Irisan dalam ruang dimensi tiga a. Menentukan bentuk irisan bidang b. Menentukan panjang dan luas irisan bidang 33,35 2 32,34 2 Tabel 3. 2 Tingkat Kognisi Instrumen Tes Hasil Belajar No MateriPokok Bahasan Butir soal Jumlah item C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 1 Identifikasi bangun ruang, Volume, Kedudukan titik, garis, bidang dalam ruang dimensi 1 2,3, 10, 11, 12, 13, 4,5,6,7,8,9, 14,15 16,17 17 tiga 2 Jarak dalam ruang dimensi tiga 18,19,20,22,23,24,25 21 8 3 Sudut dalam ruang dimensi tiga 26,27, 29 28 30,31 33 6 4 Irisan dalam ruang dimensi tiga 35 34, 32 4 Total Keterangan : C 1 = Hasil belajar kategori pengetahuan C 2 = Hasil belajar kategori pemahaman C 3 = Hasil belajar kategori aplikasi C 4 = Hasil belajar kategori analisis C 5 = Hasil belajar kategori sintesis C 6 = Hasil belajar kategori evaluasi

F. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrument ini terlebih dahulu diuji cobakan kepada kelas lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Penelitian ini digunakan validitas isi content validity, salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid. Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi point biserial, yaitu: 2 q p S M M t t p pbis r Ket: r pbis = koefisien korelasi point biserial M p = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes M t = Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes S t = Standar deviasi skor total p = Proporsi subjek yang menjawab betulitem tersebut q = 1 – p Untuk mengetahui valid atau tidak validnya butir soal, maka r hitung dibandingka dengan r tabel Point Biserial. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka soal tersebut valid, dan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka soal tersebut tidak valid. Hasil uji validitas lampitran 5, dari 35 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengukur ketepatan atau keajegan alat tes tersebut. Untuk uji reliabilitas ini digunakan rumus Kuder –Richardson KR- 20, yaitu: 3 r 11 = 2 2 1 t t S pq S K K dengan S t 2 = 1 n n x x n 2 i 2 i 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 cet. XIII h.283 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet. VII h.100 Ket: r 11 = koefisien reliabilitas tes p = proporsi siswa yang menjawab item soal dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item soal dengan salah k = banyak butir soal yang valid S t = standar deviasi total yang valid Hasil uji reliabilitas lampitran 6, diperoleh nilai r 11 = 0,84 dan r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau memiliki keajegan.

3. Pengujian Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran soal adalah menghitung indeks besarannya. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal yang mudah, sedang dan sukar, rumus yang digunakan : 4 P = JS B Ket: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Hasil uji taraf kesukaran lampitran 7, dari 25 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar sukar sebanyak 2 soal 8 , kadar sedang sebanyak 21 soal 84 , kadar mudah 2 soal 8 . 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h.208 Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut: 5 Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Keterangan IK = 0,0 0,00 IK ≤ 0,30 0,30 IK ≤ 0,70 0,70 IK ≤ 1,00 IK = 1,00 Soal terlalu sukar Soal sukar Soal sedang Soal mudah Soal terlalu mudah

4. Daya Beda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah : 6 D = JB BB JA BA Ket : D = indeks daya beda BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal BB = banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal JA = jumlah siswa kelas atas JB = jumlah siswa kelas bawah Hasil uji Daya pembeda item lampitran 8, menunjukan 18 butir soal memiliki kemampuan bcukup dan 7 butir soal memiliki kemampuan baik. 5 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. II, h. 134 6 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. II, h. 134 Adapun klasifikasi daya beda dapat dilihat pada tabel berikut: 7 Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Beda Klasifikasi Daya Beda Indeks Daya Beda 0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 1,00 0,00 negatif Jelek poor Cukup satisfactory Baik good Baik sekali excellent Tidak Baik Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa. Setiap butir soal yang dijawab dengan benar diberikan skor 1 satu, sedangkan untuk setiap jawaban yang salah diberikan skor 0 nol.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat analisis data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut; 1. Memaparkan hasil rancangan media yang telah dibuat berupa media CAI Computer-Assisted Instruction dan media berbasis Powerpoint. 2. Melakukan analisis deskripsi dengan menentukan nilai tertinggi, terendah, standar deviasi, distribusi frekuensi dan diagram histogram. 3. Melakukan uji persyaratan analisis dengan menggunakan uji Lilliefors untuk mengetahui data yang berdistribusi normal, melihat homogenitas dengan uji fisher. 4. Melakukan uji hipotesis dengan uji “t” untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperiman dengan kelas control. 7 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar ... h. 135

1. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis, yaitu:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Lilliefors. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: 1 Urutkan data dari skor yang terendah sampai skor tertinggi 2 Tentukan Z i dari tiap-tiap data, dengan rumus: Z i = SD x x i 3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z i berdasarkan tabel Z i a Jika Z i 0 maka F Z i = 0,5 + nilai tabel b Jika Z i 0 maka F Z i = 1 – 0,5 + nilai tabel 4 Selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2 , Z 3 …, Z n yang lebih kecil sama dengan Z i SZ i = n Z ..., Z , Z , Z banyaknya n 3 2 1 5 Hitung selisih FZ i –SZ i kemudian tentukan harga mutlaknya 6 Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini kita namakan L hitung atau L o 7 Mengambil interpretasi L hitung dengan membandingkannya dengan L tabel 8 Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L hitung dan L tabel didapat. Apabila L hitung L tabel sampel berasal dari distribusi normal. Hasil pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh L hitung atau L o = 1506 , . Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga L tabel atau L t untuk n = 32 pada taraf signifikan 05 , adalah 1566 , . Karena L o L t 0,1506 0,1566, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian normalitas untuk kelas kontrol diperoleh L hitung atau L o = 091 , . Dan dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga L tabel atau L t untuk n = 32 pada taraf signifikan 05 , adalah 1566 , . Karena L o L t 091 , 1566 , , maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah: 8 2 2 2 1 S S F , Dimana, 1 2 2 2 n n fX fX n S Keterangan: F : Homogenitas S 1 2 : Varians terbesar S 2 2 : Varians terkecil Adapun kriteria pengujiannya adalah: 1 Jika F hitung F tabel , maka H o di terima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen. 8 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. III, h. 249 2 Jika F hitung F tabel , maka H o di tolak yang berarti variansi populasi kedua variabel tidak homogen. Untuk taraf keyakinan 05 , dan derajat kebebasan pembilang db = nb – 1 serta derajat kebebasan penyebut dk = nk – 1 dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansinya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil. Hasil pengujian homogenitas diperoleh F hitung = 211 , 1 dan F tabel = 049 , 2 pada taraf signifikan 05 , untuk derajat kebebasan pembilang 31dan derajat kebebasan penyebut 31, karena F hitung F tabel , maka H o di terima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus Tes ”t” yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan, yaitu: a. Untuk sampel yang homogen 9 2 1 2 1 1 1 n n s X X t gab dengan 1 1 1 n X X dan 2 2 2 n X X Sedangkan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 n n s n s n s gab Keterangan: 9 Sudjana, Metoda .........................h. 239. t : harga t hitung 1 X : nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 X : nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol s 1 2 : varians data kelompok eksperimen s 2 2 : varians data kelompok kontrol s gab : simpangan baku kedua kelompok n 1 : jumlah siswa pada kelompok eksperimen n 2 : jumlah siswa pada kelompok control Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya t hitung t hitung dan t tabel t tabel , dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus: df = n 1 + n 2 – 2 dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α 5. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 10 Jika t hitung t tabel maka H o diterima dan H a ditolak. Jika t hitung ≥ t tabel maka H o ditolak dan H a diterima b. Untuk sampel yang tak homogen heterogen 11 1 Mencari nilai t dengan rumus: 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s X X t 10 Anas Sudijono, pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, Cet.XVII, h.316. 11 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. II, h.164-165 2 Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 n n s n n s n s n s df 3 Mencari t tabel dengan taraf signifikansi α 5. 4 Kriteria pengujian hipotesisnya: Jika t hitung t tabel maka H o diterima dan H a ditolak Jika t hitung t tabel maka H o ditolak dan H a diterima

H. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H o : 2 1 H a : 2 1 Keterangan: 1 μ : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen 2 μ : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Model Jakarta Pada kelas X yang terdiri dari 2 kelas sebagai sampel. Kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan Media CAI Computer Assisted Instruction tipe Tutorial, sedangkan kelas X-5 sebagai kelas dengan pembelajaran menggunakan media berbasisi powerpoint. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi Dimensi Tiga. Untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa post tes yang sudah di uji coba terlebih dahulu. Hasil uji validitas lampiran 5, dari 35 soal pilihan ganda yang diujicobakan menunjukkan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid. Selain itu, diperoleh juga Hasil uji reliabilitas lampitran 6, diperoleh nilai r 11 = 0,84 dan r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau memiliki keajegan. Perhitungan taraf kesukaran lampitran 7, dari 25 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar sukar sebanyak 2 soal 8 , kadar sedang sebanyak 21 soal 84 dan kadar mudah 2 soal 8 serta Hasil uji Daya pembeda item lampitran 8, menunjukan 18 butir soal 72 memiliki kemampuan cukup dan 7 butir soal 28 memiliki kemampuan baik. 63

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Puzzle Dalam Materi Bangun Ruang Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Di SD

4 27 146

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai Computer-assisted instruction dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa

1 12 170

Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) Model Drills terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Sistem Gerak

1 4 246

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA.

0 1 27

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 7 53

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 0 10

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA REALITA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

0 1 10

META-ANALISIS PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ARTIKEL PENELITIAN

0 0 11