Bismillah yakni: Pujian atas keesaan Allah

membacanya pada waktu-waktu yang telah ditentukan. 42 Dalam tradisi tarekat pembacaan wirid bukanlah suatu yang wajib diamalkan dan yang menjadi keharusan. Akan tetapi dzikir yang berulang-ulang yang wajib dilaksanakan yaitu dengan mengingat nama Allah ataupun mengucapkan kalimat la ilaha illallah. Tujuan latihan ini adalah untuk mencapai kesadaran akan Tuhan. 43 Oleh karena itu, setiap tarekat memiliki amalan zikir atau wirid. Sebagai amalan pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap anggotanya, wirid dan dzikir antara satu tarekat dengan tarekat lainnya berbeda-beda. Dalam tarekat Rifa’iyah perbedaannya terletak pada dzikirnya. Dzikir kaum R ifa’iyah ini jenis dzkir yang lantang yang disebut “Darwis Menangis atau melolong”, karena dilakukan bersama-sama dan diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu. Dzikir tersebut dilakukan sampai mencapai keadaan. Seperti berjalan di atas api yang menyala, tahan terhadap senjata tajam, dan lain-lain. 44 Wirid dan amalan Rifa ’iyah pada dasarnya terdiri dari: Hadiah al-Fatihah doa syekh, 45 Wirid al- Qur’an dan do’a, Munajat Rifa’i, serta Salawat Nabi. 46

a. Hadiah al-Fatihah

Hadiah al-Fatihah di sebut juga Wasilah 47 secara etimologis bermakna perantara atau menyambungkan kepada sesuatu dengan hati. Sedangkan secara terminologi wasilah adalah perbuatan atau amal yang dikerjakan dan 42 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, h. 21. 43 Mohammad Hudaeri, Islam Tantangan Modernitas, h. 225. 44 Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik Dalam Islam, Terj. Sapardi Djoko Damono Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986, h. 223. 45 Al-Fatihah dihadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan beberapa tokoh penting tarekat rifaiyah. 46 Makmun Muzakki, “Tarekat dan Debus Rifa’iyah di Banten”, h. 79. 47 Tawasul adalah memohon atau berdoa kpd Allah Swt. dng perantaraan nama seseorang yg dianggap suci dan dekat kpd Tuhan. diamalkan oleh orang mukmin karena mengharapkan sesuatu dengan cara membuat perantara sehingga ia memperoleh apa yang diharapkannya. 48 Semua aliran tarekat mengenal istilah wasilah, mediasi melalui seorang pembimbing spiritual mursyid sebagai sesuatu yang sangat diperlukan demi kemajuan s piritual. Dalam tarekat Rifa’iyah pembacaan al-fatehah di lakukan 17 kali sesuai dengan jumlah orang yang dianggap paling patut untuk dibacakan al- fatihah. Hadiah al-Fatihah ditujukan kepada para syekh merupakan hal penting dalam mendapatkan ilmu debus, karenanya menjadi kegiatan rutin yang harus diamalkan dalam setiap shalat lima waktu. 49 Adapun hadiah al-Fatihah diberikan kepada: 1. Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya 2. Khulafa al-Rasyidin Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan para sahabat: Zubeir, Said, Abd al-Rahman bin Auf, juga Hasan Husein bin Ali. Fatimah al-Zahra dan Khadijah al- Kubra, serta tabi’i al-tabi’in. 3. Sayyid Syeikh Ahmad al-Kabir al-Rifa’i 4. Syeikh Abd al-Qadir al-Jaelani 5. Syeikh Safi al-Din Ahmad ibn Alwan 6. Syeikh Ahmad al-Badawi al-Rafa’i 7. Syeikh Ibrahim Al-ahmad al-Dasuqi 8. Syeikh Abu Bakar ibn Abdullah al-Aydarus 9. Sultan Maulana Hasanuddin bin Maulana Mahdzum 10. Syekh Musa ibn Sayyid Abdullah al-Qadir al-Rifa’i 48 Mohammmad Hudaeri, Debus: Dalam Tradisi Masyarakat Banten, h. 113. 49 Ibid., h. 70.