4. Prinsip-prinsip Penanganan Gelandangan dan Pengemis
A. Prinsip-prinsip Umum
1. Pengharapan terhadap harkat dan martabat manusia, dimana gelandangan dan
pengemis diterima dan dihargai sebagai pribad yang utuh dalam kehidupan masyarakat bersosialisasi kembali kemasyarakat.
2. Pengakuan terhadap hak gelandangan dan pengemis dalam menentukan
nasipnya sendiri melalui pemberian kesempatan turut dalam merencanakan kehidupanpekerjaan yang dipilih sesuai dengan kemampuannya.
3. Pemberian kesempatan yang sama bagi gelandangan dan pengemis dalam
mengembangkan diri dan berperan serta dalam berbagai aktifitas kehidupan, tanpa membedakan suku, agama, ras atau golongan.
4. Penumbuhan tanggung jawab sosialyang melekat pada setiap gelandangan dan
pengemis yang dilayani.
20
B. Prinsip-prinsip Khusus
1. Prinsip penerimaan gelandangan dan pengemis secara apa adanya.
2. Prinsip tidak menghakimi non judgemental gelandangan dan pengemis.
3. Prinsip Individualisasi, dimana setiap gelandangan dan pengemis tidak
disamaratakan begitu saja, tetapi harus dipahami secara khusus sesuai dengan keunikan pribadi dan masalah mereka masing-masing.
20
Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI 2007. Standar Pelayanan Minimal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemi, Hal 9-10.
4. Prinsip kerahasiaan, dimana setiap informasi yang diperoleh dari gelandangan
dan pengemis dapat dijaga kerahasiaannya sebaik mungkin, terkecuali digunakan untuk kepentingan pelayanan dan rehabilitasi sosial gelandangan
dan pengemis itu sendiri. 5.
Prinsip partisipasi, dimana gelandangan beserta orang-orang terdekat dengan dirinya di ikut sertakan dan dapat berperan optimal dalam upaya pelayanan
dan rehabiltasinya kembali kemasyarakat. 6.
Prinsip komunikasi, dimana kualitas dan intensitas komunikasi antara gelandangan dan pengemis dengan keluarga dan lingkungan sosialnya dapat
ditingkatkan seoptimal mungkin sehingga berdampak positif terhadap upaya rehabilitasi gelandangan dan pengemis.
7. Prinsip kesadaran diri, dimana para pelaksana pelayanan dan rehabilitasi sosial
gelandangan dan pengemis secara sadar wajib menjaga kualitas hubungan profesionalnya dengan gelandangan dan pengemis, sehingga tidak jatuh dalam
hubungan emosional yang menyulitkan dan menghambat keberhasilan pelayanan.
21
5. Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis