51
6. Conscientiousness dalam Kepribadian Big Five didapatkan dari alat ukur kepribadian Big Five dengan menggunakan Skala Costa McCrae 1997. Skala
ini terdiri dari 10 item dengan rentangan respon mulai dari sangat sesuai sangat
tidak sesuai.
7. Behavior control mengontrol tingkah laku didapatkan dari alat ukur self-control yang disusun oleh peneliti. Alat ukur ini terdiri dari 10 item, dengan rentangan
respon sangat sesuai sangat tidak sesuai.
8. Cognitive control mengontrol kognisi didapatkan dari alat ukur self-control yang disusun oleh peneliti. Alat ukur ini terdiri dari 10 item, dengan rentangan
respon sangat sesuai sangat tidak sesuai.
9. Decisional control mengontrol keputusan didapatkan dari alat ukur self-control yang disusun oleh peneliti. Alat ukur ini terdiri dari 10 item, dengan rentangan
respon sangat sesuai sangat tidak sesuai. 10. Usia merupakan usia partisipan yang diperoleh melalui identitas partisipan.
11. Suku Bangsaetnis merupakan suku bangsa dari mana partisipan berasal yang
diperoleh melalui identitas partisipan yang diisikan pada lembar kuesioner. Adapun blue print skala agresivitas, big five dan self control adalah sebagai berikut:
52
Tabel 3.1 Blue Print Skala Aggresivitas Aspek
Indikator F
U Jumlah
Item Valid
Fisik Menampar
17 21
10 5
Memukul 1
5 Menendang
9 13
Mendorong 25
29 Merusak barang
33 37
Verbal Menghina
2 6
10 4
Memaki 10
14 Membentak
18 22
Berteriak 26
30 Mengancam
34 38
Hostility Curiga
3,11,19,35 31,39
10 4
Merasa kehidupan tidak adil
27 7,15,23
Anger Mudah kesal
4,12 10
5 Tidak mampu
mengontrol rasa marah
20,28 8,16,40
Hilang kesabaran 36
24,32 40
18 Ket. item yang valid
Tabel 3.2 Blue Print Skala Big Five Aspek
Indikator F
U Jumlah
Item valid
Neoruticism Kecemasan
14,24 10
3 Kemarahan
29,39 Depresi
49 Kesadaran diri
44 19
Kurangnya kontrol diri 9
Kerapuhan 4,34
53
Extraversion Minat Berteman
21 26
10 5
Minat Berkelompok 11,31
46 Kemampuan Asertif
6 Tingkat Aktivitas
1 Mencari Kesenangan
41 36
Emosi Positif 16
Openness to Experience
Kemampuan Imajinasi 15
30,40 10
3 Minat terhadap Seni
5 Kemampuan
Menyelami Emosi 35
Minat Berpetualang 45
Berpikiran terbuka 10,20,5
Kebebasan 25
Agreeableness Kepercayaan
42 10
2 Kesungguhan
7,47 32
Perilaku Menolong 22
Kemampuan Bekerjasama
37 12
Kerendahan Hati 27
Simpatik 17
2
Conscientiosness Kecukupan diri
3,43 38
10 5
Keteraturan 33
Rasa Tanggung Jawab 13
Keinginan Berprestasi 48
Disiplin Diri 23
8,28 Kehati-hatian
18 Jumlah
50 18
Ket. item yang valid
54
Tabel 3.3 Blue Print Skala Self control
Aspek Indikator
F U
Jumlah Item
Valid
Behavior control
Kemampuan Mengatur
Pelaksanaan 1,7,13 4, 28
10 7
Kemampuan memodifikasi
stimulus 19, 25
10, 16, 22
Cognitive control
Kemampuan memperolah
informasi 3,9,15
5,11 10
6
Kemampuan melakukan
penilaian 21, 27
17, 23, 29
Decisional control
Kemampuan memilih dan menentukan
bentuk tindakan 6, 12,
18, 24, 30
2, 8, 14, 20, 26
10 3
Jumlah 30
16 Ket. item yang valid
3. 5. Uji Validitas
Pada instrument 1 agresivitas, 2 neuroticism, 3 extravertion, 4 openness, 5 agreeableness, 6 conscientiousness, 7 behavior control, 8 cognitive control, dan 9
decisional control, peneliti melakukan uji validitas konstruk instrument tersebut. Oleh karena itu, digunakan CFA Confirmatory Factor Analysis untuk pengujian
