Pembukaan Pembacaan Wirid dan Amalan

dari terbang gede dan kendang atau gong. 58 Keduanya mulai menari dari jarak yang satu dengan yang lainnya agak berjauhan. Mereka terus menari menyesuaikan diri dengan irama musik pengiring dan dzikir yang dinyanyikan. Selama pertunjukkan berlangsung dzikir dan shalawat serta musik masih terus terdengar dan pada saat-saat tertentu dzikirnya merendah dan kadang kala tinggi atau melengking, kedua pemain debus tersebut bergerak sambil mendekat. Pada saat suara itu mencapai titik tertentu puncak, maka kedua pemain saling berdekatan. Salah seorang memegang gada debus dan meletakkan bagian yang runcing di dada sebelah kanan pemain debus, kemudian salah seorang yang memegang menghantamkan palu tersebut ke kepala gada dengan keras sambil berteriak “al-madad”. Yang memegang gada pula menyambut “illa Allah”. Pukulan tersebut diulangi sampai tiga kali dengan ucapaan tersebut dalam jumlah yang sama. Beberapa saat kemudian irama musik dan syair berubah semakin lama semakin tinggi. Kedua pemain kembali bergerak saling mendekat satu dengan yang lainnya. Pada irama puncak, seperti yang sudah dijelaskan tadi, mereka saling mendekat yang kemudian diikuti gerakan yang satu memukul dan yang lainnya menerima pukulan, kali ini bagian yang dipukul berbeda, yaitu dada sebelah kiri. Hal semacam ini terus berulang kembali hanya sasarannya yang berubah, bisa dada kiri, perut, atau anggota tubuh yang lainnya. Permaianan ini diteruskan dan berakhir sampai syair yang dibaca habis. Maka itulah pertunjukkan debus al-madad. 59 58 Isman Pratama Nasution, “Debus, Islam, dan Kiyai, Studi Kasus di Desa Tegal Sari”, h. 89. 59 Mohammad Hudaeri, Islam Tantangan Modernitas dan Karifan Budaya Lokal Banten, h. 269-270. Oleh karena itu, tujuan dari pertunjukkan debus adalah untuk membuktikan kekebalan dan para pemain harus mempunyai sikap yakin. 60 Tanpa adanya sikap yakin, pemain tidak dapat melakukannya. Jadi debus adalah bertujuan untuk meningkatkan keyakinan dengan cara membuktikan kekebalannya dengan senjata tajam dan keyakinan akan keberadaan Allah yang memberi kekebalan. 61 60 J. Vredenbregt, Dabus in West Java, BKI, 1973, h. 317. 61 Wawancara Pribadi dengan Abah Yadi, Tokoh Budaya, Serang, 13 April 2015, Pukul 11:29 WIB.