Kontrol kognitif cognitive control Mengontrol keputusan decisional control

39 gender, dan kepribadian. Faktor eksternal yaitu: kekuasaan dan kepatuhan, efek senjata, provokasi, alcohol dan obat-obatan, suhu udara, polusi udara, media, dan budaya Luthfi, 2009; BaronByrne, 2005; Krahe, 2005. Penelitian-penelitian tentang penyebab munculnya perilaku agresif telah banyak dilakukan, diantaranya adalah penelitian Glass dalam Baron Byrne, 2005 yang menyimpulkan bahwa faktor kepribadian berperan penting dalam perilaku agresif. Menurutnya bahwa kecenderungan seseorang untuk berperilaku agresif dapat dilihat dari kepribadiannya. Individu yang memilki kepribadian tipe A cenderung lebih agresif dalam banyak situasi daripada individu dengan kepribadian tipe B. Penelitian yang dilakukan oleh Juan J. Bartemi 2005 mengenai agresivitas dan kepribadian big five yang dihubungkan dengan prestasi belajar siswa, menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara agresivitas dan kepribadian big five dengan prestasi belajar pada siswa tingkat delapan setara dengan SMP. Kepribadian itu sendiri didefinisikan sebagai sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya Allport, 1937; dalam Ghufron, 2010. Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam beraksi, berpikir, merasa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam bentuk perilaku agresif Larsen Buss, 2005. Mischel 1968; dalam Friedman, 2008 menyimpulkan bahwa kepribadian itu terdiri dari struktur, antara lain adalah trait dan tipe type. Trait 40 adalah konsistensi respon individu dalam situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar dibandingkan trait. Faktor kepribadian adalah faktor manusia yang dianggap cukup berperan dalam perilaku agresif, karena kepribadian merupakan salah satu variabel person yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku agresif. Kepribadian dapat mempengaruhi kognisi dengan membuat konsep agresi lebih mudah diakses di dalam memori Anderson Bushman, 2002. Individu yang memiliki sifat agresif hanya akan membutuhkan sedikit energi untuk mengaktifkan konsep-konsep agresi, sehingga konsep-konsep agresi tersebut menjadi semakin mudah untuk diakses dan lebih siap untuk teraktivasi pada situasi lain. Kepribadian juga dapat mengaktivasi konsep-konsep yang berhubungan dengan agresi di dalam memori yang dapat mempengaruhi cognition, affect, dan arrousal yang dapat mempengaruhi hasil akhir tingkah laku. Moyer dalam Luthfi, 2009 beranggapan bahwa agresivitas merupakan suatu proses yang ada didalam otak dan saraf pusat. Orang-orang yang memiliki kecenderungan agresivitas tinggi memiliki struktur dan komponen otak yang berbeda dengan orang yang agresivitasnya rendah. Salah satu tipe kepribadian adalah big five personality, yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan