2. Pengertian Mata Pelajaran IPS
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan mata pelajaran yang membahas mengkaji kehidupan sosial yang didasarkan
pada komponen-komponen mata pelajaran IPS. Menurut Syafrudin Nurdin Ilmu Pengetahuan sosial IPS adalah “salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah”.
56
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub- disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial social science, maupun ilmu pendidikan Sumantri. 2001:89. Social Scence
Education Council SSEC dan National Council for Social Studies NCSS
, menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang
bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi,
sosiologi, dan sebagainya.
57
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat dijelaskan kembali bahwa, IPS merupakan disiplin ilmu yang meliputi disiplin ilmu-ilmu
sosial di dalamnya yang diajarkan pada lembaga-lembagainstitusi pendidikan dari tingkat SD sampai SMA dengan memperhatikan segi-segi
ilmiah dan segi-segi psikis.
3. Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Selanjutnya, untuk memahami mata pelajaran IPS maka penulis akan membahas karakteristik IPS, sebagai berikut.
Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi
dan strategi penyampaiannya.
56
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keberagamaan Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat:Quantum Teaching, 2005, hal.
22
57
Beduatsuko, Konsep
Pendidikan IPS,
diakses dari
http:beduatsuko.blogspot.com200902makalah-konsep-pendidikan-ips-dan.html pada 14 Januari
2010
a. Materi IPS Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain :
1 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan
yang luas, negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya 2 Kegiatan manusia misalnya, mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi 3 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi
dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh
4 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang
terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar 5 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,
pakaian, permainan, keluarga Berdasarkan karakteristik tentang mata pelajaran IPS di atas, apabila
dilihat dari sumber materinya, dapat dipahami bahwa segala hal dalam kehidupan dapat dijadikan sebagai objek materi pembelajaran IPS, mulai
dari setiap peristiwa yang terjadi pada masa lampau, lingkungan sekitar sampai pada aktivitas keseharian kita. Hal ini karena manusia pada
dasarnya adalah zoon politicon, dimana ia tidak akan dapat hidup sendiri. Setiap manusia membutuhkan manusia lain dalam setiap aktivitasnya demi
keberlangsungan kehidupannya. Rasa saling membutuhkan ini sudah dimulai sejak manusia lahir ke dunia hingga saat manusia akan meninggal
dunia. Sebagai contoh, seorang bayi yang baru lahir akan membutuhkan
kedua orang tua dan orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan untuk lahir ke dunia ini pun ia membutuhkan
kerjasama yang baik dari kedua orang tuanya. Seorang bayi hanya mampu menangis untuk mendapatkan bantuan dari orang tua maupun orang-orang
di sekitarnya. Naluri saling membutuhkan ini berlangsung ketika ia
beranjak dewasa sampai ketika kematian menjemputnya. Setiap manusia membutuhkan
manusia lain
untuk mengurus
jenazahnya dan
mengantarnya sampai liang kubur.
b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah
didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia.
Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Environ
ment Curriculum” Mukminan, 1996:5.
58
Namun pada umumnya, mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan, hal ini disebabkan karena seringkali metode
atau strategi pembelajaran yang dipakai oleh guru dalam membelajarkan siswanya adalah metode yang tidak membuat siswa berperan aktif dalam
proses pembelajaran, seperti metode ceramah. Hal ini seperti hasil analisis Etin Solihatin tentang pembelajaran IPS
dalam bukunya „Cooperative Learning; Analisis Model Pembelajaran IPS’, berikut :
1 Kondisi pendidikan IPS saat ini : a Model belajar konvensional ceramah
b Tujuan dan peran kritismisi IPS untuk mempersiapkan warga negara yang baik dan mampu bermasyarakat sulit dicapai
c Mahasiswa hanya menjadi objek pembelajaran d Teacher center
e Kurang mendorong potensi siswa f Kurang merangsang siswa untuk belajar mandiri
g Pelajaran IPS bersifat hapalan semata dan kurang bergairah dalam
mempelajarinya h Evaluasi hanya materi yang diajarkan dan hanya menyentuh aspek
kognitif, dengan tes sebagai alat evaluasi i Prestasi siswa kurang optimal
j Pola interaksi searah
58
Beduatsuko, Konsep
Pendidikan IPS,
diakses dari
http:beduatsuko.blogspot.com200902makalah-konsep-pendidikan-ips-dan.html pada 14 Januari
2010
2 Yang seharsnya terjadi dalam pendidikan IPS : a Model cooperative learning
b Tujuan dan peran kritismisi IPS, yaitu mendidik dan membekali siswa dengan seperangkat pengetahuan, sikap, nilai, moral dan
keterampilan untuk memahami lingkungan sosial masyarakat dapat dicapai
c Siswa sebagai subjek pembelajaran d Student center
e Pengembangan potensi diri siswa secara optimal f Siswa mampu belajar mandiri
g Bergairah dalam mempelajari IPS h Evaluasi menyangkut tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor, dengan alat evaluasi tes dan non-tes i Prestasi siswa harus optimal
j Pola interaksi optimal
59
Dari hasil analisis Etin Solihatin di atas, dapat dijelaskan, bahwa proses pembelajaran IPS yang terjadi saat ini sangat membosankan,
sehingga siswa akan mengalami kejenuhan dalam belajar yang tentunya keadaan ini akan membuat prestasi belajar mereka di sekolah tidak akan
optimal.
4. Tujuan Pembelajaran IPS