a. Pelaksanaan penilaian
Panelis  berjumlah  30  orang  mahasiswa  Fakultas  Kesehatan  Masyarakat Universitas  Sumatera  Utara  FKM
– USU dengan kriteria tidak dalam keadaan lapar  pukul  09.00
– 11.00 WIB, tidak  sakit, tidak buta warna,  tidak  merokok, tidak dalam keadaan terburu-buru, dan tidak membedakan jenis kelamin.
Penilaian  uji  daya  terima  terhadap  isian  burger  tempe  dilaksanakan  pada  bulan Mei 2013.
b. Langkah-langkah pada pelaksanaan uji daya terima
- Mempersilakan  panelis  untuk  duduk  di  ruangan  yang  telah  disediakan
laboratorium  gizi,  Fakultas  kesehatan  Masyarakat,  Universitas  Sumatera Utara.
- Membagikan sampel dengan kode sesuai  variasi, air  minum dalam kemasan,
formulir penilaian, dan alat tulis. -
Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara memulai dan cara pengisian formulir.
- Memberikan  kesempatan  kepada  panelis  untuk  memulai  dan  menuliskan
penilaian pada lembar fomulir penilaian.
3.5 Definisi Operasional
a. Isian burger tempe adalah isian burger dengan bahan dasar tempe kedelai, tempe
kacang hijau, dan tempe kacang merah yang dikukus terlebih dahulu, dihaluskan, dan dicampur dengan bahan serta bumbu-bumbu lainnya kemudian digoreng.
Universitas Sumatera Utara
b. Komposisi  zat  gizi  adalah  kandungan  berbagai  zat  gizi  yang  terdapat  pada
berbagai jenis bahan makanan dan makanan itu sendiri. c.
Komposisi  zat  gizi  isian  burger  tempe  adalah  kandungan  zat  gizi,  yaitu karbohidrat, energi, protein, lemak, air, dan abu yang tedapat pada seluruh bahan
dalam pembuatan isian burger. d.
Uji  daya  terima  atau  uji  hedonik  adalah  pengujian  yang  dilakukan  untuk mengetahui  tingkat  daya  terima  masyarakat  dengan  menggunakan  skala  hedonik
empat titik sebagai acuan. e.
Uji  daya  terima  terhadap  warna  adalah  pengujian  yang  dilakukan  untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap corak rupa yang ditimbulkan
oleh  penggunaan  tempe  kedelai,  kacang  hijau,  dan  kacang  merah  sebagai  bahan dasar dalam pembuatan isian burger.
f. Uji  daya  terima  terhadap  aroma  adalah  pengujian  yang  dilakukan  untuk
mengetahui tingkat daya terima  masyarakat terhadap bau khas  yang ditimbulkan oleh  penggunaan  tempe  kedelai,  kacang  hijau,  dan  kacang  merah  sebagai  bahan
dasar dalam pembuatan isian burger. g.
Uji daya terima terhadap rasa adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap rasa yang ditimbulkan oleh  penggunaan
tempe  kedelai,  kacang  hijau,  dan  kacang  merah  sebagai  bahan  dasar  dalam pembuatan isian burger.
h. Uji  daya  terima  terhadap  tekstur  adalah  pengujian  yang  dilakukan  untuk
mengetahui  tingkat  daya  terima  masyarakat  terhadap  konsistensi  yang
Universitas Sumatera Utara
ditimbulkan  oleh  penggunaan  tempe  kedelai,  kacang  hijau,  dan  kacang  merah sebagai bahan dasar dalam pembuatan isian burger.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan  dan  analisis  data  untuk  uji  daya  terima  atau  kesukaan  dilakukan dengan  analisis  deskriptif  kualitatif  persentase  yaitu  kualitatif  yang  diperoleh  dari
panelis  terlebih  dahulu  dianalisis  untuk  dijadikan  data  kuantitatif  dan  untuk mengetahui  ada  tidaknya  perbedaan  pada  masing-masing  perlakuan  maka  digunakan
analisis sidik ragam ANOVA. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: = Skor persentase
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis
Untuk  mengubah  data  skor  persentase  menjadi  nilai  kesukaan  konsumen, analisisnya  sama  dengan  analisis  kualitatif  dengan  nilai  yang  berbeda,  yaitu  sebagai
berikut : Nilai tertinggi
= 4 sangat suka Nilai terendah
= 1 tidak suka Jumlah kriteria
= 4 kriteria Jumlah panelis
= 30 orang a.
Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi
= 30 x 4 = 120
Universitas Sumatera Utara
b. Skor minimum
= jumlah panelis x nilai terndah = 30 x 1 = 30
c. Persentase maximum  =
= = 100
d. Persentase minimum  =
= = 25
e. Rentangan
= Persentase maximum – Persentase Minimum
= 100 - 25 = 75 f.
Interval persentase = Rentangan : Jumlah kriteria
= 75 : 4 = 18,75 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat interval persentase
dan kriteria kesukaan sebagai berikut.
Tabel 3.3 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan
Persentase Kriteria Kesukaan
81,25 – 100,00
62,50 –   81,24
43,75 –   62,49
25,00 –   43,74
Sangat suka Suka
Agak suka Tidak suka
Setelah  mengetahui  bagaimana  penerimaan  panelis  terhadap  isian  burger tempe,  langkah  selanjutnya  adalah  mengetahui  ada  atau  tidaknya  perbedaan  pada
organoleptik isian burger tempe dengan variasi jenis tempe yang digunakan. Langkah- langkah yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Hasil uji hedonik uji kesukaan ditabulasikan dalam suatu tabel, untuk kemudian
dilakukan  analisis dengan  ANOVA Analysis of Variance dan uji  lanjut dengan Duncan’s Multiple Ranges Test.
2. Hasil  yang  telah  diperoleh  dari  uji  hedonik  ditabulasikan  dan  dihitung  total
perlakuan  Yi.,  total  kel ompok Y.j, total umum Y.., dan dihitung pula ∑Y
2
untuk setiap perlakuan dan kelompok. 3.
Kemudian dilakukan analisis varian untuk membedakan sampel yang satu dengan sampel yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran  Umum  Tempe  yang  Digunakan  sebagai  Bahan  Dasar  Isian
Burger Tempe Tempe  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  tempe  yang  terbuat  dari
kacang  kedelai,  kacang  hijau,  dan  kacang  merah.  Kacang-kacangan  yang  digunakan untuk  membuat  tempe  adalah  yang  dijual  di  pasar  tradisional.  Kacang  kedelai  yang
digunakan merupakan kacang kedelai putih  berbentuk bulat telur  yang berukuran 9 –
12  mm,  kacang  hijau  yang  berukuran  5 –  8  mm,  sedangkan  kacang  merah  yang
berukuran  sedang  dengan  ukuran  panjang  6 –  9  mm.  Selain  kacang-kacangan
tersebut,  bahan  yang  digunakan  dalam  pembuatan  tempe  adalah  air  dan  ragi  tempe. Air yang digunakan adalah air bekas rendaman kacang kedelai selama semalaman 24
jam,  dengan  asumsi  bahwa  air  tersebut  sudah  dalam  kondisi  asam,  sehingga memudahkan  proses  perendaman  tidak  perlu  dilakukan  terlalu  lama.  Sedangkan  ragi
yang digunakan adalah ragi tempe yang biasa dipakai oleh pengusaha tempe kedelai di Kelurahan  Delitua  Barat.  Ragi  tempe  berupa  serbuk  atau  butiran  butiran  kecil
berwarna  putih  kecokelatan.  Berikut  disajikan  gambar  bahan-bahan  yang  digunakan dalam proses pembuatan tempe.
a b
c d
Gambar 4.1  a Ragi, b Kacang Kedelai, c Kacang Hijau, d Kacang Merah yang Digunakan pada Pembuatan Tempe
Universitas Sumatera Utara