Analisis Kualitas Lulusan SMAN 13 Medan

Teori mengatakan bahwa segala bentuk atas pendekatan mengajar dapat dianggap baik apabila mampu membuat murid belajar secara terus-menerus. Belajar yang efektif merupakan rangkaian kegiatan memperoleh pengetahuan yang beraneka ragam untuk diekspresikan kembali oleh murid baik lewat lisan maupun tulisan Tilaar, 1993. Sebagaimana teori tersebut dalam pelaksanaannya telah diterapkan di SMAN 13 Medan. Hasil dari analisis penelitian diperoleh bahwa implementasi proses pembelajaran mempengaruhi kualitas lulusannya. Hal tersebut dikemukakan berdasarkan hasil-hasil perhitungan analisis varians di mana terdapat perbedaan kualitas lulusan dari tahun ketahun baik untuk kelas IPA maupun IPS.

4.4.1. Analisis Kualitas Lulusan SMAN 13 Medan

Untuk menjawab apakah implementasi proses pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas lulusan di SMAN 13 Medan. Peneliti telah melakukan analisis variansi Anova sekaligus untuk menjawab tingkat signifikan kualitas lulusan. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa ada perbedaan kualitas lulusan yang signifikan antara tahun 20032004, 20042005, 20052006, 20062007, dan 20072008. Hasil ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan Anova a F = 43,237 dengan π 0,010 untuk kelas IPA dan Anova a F = 8,309 dengan π 0,010 untuk kelas IPS. Ini membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi bahwa implementasi proses pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas lulusan diterima, seperti terlihat dalam Tabel 4.7 berikut: Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010. Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Antar Tahun Ajaran dengan Analisis Varians 1 Jalur Sumber JK db RK F R″ p Antar A 15,688 4 3,922 8,309 0,186 0,000 Dalam 68,133 144 0,472 --- --- --- Total 84,133 149 ---- --- --- --- Sumber: Data Sekunder Diolah Keterangan: Antar A = Antar tahun ajaran JK = Jumlah kuadrat RK = Rerata kuadrat F = Koefisien perbedaan R″ = Koefisien determinan P = Peluang terjadinya kesalahan Tabel 4.8. Nilai Rata-rata Ujian Akhir SMAN 13 Medan Tahun 20032004 sd 20072008 Tahun Ajaran Nilai Rata-Rata SDSB IPA IPS IPA IPS 20032004 6,783 7,039 0,483 0,578 20042005 7,611 7,610 0,651 0,756 20052006 7,971 7,770 0,515 0,705 20062007 8,472 7,734 0,490 0,742 20072008 8,296 8,007 0,585 0,638 Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ujian akhir siswa tertinggi pada tahun 20072008 dan terendah pada tahun 20032004 untuk kelas IPA Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010. maupun IPS. Setelah dilakukan analisis untuk uji signifikan dari hasil ujian akhir siswa SMAN 13 Medan, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Signifikan Perbedaan Nilai Ujian Akhir SMAN 13 Medan Tahun 20032004 sd 20072008 Nilai Hasil Uji t X Probabilitas P No Tahun Ajaran IPA IPS IPA IPS 1 20032004 dengan 20042005 -5.752 -3.222 0,000 0,002 2 20032004 dengan 20052006 -8.249 -4.123 0,000 0,000 3 20032004 dengan 20062007 -11.728 -3.922 0,000 0,000 4 20032004 dengan 20072008 -10.508 -5.461 0,000 0,000 5 20042005 dengan 20052006 -2.497 -0.901 0,013 0,628 6 20042005 dengan 20062007 -5.976 -0.699 0,000 0,507 7 20042005 dengan 20072008 -4.756 -2.238 0,000 0,025 8 20052006 dengan 20062007 -3.478 0.201 0,001 0,835 9 20052006 dengan 20072008 -2.259 -1.337 0,024 0,180 10 20062007 dengan 20072008 1.220 -1.539 0,222 0,122 Sumber: Data Primer Diolah Dengan kreteria uji beda: 1. Apabila π 0,01 sangat signifikan. 2. Apabila π 0,05 signifikan. 3. Apabila π 0,05 tidak signfikan. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan secara terperinci tentang hasil-hasil analisis kualitas lulusan SMAN 13 Medan sebagai berikut: Dian Relitawati : Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan Di SMAN 13 Medan, 2010.

4.4.2. Kualitas Lulusan Kelas IPA