tersebut di atas boleh saja berbeda-beda namun pada dasarnya proses belajar akhirnya akan membawa perubahan terhadap apa yang telah kita lakukan.
Teknik-teknik penunjang kegiatan menurut Pidarta 2004 antara lain: 1 teknik menciptakan masyarakat belajar disekolah, 2 teknik menciptakan
masyarakat ilmiah di perguruan tinggi, 3 teknik mengadakan dan mengatur sumber belajar, 4 teknik meningkatkan partisipasi alumni dan masyarakat, 5 teknik
meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang sejenis, 6 teknik ketatausahaan yang tepat akan waktu dan konsisten.
2.4. MutuKualitas Pendidikan
Menurut Arcaro yang diterjemahkan oleh Iriantara 2005, mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Mutu adalah
perubahan, dan cara berpikir tentang perubahan seiring menimbulkan rasa takut pada banyak orang. Beberapa pandangan Jerome tentang mutu adalah:
1 Meraih mutu merupakan proses tentang mutu akhir.
2 Perbuatan mutu merupakan proses berkesinambungan bukan program sekali jalan.
3 Mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator.
4 Pelatihan massal merupakan persyaratan mutu.
5 Setiap orang di sekolah mesti mendapatkan pelatihan.
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.
Sumber: Jerome S. Arcaro terjemahan Yosal Iriantara.
Gambar 2.2. Fase Implementasi Mutu Menurut Jerome S. Arcaro dalam Siklus Pemecahan Masalah
Langkah 1 : Fase mengordinasikan mutu memungkinkan sekolah memonitor dan
melacak anggota dan kegiatan tim mutu yang ada. Langkah 2 : Fase perencanaan mutu membantu sekolah atau wilayah memastikan
bahwa semua stakeholder yang terlibat dalam proses pemecahan masalah dan tim yang dibentuk memecahkan persoalan yang tepat.
Langkah 3 : Fase implementasi mutu merupakan fase yang paling populer dalam siklus pemecahan masalah dengan 4 tahapan yaitu: cara tim
memecahkan masalah, waktu pemecahan masalah, alasan pemecahan masalah, dan rencana tindak.
Langkah 4 : Fase monitoring mutu di mana tim memonitoring hasil untuk memastikan tercapainya hasil yang diinginkan.
Arcaro 2005 berpendapat bahwa secara tradisional ukuran mutu atas keluaran sekolah adalah prestasi siswa. Ukuran dasarnya adalah hasil ujian. Bila hasil
ujian bertambah baik, maka mutu pendidikan pun membaik.
Langkah 4: Perencanaan Mutu
Langkah 3: Implementasi Mutu
Langkah 2: Perencanaan Mutu
Langkah 1: Pengorganisasian Mutu
Siklus Pemecahan
Masalah
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.
Kualitas pendidikan menurut Sihombing dan Indarjo dalam Zainuddin 2008 diwarnai oleh empat kriteria yaitu: 1 kualitas awal peserta didik, 2 penggunaan
dan pemeliharaan sumber-sumber pendidikan yang berkualitas. 3 proses belajar mengajar dan 4 out put pendidikan.
Mutu pendidikan akan semakin berkembang sejalan dengan perkembangan asas modernisasi dalam masyarakat Ace dan Tilaar, 1993.
Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan
penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif serta didukung kebijakan
pemerintah baik di pusat maupun di daerah Mulyasa, 2007.
2.5. Peran Pendidikan terhadap Pengembangan Wilayah