B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut agar lebih terarah dan mencapai
sasaran yang tepat, maka peneliti membatasi penelitian ini pada Pelaksanaan pembinaan Mental Terhadap Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial Bina
Karya PSBK Pangudi Luhur Bekasi yang meliputi: tujuan dan fungsi pembinaan mental, model pembinaan mental, mengubah sikap dan tingkah laku, serta
pembinaan lebih lanjut agar mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. 2. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang perlu dirumuskan dalam penelitian ini adalah
rinciannya sebagai berikut:
a. Bagaimana model pembinaan mental terhadap gelandangan dan pengemis
di panti sosial bina karya pangudi luhur Bekasi. b.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat menentukan keberhasilan pembinaan mental di panti sosial bina karya
pangudi luhur Bekasi.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan titik tolak dari setiap penelitian, sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukan. Pada pokonya penelitian ilmiah
bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
12
Maka tujuan yang ingin peneliti capai ialah :
12
DR. bustanuddin Agus. Pengembangan ilmu-ilmu social. Gema Insani Press. Jakarta 1999
1. Untuk mengetahui dan menganalisis metode pembinaan mental terhadap
gelandangan dan pengemis di panti sosial bina karya Pangudi Luhur Bekasi. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang menentukan keberhasilan pembinaan mental di panti sosial bina karya
pangudi luhur Bekasi.
2. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang
meliputi Bimbingan Penyuluhan Sosial, Bimbingan Konseling Islam khususnya yang berkaitan dengan model Pembinaan Mental Terhadap
Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial Bina Karya “Pangudi Luhur” Bekasi.
2. Diharapkan dapat membantu dan memberi masukan bagi Panti Sosial Bina
Karya “pangudi luhur” Bekasi dalam Pembinaan Mental terhadap gelandangan dan pengemis dalam bentuk Program Kerja.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi jurusan Bimbingan
Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam pengembangan keilmuan dan kurikulum.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa judul skripsi mahasiswa atau mahasiswi sebelumnya yang oleh penulis jadikan sebagai tinjauaan pustaka.
Namun perlu dipertegas perbedaan antara masing – masing judul dan masalah
yang dibahas, antara lain: 1.
Warti Sasmiati, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2009, UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Metode Pembinaan Mental Narapidana
Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tanggerang.” Dalam penelitian skripsi ini menjelaskan bahwa metode yang digunaka
pembimbing dalam pembinaan mental spiritual bagi nara pidana anak anak didik jua tak berbeda dari metode bimbingan pada umumnya antara teori dan
praktek di lapangan, di antaranya seperti metode Group Guidance bimbingn berkelompok dalam metode ceramah dan diskusi, serta metode directive
bersifat mengarahkan dalam metode iqra pembelajaran Al- qur’an dan
hafalan ayat-ayat Al- qur’an, wawancara, Tanya jawab, pemutaran film dan
muhasabah. Dari sekian metode yang digunakan pembimbingan ada dua metode yang lebih sering digunakan yakni metode cerama dan metode iqra
pengajaran baca tulis Al- qur’an karena lebih efektif.
2. Daman, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2006, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Peranan Pembimbing Agama Islam Dalam Pembinaan Mental Nara Pidana Di Le
mbaga Pemasyarakatan” Dalam penulisan skripsi ini menjelaskan tugas pembimbing Agama Islam
dalam pembinaan mental nara pidana, diantaranya : a. tugas pembimbing agama dalam membinaan mental, b. Jenis-jenis program kegiatan pembinaan
keagamaan terhadap nara pidana dan metodenya, c. factor penunjang dan penghambat pelaksaan pembinaan mental keagamaan terhadap nara pidana.
3. Asrul Muharram, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam 2007, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Pola Komunikasi Dalam Pembinaan K
eagamaan Di Panti Sodial Bina Laras 04 Cipayung Jakarta Timur” Dalam penulisan skripsi ini menjelaskan pola komunikasi dalam
pembinaan keagamaan di panti rehabitasi social bina laras 04 adalah pola komunikasi kelompok group communication yang bersifat sentralistik
dimana seorang Pembina menjadi pusat sentral dalam berkomunikasi terutama dalam memberikan materi-materi pembinaan keagamaan terhadap pekerja seks
komersial PSK yang menjadi murid binaannya. Dari beberapa factor yang telah penulis kemukakan pada ininya faktor
penghambat lebih dominan berasal dari dalam diri seorang PSK itu sendiri, oleh karena itu pola pembinaan hendaknya lebih menanamkan kepada
kesadaran, pembinaan mental dan keagamaan sebagai pondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah-masalah tersebut yang dapat menjuruskannya
kembali kelembah kenistaan. 4.
Hj. Holipah, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2009 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Metode Bimbingan Mental Pada Jamaah
Calon Haji di Kelompok Bimbingan Haji KBIH Mathala’ul Anwr Karawang.
Penelitian ini merupaka penelitian deskriptif, sasaran yang diteliti adalah Metode Bimbingan Mental pada jamah calon haji I kelompok Bimbingan
Ibadah Haji KBIH Mathala’ul Anwar Karawang. Metode bimbingan mental yang ada di
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Matha’ul Anwar adalah metode langsung metode komunikasi langsung yaitu dimana pembimbing
melakukan komunikasi langsung bertatap muka dengan orang yang di
bimbingnya jamaah calon haji dalam hal ini ada dua metode bimbingan yang terdiri dari bimbingan individual dan bimbingan kelompok.
5. Mulia Rahmawati, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2009, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Pelaksanaan Bina Mental dan Spiritual di Kantor Pemerintah Daerah
Kabupaten Tanggerang” Dalam skripsi ini adapun tujuan dari penelitian ini adalah pembinaan
mental yang dilaksakan oleh BINTAL Bina Mental dan Spiritual jadi pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Karena dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan dapat menumbuhkan semangat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari hasil pembinaan yang dilakukan
oleh BINTAL, manfaat yang dirasakan oleh para pegawai dalam hal bekerja adalah dapat meningkatkan disiplin kerja yang berdampak pada peningkatan
kinerja pegawai; bekerja menjadi lebih tambah semangan dan hasil pekerjaan menjadi lebih maksimal, begitu juga dalam hal ibadah menjadi semakin rajin
dan istiqmah.
Dari kelima penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian ini adalah model dan metode yang ada di setiap lembaga tersebut. Metode yang digunakan
harus menyesuaikan dengan objek dan sasaran, agar pembinaan metal atau pembinaan keagaaman dapat tersampaikan dengan baik dan bisa diterima oleh
objeknya. Metode Pembinaan metal yang di laksanakan di PSBK ini Ialah dengan
metode ceramah dan diskusi, kegiatan bimbinganatau tuntunan untuk memahami
diri sendiri, dan orang lain dengan belajar tentang keagamaan, cara berfikir positif dan keinginan untuk berprestasi serta mengubah sikap normatif mereka agar lebih
baik. Kegiatan bimbingan mental merupakan kegiatan yang wajib mereka ikuti bagi semua siswasebutan untuk gepeng yang ada di PSBK ini. Untuk
memperlancar kegiatan ini telah disediakan seorang ustadz yang sekaligus merupakan seorang pegawai dibagian rehabilitasi sosial yang berkompeten dalam
bidangnya, yaitu Bapak Endin Khoiruddin yang selalu memberikan bimbingan mental tentang keagamaan. Dari hasil pembinaan mental diharapkan siswa bisa
membuka wawasan dan memahami diri sendiri, sehingga menjadi manusia yang berkeinginan untuk berprestasi, mempunyai kemampuan untuk bertindak secara
efesien, memiliki tujuan hidup yang jelas, memiliki konsep diri yang sehat, memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki
regulasi diri dan integrasi kepribadian dan memiliki batin yang tenang.
E. Sistematika Penulisan