Analisa Pendekatan awal Analisa Hasil Temuan

B. Analisa Hasil Temuan

Skripsi ini ditulis untuk menjelaskan secara deskriptif analitis terkait dengan temuan lapangan. Analisa tersebut menggunakan kecendrungan subjektif yang tidak terlepas diri secara terbuka dari nilai-nilai objektifitas. Perangkat analisa yang digunakan selain pengamatan dan penelitian, juga menggunakan refrensi untuk memperkuat dan melegitimasi secara akademis-ilmiah hasil tinjauan. Selanjutnya akan di jelaskan deskriptif analitis terkait dengan hasil temuan di lapangan. Fokus analisanya terletak pada metode pembinaan mental yang di laksanakan panti sosial bina karya pangudi luhur Bekasi. Analisa hasil temuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisa Pendekatan awal

Pendekatan awal adalah teknik awal yang dilakukan oleh panti sosial bina karya untuk mendapatkan WBS warga binaan sosial untuk mengikuti program- program rehabitasi yang ada di dalam panti. Selain itu upaya memperoleh gambaran potensialitas sumber-sumber rehabilitasi, pasar usaha dan kerja. Sasaran yang yang dituju oleh PSBK adalah gelandangan dan pengemis, hal ini karena banyak permasalahan yang di timbulkan olehnya. Masalah sosial yang tidak bisa dihindari keberadaanya dalam kehidupan masyarakat, terutama yang berada di daerah perkoaan adalah masalah gelandangan dan pengemis. Permasalah sosial gelandangan dan pengemis merupakan akumulasi dan interaksi dari berbagai permasalahan seperti halnya kemiskinan, pendidikan rendah, minimnya keterampilan kerja yang dimiliki, lingkungan, sosial budaya, kesehatan dan lain sebagainya. 35 Dalam pencarian calon WBS ada dua teknis yang di gunakan panti sosial bina karya, pertama, terjun langsung kelapangan ketempat-tempat kumus, emperan toko-toko dan biasanya dilakukan pada malam hari. 36 “…kita terjun kesana biasanya malam hari. Ketempat mangkalnya gepeng itu. Biasanya diemper-emper toko dan diemper-emper jalanan …” 37 Kemudian yang kedua, PSBK memperoleh informasi dari dinas-dinas sosial pemerintah daerah setempat yang terkait dan telah berkerja sama dalam pengadaan calon WBS, dengan cara mengirimkan surat dari PSBK ke dinas-dinas sosial kemudian biasanya dari dinas sosial siap mengirimkan gepeng yang dirazia di wilayah tersebut. 38 Dalam tahap pendekatan awal ini PSBK yang dilakukan yaitu dengan oriantasi dan kosultasi, identifikasi, motivasi dan seleksi. Orientasi dan kosultasi kegiatan pengenalan program kepada pemerintah daerah dan dinas-dinas sosial yang terkait dengan PSBK untuk mendapatkan pengesahanpengakuan, dukunganbantuan dan peran serta dalam pelaksanaan program, hal tersebut jika melalui pemda dan dinas-dinas sosial dan instasi- intansi. Selanjutnya pihak PSBK terjun langsung ke lapangan, mereka disana memberikan pengenalan langsung kepada calon warga binaan sosial WBS tentang panti sosial bina karya dan mengajak untuk mengikuti rehabilitasi dipanti 35 Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Susila Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI 2007. Standar Pelayanan Minimal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemi, Hal 7. 36 Observasi pada saat penelitian dari bulan Januari sd Mei 2011. 37 Wawancara pribadi dengan seksi PAS Program dan Advokasi Sosial Bpk. Susanto, Bekasi senin, 25 April 2011. 38 Observasi pada saat penelitian dari bulan Januari sd Mei 2011. tersebut, kemudian pihak PSBK melakukan identifikasi atau pendataan secara rinci tentang diri gepeng. 39 seperti yang dikatakan Bpk. Susanto Sie Program dan Advokasi Sosial hasil wawancara pribadi. “Identifikasi adalah pendataan, maksudnya calon-calon klien yang nanti akan masuk kedalam panti. Di data tentang data klien, nama, alamat, umur, pekerjaan itu identifikasi. Biasanya kita lakukan di tempat lokasi orientasi. ” 40 Pada saat pendekatan awal juga melakukan motivasi, disini dilakukan motivasi dengan pengenalan program rehabilitasi selama dipanti, menumbuhkan keingin yang kuat terhadap gepeng dalam hal ini calon warga binaan untuk bersedia mengikut rehabilitasi dengan mengikuti prosedur-prosedur yang ada. Kemudian setelah di motivasi gepeng yang bersedia mengikuti rehabilitasi di seleksi, di PSBK ini memiliki kriteria atau persyaratan untuk menjadi warga binaannya. “Ada syarat dan ketentuan dalam seleksi, Syarat dan ketentuan klien adalah sehat jasmani dan rohani. Artinya tidak cacat atau dalam keadaan normal. Kita membina mereka untuk merubah taraf hidup, pola pikir mereka. Bagaimana hidup secara layak dan secara manusiawi. Kemudian dilihat secara usia, panti memilih usia produktif dan mau mengikuti peraturan yang ada di PSBK. ” 41 Dalam pendekatan awal PSBK harus menyadari peranan secara objektif kepada calon warga binaan sosial WBS agar mengetahui secara menyeluruh potensi-potensi yang dimiliki para calon WBS, sebagaimana halnya dalam menentukan warga binaannya kecendrungan terhadap masalah-masalah yang timbul dapat diatasi dengan baik. 39 Ibid. 40 Wawancara pribadi dengan seksi PAS Program dan Advokasi Sosial Bpk. Susanto, Bekasi senin, 25 April 2011. 41 Wawancara pribadi dengan seksi PAS Program dan Advokasi Sosial Bpk. Susanto, Bekasi senin, 25 April 2011. Pendekatan yang harus dilakukan oleh PSBK harus yang bersifat pendekatan holistik, yang tidak hanya terpaku pada pelaku gepeng itu sendiri tetapi berusaha menjakau seluruh sub sistem yang mempengaruhi munculnya urbanisasi dan perilaku menggepeng. Serta termaksud seluruh sumberdaya manusia yang ada. Sumberdaya manusia yang ada di pedesaan diusahakan untuk dikembangkan sebagai subjek pembangunan yang mampu memanfaatkan peluang yang ada serta mengembangkan potensi yang dimiliki dengan memperhatikan kendala yang dihadapi. 42

2. Analisa Penerimaan