agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
6
Sedangkan penyuluhan mengandung arti menerangi, menasehati atau member kejelasan
kepada orang lain, memahami atau mengerti tentang hal yang dialaminya.
7
Jadi menurut penulis bahwa pengertian pembinaan hampir sama dengan pengertian
bimbingan dan penyuluhan yang sama-sama berusaha membentuk manusia untuk menjadi yang lebih baik dan dapat beradaptasi dengan baik-baik terhadap
lingkungannya, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat, benar dan berjalan dengan lancar.
3. Pengertian Mental
Me ntal dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai “suatu hal yang
berhubungan dengan batin dan watak manusia yang bukan bersifat badan dan tenaga”.
8
J.P Chapin mendefinisikan mental dalam bukunya “Kamus Lengkap Psikologi” yang di terjemahkan Kartni Kartono sebagai berikut:
1. Menyimpang masalah pikiran, akal ingatan atau proses-proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, ingetan
2. Strukuralisme menyinggung isi kesadaran 3. Fungsionalisme menyinggung perbuatan atau proses
4. Psikoanalisis menyinggung ketidak sadaran, pra-kesadaran, dan kesadaran 5. Menyinggung proses-proses khusus misalnya kesiagan, sikap, implus, dan
proses intelektual
6
Abu Ahmad, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Semarang: Toha Putra, 1997, h. 8.
7
HM. Arifin, pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1985, Cet. Ke-4, h. 18.
8
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembang Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke-1, Edisi Tiga, h. 733.
6. Menyinggung proses tersembunyi, yang dipertentangkan dengan proses terbuka 7. Menyinggun segala sesuatu yang bersumber pada sebahagian hasil dari sebab
musabab mental seperti gangguan mental”.
9
Dalam istilah lain H.M. Arifin menyatakan bahwa “arti mental adalah sesuatu kekuatan yang abstrak tidak tampak serta tidak dapat dilihat oleh pancaindra
tentang wujud dan zatnya, melaikan yang tampak adalah hanya gejalanya saja dan gejala inilah yang mmungkin dapat dijadikan sasaran penyelidikan ilmu jiwa atau
lainnya.
10
Zakiah Daradjat, mengumukan bahwa mental sering digunakan sebagai ganti dari kata Personality kepribadian yang berarti bahwa mental adalah semua
unsur-unsur jiwa termaksud pikiran, emosi, sikap attitude dan perasaan dala keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan corak tingkah laku, cara
menghadapi suatu hal yang menekan perasaan mengecewakan, mengembiraan, dan sebagainya.
11
Jadi kata mental adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat, diraba secara lahiriah dan tidak mudah untuk di ukur karena ia sesuatu yang abstrak. Namun pada
prinsipnya mental itu satu kekuatan yang utuh dan terbentuk dalam suatu wujud kegiatan yang merupakan gambaran yang jelah antara suasana yang sedang
meraka lakukan, sehingga hal ini dapat terlihat dalam wujud tingkah laku seseorang dalam bentuk wajar atau tidak.
9
JP. Chapin, penerjemah: Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafino, 2004, Cet. Ke-9, h. 297.
10
HM. Arifin Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Ruhaniah Manusia, Jakarta: Bulan Bintang, 1997, Cet. Ke-2, h.17.
11
Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1990, Cet. Ke-4,h. 38-39.
Dengan demikian, pembinaan mental adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan
mental jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya.
B. Gelandangan dan Pengemis gepeng 1. Pengertian Gepeng