b. Khusus Model Pelayanan:
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penerima pelayanan menghendaki:
1. Pelayanan yang tepat, cepat, dan profesional. 2. Pelayanan yang berorentasi pada kompetensi.
3. Pelayanan yang mengedepankan Hak Asasi Manusia. 4. Pelayanan yang berdimensi keadilan dan pemberdayaan.
5. Pelayanan yang berorentasi kepada kebutuhan klien. Dari pengertian model yang bersifat abtrak tidak dapat ditampilkan dan tidak
berupa data. Namun hanya gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh.
Model-model diatas menggambarkan penelitian ini memiliki variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditintau, penelitian bertujuan menampilkan
gambaran model pembinaan mental yang dilakukan oleh panti sosial yang sudah mempunyai variasi dan karakteristik. Dari penelitian tersebut akan menghasilkan
salah satu kelas model yang tertera diatas.
2. Pengertian Pembinaan
Kata pembinaan berasal dari bahasa arab “bina” artinya bangunan. Setelah dibakukan kedalam bahasa Indonesia, jika diberi awalan “pe-” dan akhiran “an”
menjadi pembinaan yang mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna
untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
2
2
Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet. Ke-2, h. 117.
1. Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan, mengarahkan, mengembangkan
kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran islam sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat.
3
2. Pembinaan adalah segala upaya pengelolahan berupa merintis, meletakan dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi, menyantuni,
mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan seorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia sejahtera dengan mengadakan dan menggunakan segala
daya dana yang dimiliki.
4
Jadi, pembinaan dapat dipahami sebagai suatu kegiatan membangun yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik terhadap
warga binaan pemasyarakatan yang bertujuan agar mereka warga binaan menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana
sehingga dianggap berguna serta berperan aktif bagi pembangunan bangsa dan Negara.
Pembinaan hampir sama juga dengan bimbingan dan penyuluhan. Bimbingan secara harfiah dapat diartikan sebagai memajukan, memberi jalan atau menuntun
orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya dimasa kini dan masa mendatang.
5
Dan juga dapat disebut sebagai suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya
3
Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Agama, Pembinaan Rohani Pada Dharma Wanita, Penerbit DEPAG, 1984, h. 8.
4
Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, Jakarta: BP-4, 1994, h.3.
5
HM. Arifin, pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1985, Cet. Ke-4, h. 18.
agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
6
Sedangkan penyuluhan mengandung arti menerangi, menasehati atau member kejelasan
kepada orang lain, memahami atau mengerti tentang hal yang dialaminya.
7
Jadi menurut penulis bahwa pengertian pembinaan hampir sama dengan pengertian
bimbingan dan penyuluhan yang sama-sama berusaha membentuk manusia untuk menjadi yang lebih baik dan dapat beradaptasi dengan baik-baik terhadap
lingkungannya, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat, benar dan berjalan dengan lancar.
3. Pengertian Mental