Munajat al-Rifa’i Tauhid

d. Shalawat Nabi

Salawat dan doa untuk Rasulullah merupakan bagian dari pada persyaratan ritual dan dianggap sebagai do ’a yang harus diulang beberapa kali pada setiap peristiwa. 58 Abu Bakar Atjeh menjelaskan bahwa yang dimaksud shalawat ialah membaca shalawat dan salam kepada Rasulullah, yang tersimpan dalam lafadz-lafadz tertentu. Karena salawat kepada Nabi termasuk salah satu amal ibadah yang diberi pahala dan ganjaran oleh Tuhan kepada mereka yang mengerjakannya. 59 Setiap orang yang beriman wajib memerikan ucapan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana Allah SWT telah menyerukan dalam firman-Nya: ا ّن ّلصي تكئلمو ها ّلا ىلع نو ّ ّيا اي ّلااه ّلص او ما نيذ ّلسو يلع او اميلست وم ٥٦ Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh p enghormatan kepadanya”. Q.S. Al-Ahzab: Ayat 56. Dan Nabi SAW bersabda: 60 ا نمؤي يلا ّبحا نوكا ّقح مكدحا نعما ساّلاو دلاوو دلو نم Artinya: “Tidak sempurna iman seorang dari kamu hingga aku lebih dicintai olehnya dari pada ia mencintai anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya”. ل عغرو تائيطخرشع ع ّطحو ,تاولصرشع يلع ها ىّلص ةدحاو ىلع ىّلص نم .تاجرد رشع 58 Annemarie Schimel, Dimensi Mistik Dalam Islam, h. 165. 59 Abu Bakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, h. 267. 60 Nur Karim, h. 139. Artinya: “Siapa yang bersalawat kepadaku satu kali, maka Allah bersalawat kepadanya sepuluh kali dan Allah menghapus sepuluh kesalahan dan mengangkat sepuluh derajat kepadanya”. Dalam Naskah Ratib al- Rifa’i, salawat kepada Nabi disebutkan sepuluh kali, diawali dengan kalimat pujian kepada Allah, “Syayyilla indallah” sebanyak dua kali. 61 Adapun lafadz-lafadz Shalwat Nabi dalam wirid Ratib Rifa’iyah antara lain: مّلسو يلع ىّلص ّبراي دّمح ىلع ىّلص ّمهللا “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas Muhammad, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” مّلسو يلع ىّلص ّبراي كّيبن ىلع ىّلص ّمهللا “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas Nabi-Mu, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” و يلع ىّلص ّبراي كبيبح ىلع ىّلص ّمهللا مّلس “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas kekasih-Mu, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” مّلسو يلع ىّلص ّبراي كّيفص ىلع ىّلص ّمهللا “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas sahabat-Mu, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam k epadanya” مّلسو يلع ىّلص ّبراي كليلخ ىلع ىّلص ّمهللا “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas kekasih-Mu, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” مّلسو يلع ىّلص ّبراي عّفشما ىلع ىّلص ّمهللا “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas pemberi syafaat, wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” مّلسو يلع ىّلص ّبراي مرايز نلعجا ّمهللا 61 Naskah Ratib Rifa’i A 218 A, h. 14-15. “Ya Allah anugerahkanlah shalawat atas mereka yang mengunjungi makan Nabi- Mu, , wahai Tuhan anugerahkanlah shalawat dan salam kepadanya” و ّمهللا مّحج نم وتئ ا ا ىج م دّمح ا عفش رش ا عيما مرو ّبراي اندلاوا مرا “Ya Allah sayangilah kedua orang tua kami, wahai Tuhan sayangilah kami semuanya dalam himpunan penolong kami, Muhammad penyelamat dari neraka jahanam.

E. Wirid Sebagai Pengobatan

Di dalam tarekat Rifa’iyah ada beberapa jenis wirid yang diamalkan oleh para murid. Seperti wirid pengobatan, kekebalan dari benda tajam dan tidak terbakar oleh api. 63

1. Wirid Pengobatan

Wrid Pengobatan adalah wirid atau amalan yang dimaksudkan sebagai pengobatan berbagai penyakit. Namun pada dasarnya penggunaan utama dari pengobatan tersebut adalah untuk menutup luka akibat senjata tajam atau benda-benda yang melukai badan. Sebenarnya amalan ini merupakan bagian dari wirid atau amalan Rifa’i yang telah dijelaskan di atas. Namun wirid ini dapat juga dipisahkan sebagai bagian tersendiri. Pemisahan ini dilakukan bagi mereka atau para murid yang tertarik untuk mengkhususkan diri dalam bidang ilmu penyembuhan atau pengobatan. Bila sebelumnya wirid al- Rifa’i diamalkan secara keseluruhan, untuk pengobatan hanya sebagiannya saja. 64 Adapun amalan pengobatan adalah sebagai berikut: a. Niat 62 Naskah Ratib al- Rifa’i A 218 A h. 14-15. 63 Mohammad Hudaeri, Debus: Dalam Tradisi Masyarakat Banten, h. 78. 64 Makmun Muzakki, “Tarekat dan Debus Rifa’iyah di Banten”, h. 79-80. ّرلا لامعأب تيون ّسلاو هااضر ءاغتبإ ىعاف ّصلاو ةيفاعلاو ةما ّح ح اصلاخ ة ها جول اصل اعت ه مركلا Artinya: “Sengaja aku mengamalkan Rifa’iyah agar dicukupkan Allah SWT dengan keselamatan dan sehat wal afiyat, ikhlas, sunnah, karena Allah”. b. Hadiah Al-Fatihah dan Doa اعلا ناطلس اي ش اي نق س ّي ّشلا د لا ربكلا دمأ خي ّر ا عفن ةماركلاو ةزاجاا بحاص ىعاف ّث نعمأ يدي ها ّلا حور لا متح ّلص ّمح ها لوسر ىفطصما ها ى ّلص د ها ى ّلسو يلع م - ةحافلا - و اعت ها مك باثأ ٣ x دادم . ٣ x اي ّلك ناطلس ّدلا نماعلا بح اص ءايلوأا ةمايقلا مويو ةرخأاو اين - رضح ٤ x - ّق ّيس لاق نم ّشلا د ّرلا ربكلا دمأ خي ّيسو ىعاف ّشلا د لاقيو ىاي ا رداقلادبع خي ضارمأ عيم نم فاش مشو ّيس ق و ىقيرك ا رغو مأاو ّشلا د رببكلا دمأ خي ا ّرل ّيسو ىعاف ّشلا د ادم ىاي ا رداقلادبع خي .د ٣ x Artinya: “Wahai Sultan orang yang „asyiq, wahai Sayyid Syekh Ahmad al-Kabir al-Rifa’i pemilik ijazah dan karamah. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita semua dengan agamanya. Kemudian kita akhiri dengan kebesaran jiwa ruh Nabi yang mulia, Rasul Tuhan Muhammad SAW. Semoga Allah memberi pahala kepada Anda. Al-fatihah, hua Allah 3x, al-madad 3x.” “Wahai Raja para wali, penguasa Alam semesta di dunia dan akhirat serta hari kiamat, hadir 4x. “Dan dengan haq orang yang mengatakan: Wahai Sayyid Syekh Ahmad al-Kabir al- Rifa’i dan Sayyid Syekh Abdul Qadir Jailani. Dikatakan: Sembuh dari segala penyakit dari sejenisnya. Dengan haq Sayyid Syekh Abdul Qadir al-Jaelani, al-madad 3x”. 65 65 Ibid., h. 80-81.