2.7. Kerangka Pemikiran
Sistem Pendidikan Nasional memiliki beberapa komponen atau sub sistem, diantaranya adalah Sistem Pembelajaran yang merupakan komponen terpenting
dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Di mana dalam proses penyelenggaraan pendidikan perlu pengimplementasian program-program mutu secara maksimal
sehingga menghasilkan produk lulusan yang berkualitas. Sistem Pembelajaran terdiri dari komponen-komponen yang turut mempengaruhi keberhasilan dalam sistem
pembelajaran diantaranya kurikulum, sarana prasarana dan guru sebagai aspek terpenting dalam proses pembelajaran yang akhirnya akan membawa peningkatan
bagi prestasi siswa. Di mana tingkat kompetensi guru sangat menentukan untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
yang diberlakukan. Keterlibatan guru dalam proses belajar mengajar merupakan penentu dalam pencapaian prestasi belajar siswa sehingga out comesnya adalah
lulusan yang berkualitas. Dengan adanya lulusan yang berkualitas akan lahir pula sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga nantinya dapat mendorong perkembangan wilayah dan mampu memanfaatkan potensi wilayah secara baik dan benar.
Oleh karenanya dalam pelaksanaanpenerapan implementasi proses pembelajaran harus dilakukan secara efisien dan sinergi sehingga tujuan pendidikan
benar-benar tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
Pengembangan Wilayah Sumber Daya Manusia Berkualitas
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Implementasi Proses Pembelajaran
Kurikulum GURU
Kualitas Lulusan Prestasi Belajar
Siswa Sarana
Prasarana
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.
2.8. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut: 1.
Implementasi proses pembelajaran berpengaruh positif terhadap kualitas lulusan di SMAN 13 Medan.
2. Faktor-faktor paling berpengaruh dalam proses pembelajaran di SMAN 13 Medan
adalah kompetensi guru dan kurikulum. 3.
Kompetensi guru dalam implementasi proses pembelajaran di SMAN 13 Medan.
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain adalah angket yang digunakan untuk mengungkap mengenai kompetensi guru dalam
mengajar. Alat ukur yang lain adalah dokumentasi, yang digunakan untuk mengetahui kualitas kelulusan siswa yang diambil dari tahun 2003-2004, 2004-2005,
3005-2006, 2006-2007 dan tahun 2007-2008. Angket kompetensi guru dalam penelitian ini disusun berdasarkan beberapa
aspek, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, materi, proses belajar mengajar, pengujian, perencanaan, pengadaan, penggunaan, perawatan, organisasi
siswa, penanganan kasus kesiswaan dan penyaluran bakat. Angket kompetensi guru disusun berdasarkan model skala Likert dengan 5
lima pilihan jawaban. Untuk pernyataan dari nomor 1 sampai dengan nomor 34, pilihan jawaban yang disediakan adalah Selalu Sl, Sering Se, Kadang-kadang
Kd, Jarang J dan Tidak Pernah TP. Penilaian untuk jawaban Sl adalah 5, jawaban Se adalah 4, jawaban Kd adalah 3, jawaban J adalah 2 dan jawaban TP
adalah 1. Selanjutnya untuk nomor 35 sampai dengan nomor 64 pilihan jawabannya
adalah Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Kurang Setuju KS dan Tidak Setuju TS. Penilaian untuk jawaban SS adalah 5, jawaban S adalah 4, jawaban R
Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.