Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. ” 23 Menurut Sutratinah Tirtonegoro, prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah atau lembaga pendidikan biasanya dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat sebagai pencerminan dari proses belajar yang telah diikuti oleh siswa. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dengan mengetahui prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui kedudukan anak didalam kelas, apakah ia termasuk kelompok anak pandai, sedang, atau kurang. Yang dengan hal ini, guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan beberapa definisi prestasi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa akan penguasaan pengetahuan atau keterampilannya dalam menguasai mata pelajaran yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf, maupun kalimat yang diberikan oleh guru pada periode tertentu.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Pada dasarnya, prestasi belajar siswa yang optimal dalam kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang itu digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri faktor internal, yang meliputi : aspek fisiologis, psikologis dan pendekatan belajar, dan faktor yang berasal dari luar diri siswa faktor eksternal. 24 berikut ini akan dijelaskan faktor-faktor tersebut : 23 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal Program Pendidikannya, Jakarta: Bina Aksara, tth, h. 43 24 Muhibbin Syah, psikologi belajar ,… h. 145-155 a. Faktor Internal Siswa 1 Aspek Fisiologis Aspek fisiologis yang mempengaruhi belajar berkenaan dengan keadaan atau kondisi umum jasmani seseorang, misalnya menyangkut kesehatan atau kondisi tubuh. Organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengaran, penglihatan juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan dalam proses belajar. Sebaliknya, dalam kondisi sakit atau terjadinya gangguan pada fungsi-fungsi tubuh, akan mengganggu kebugaran tubuh sehingga siswa mengalami kesulitan belajar. 2 Aspek Psikologis a Intelegensi Menurut Claparede dan Stern, “intelegensi adalah penyesuaian diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru ”. K. Buhler mendefinisikan “intelegensi sebagai perbuatan yang disertai dengan pemahaman dan pengertian ”. Sedangkan menurut David Wechsler, “intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif ”. 25 Menurut Helbert intelegensi adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang berbeda dari kemampuan yang diperoleh melalui belajar. Sedangkan secara morfologi menurut Hornby, intelligence berarti “the power of learning, understanding, and reasoning, mental ability ”. Inteligensi adalah kemampuan belajar, memahami dan memberikan alasan yang kesemuanya itu merupakan kemampuan mental. 26 Jadi, intelegensi atau kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan 25 Zikri Neni Iska, Psikolog; Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, h. 86 26 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran ,… h.219-220 normal atau di atas normal, maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. Sebaliknya, apabila seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal, maka sangatlah sukar baginya untuk bersaing dalam pencapaian prestasi tinggi seperti murid-murid yang mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal. Kepada murid-murid yang demikian harus diberi pertolongan khusus atau pendidikan khusus. Dengan demikian diharapkan mereka dapat mencapai prestasi yang tinggi sesuai dengan keadaan masing-masing. b Bakat “Bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang ”. 27 Dengan demikian, sebetuknya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Setiap siswa memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Siswa yang mempunyai bakat pada salah satu bidang akan mudah menguasai bidang tersebut sehingga akan mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang tersebut. c Minat Secara sederhana, “minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. 28 Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Guru dalam hal ini seyogyanya berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara membangun sikap positif siswa. 27 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar ,… h. 150 28 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar ,… h. 151 d Motivasi “Motivasi adalah keinginan untuk berbuat sesuatu. Motivasi merupakan keinginan yang tedapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. 29 Seorang siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar, akan berperilaku ulet, suka bekerja keras, rajin mengerjakan tugas tepat waktu, dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Semuanya itu akan berpengaruh dalam proses pencapaian prestasi belajarnya di sekolah. Namun sebaliknya, bila siswa tidak memiliki motivasi maka prestasi belajarnya pun kurang optimal. b. Faktor Eksternal Siswa 1 Lingkungan Keluarga Keluarga mempunyai peranan yang sangat besar terhadap keberhasilan siswa. Apabila keluarga, khususnya orang tua mendukung, memotivasi, dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya, hal ini memungkinkan diri anak untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, apabila orang tua tidak mendukung aktivitas anak, maka kemungkinan anak akan kurang atau tidak memiliki semangat belajar, sehingga sulit untuk mencapai prestasi yang tinggi. 2 Lingkungan Sekolah Hubungan guru dengan murid yang kurang baik karena sesuatu pengalaman, hubungan murid dengan murid yang tidak menyenangkan, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada diatas kemampuan murid, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan hasil belajar murid. Disamping itu guru yang kurang atau tidak 29 Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi aksara, 2008, h. 245 menyadari peranannya di dalam membantu proses belajar mengajar, dapat mempengaruhi hasil belajar murid-muridnya. Oleh sebab itu kepada guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkannya dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar 3 Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan berbeda antara satu dengan lainnya, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber- sumber belajar di dalamnya yang juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajar generasi muda. c. Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada ketika ia menggunakan pendekatan belajar surface atau achieving approach. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dipahami bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa tidak saja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri faktor internal, tetapi juga dipengaruhi pula oleh faktor- faktor yang berasal dari luar dirinya faktor eksternal. Dengan demikian, jika faktor-faktor tersebut saling mendukung dan melengkapi maka dapat dipastikan siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Namun sebaliknya, jika diantara faktor yang satu dengan faktor lainnya tidak saling mendukung, maka tidak menutup kemungkinan prestasi belajar yang diperoleh siswa pun akan menunjukkan hasil yang kurang maksimal.

B. Komunikasi Guru-Siswa 1. Pengertian Komunikasi