validitas instrument dengan menggunakan software LISREL 8.70 Joreskog, dan Sorbom, 2006. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
Widhiarso, 2004:
55
1 Dilakukan uji CFA dengan model unidimensional satu faktor dan dilihat nilai Chi Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi Square tidak signifikan p 0,05
berarti semua item telah mengukur sesuai dengan yang diteorikan, yaitu hanya mengukur satu faktor saja. Jika ini terjadi maka analisis dilanjutkan ke langkah
ketiga, yaitu melihat muatan faktor pada masing-masing item. Namun jika nilai Chi Square signifikan p 0,05, maka diperlukan modifikasi terhadap model
pengukuran yang diuji sesuai langkah kedua berikut ini. 2 Jika nilai Chi Square signifikan, maka dilakukan modifikasi model pengukuran
dengan cara mengestimasi korelasi antar kesalahan pengukuran pada beberapa item yang mungkin bersifat multidimensional. Ini berarti bahwa selain suatu item
mengukur konstruk yang diniati ingin diukur sesuai teori, juga dapat dilihat
apakah item tersebut mengukur hal yang lain mengukur lebih dari satu hal. Jika
setelah beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang akan
digunakan pada langkah selanjutnya. 3 Setelah diperoleh model pengukuran yang fit unidimensional maka dilihat
apakah ada item yang muatan faktornya negatif. Jika ada, item tersebut harus didrop tidak diikutsertakan dalam skoring.
4 Dengan menggunakan SPSS dan model unidimensional satu faktor kemudian dihitung diestimasi nilai skor faktor true score bagi setiap orang untuk
variabel yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dianalisis faktor hanya item yang baik saja tidak didrop.
56
Adapun kriteria item yang baik pada CFA adalah Wijayanto, 2008: 1 Melihat signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktornya dengan melihat
nilai t bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya adalah jika t 1,96 maka item tersebut tidak akan didrop dan sebaliknya.
2 Melihat koefisien muatan faktor dari item. Jika item tersebut sudah diskoring dengan favorable pada skala Likert 1- 4, maka nilai koefisien muatan faktor
harus bermuatan positif, dan sebaliknya. Apabila item favorable, namun koefisien muatan faktor item bernilai negatif, maka item tersebut akan didrop dan
sebaliknya. 3 Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi, maka
item tersebut akan didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain.
Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah hasil pengukuran dalam bentuk skor faktor seperti yang diperoleh pada langkah keempat dalam melakukan uji
validitas CFA di atas, kecuali untuk variabel usia, dan suku. Adapun uji validitas alat ukur akan dipaparkan pada subbab berikut:
3.5.1. Validitas Konstruk Agresivitas
Pada konstruk Agresivitas ini, teorinya mensyaratkan untuk dilakukan CFA dua tingkat second order CFA. Dalam hal ini, diteorikan bahwa ada 4 faktor
57
komponen agresivitas yaitu fisik, verbal, permusuhan, dan kemarahan. Berikut gambar second order CFA dengan 4 faktor:
Gambar 3.1 Analisis Faktor Konfirmatori dari Agresivitas Ket: Pada gambar diatas, item 1 sd 40 hanya sebagai symbol, sedangkan urutan
item yang benar adalah 1, 9, 17, 25, 33, 5, 13, 21, 29, 37, 2, 10, 18, 26, 34, 6, 14, 22, 30, 38, 3, 11, 19, 27, 35, 7, 15, 23, 31, 39, 4, 12, 20, 28, 36, 8, 16, 24, 32, 40.