Membaca dzikir dengan variasi sifatnya, diantaranya:

diamalkan oleh orang mukmin karena mengharapkan sesuatu dengan cara membuat perantara sehingga ia memperoleh apa yang diharapkannya. 48 Semua aliran tarekat mengenal istilah wasilah, mediasi melalui seorang pembimbing spiritual mursyid sebagai sesuatu yang sangat diperlukan demi kemajuan s piritual. Dalam tarekat Rifa’iyah pembacaan al-fatehah di lakukan 17 kali sesuai dengan jumlah orang yang dianggap paling patut untuk dibacakan al- fatihah. Hadiah al-Fatihah ditujukan kepada para syekh merupakan hal penting dalam mendapatkan ilmu debus, karenanya menjadi kegiatan rutin yang harus diamalkan dalam setiap shalat lima waktu. 49 Adapun hadiah al-Fatihah diberikan kepada: 1. Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya 2. Khulafa al-Rasyidin Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan para sahabat: Zubeir, Said, Abd al-Rahman bin Auf, juga Hasan Husein bin Ali. Fatimah al-Zahra dan Khadijah al- Kubra, serta tabi’i al-tabi’in. 3. Sayyid Syeikh Ahmad al-Kabir al-Rifa’i 4. Syeikh Abd al-Qadir al-Jaelani 5. Syeikh Safi al-Din Ahmad ibn Alwan 6. Syeikh Ahmad al-Badawi al-Rafa’i 7. Syeikh Ibrahim Al-ahmad al-Dasuqi 8. Syeikh Abu Bakar ibn Abdullah al-Aydarus 9. Sultan Maulana Hasanuddin bin Maulana Mahdzum 10. Syekh Musa ibn Sayyid Abdullah al-Qadir al-Rifa’i 48 Mohammmad Hudaeri, Debus: Dalam Tradisi Masyarakat Banten, h. 113. 49 Ibid., h. 70. 11. Syekh Abdullah al-Sabur 12. Sultan Arifin Zayn al-Asyiqin atau Muhammad Arif Zayn al-Asyiqin al- Bantani al-Tsan 13. Sultan Abu al-Mafakhir Muhammad Aliyuddin. Sultan Banten ke 15 1773-1799 14. Syeikh Abdullah ibn Abd al-Qahar 15. Haji Zaid ibn Kamal al-Din 16. Arwah kedua orang tua kami dan kamu serta orang-orang yang telah meninggal. 17. Di tutup dengan keagungan Ruh Nabi Mustafa. 50

b. Wirid Al-Qur’an dan Do’a

Setelah hadiah al-Fatihah dibacakan, maka dilanjutkan dengan wirid al- Qur’an. Surat-surat yang diwiridkan adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al- Falaq, dan An-Nas, setiap surat masing-masing di baca 3 kali. Selanjutnya membaca do ’a yang berisi tentang permohonan masuk surga dan terhindar dari azab neraka. 51 مهللا راّلاو كتخس نم كبدوعنو ةّ او كاضر كلئسن اّنا Artinya: “Ya Allah, Kami mohon kepada-Mu Ridha-Mu dan Surga-Mu dan kami berlindung kepada Engkau dari azab kemurkaan-Mu dan neraka- Mu”. Adapun kutipan ayat-ayat Al- Qur’an dalam teks naskah berisi:

1. Do’a dan Dzikir

50 Naskah Ratib Rifa’i A 218 A, h. 4-8. 51 Mohammad Hudaeri, Debus: Dalam Tradisi Masyarakat Banten, h. 73.