Pembahasan Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment antara komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian Ha yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, diketahui adanya korelasi yang signifikan antara komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta. Maka, semakin efektif komunikasi yang dilakukan oleh guru khususnya guru IPS kepada siswa-siswinya, semakin efektif proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Sebaliknya, apabila komunikasi yang dilakukan oleh guru tidak efektif, maka proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas pun menjadi tidak efektif pula, sehingga akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS menjadi tidak optimal. Guru yang bertanggung jawab ialah guru yang menyediakan waktunya bagi siswa yang ingin menanyakan suatu hal di luar jam pelajaran serta memberikan bimbingan sesuai dengan kesulitan dan kebutuhan belajar siswa. Sedangkan guru yang professional ialah guru yang apabila dalam melakukan komunikasi dengan siswanya menggunakan bahasa yang mudah difahami oleh siswa, menyampaikan informasi dengan lengkap dan mudah dimengerti serta memberikan contoh yang nyata atau konkret dalam menjelaskan mata pelajaran kepada siswa. Adapun kontribusi yang diberikan oleh variabel komunikasi guru- siswa terhadap prestasi belajar siswa adalah 94,7. Dari nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa komunikasi guru-siswa sangat berdampak kuat terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, hal ini disebabkan karena pembelajaran IPS adalah mata pelajaran sosial yang mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat baik masa yang telah lalu, sekarang maupun masa yang akan datang. Selain itu, pembelajaran IPS juga mengaitkan antara materi pelajaran dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di masysrakat dan mencoba memecahkan masalah yang terjadi. Apabila dalam pendidikan IPS diterapkan cooperative learning, dimana ditanamkan pada diri siswa untuk saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas, misi IPS agar siswa dapat berinteraksi secara baik dengan lingkungan sosialnya, siswa sebagai subjek pembelajaran yaitu siswa harus lebih aktif dari pada guru, student center yaitu aktivitas pembelajaran dipusatkan pada siswa, mengembangkan potensi diri siswa secara optimal, kemandirian dalam belajar pada diri siswa, ditumbuhkannya gairah dalam mempelajari IPS dan diterapkannya pola interaksi guru-siswa yang optimal. Apabila hal-hal tersebut diterapkan dalam pembelajaran IPS, maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan guru dalam berkomunikasi, terutama secara verbal. Sedangkan faktor-faktor lainnya hanya memberikan kontribusi yang cukup terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, yaitu sebesar 5,3. Oleh karena itu, faktor komunikasi guru-siswa tidak dapat diabaikan karena faktor ini merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta. 72 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan