Behavior control METODE PENELITIAN

72 Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Cognitif control No. Item Koefisien Std.Error Nilai t Signifikan 3 0,33 0,08 4,05 V 9 0,65 0,11 5,97 V 15 0,53 0,08 6,76 V 21 0,17 0,09 1,95 X 27 -0,22 0,09 -2,50 X 5 0,47 0,08 5,97 V 11 0,79 0,08 9,32 V 17 0,26 0,08 3,25 V 23 0,06 0,08 0,68 X 29 0,49 0,08 6,04 V Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, nilai t bagi koefisien muatan faktor yang tidak signifikan dan bermuatan negative yaitu item 21, 27, dan 23. Dengan demikian item-item tersebut akan di drop. Artinya bobot nilai pada item-item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Tabel 3.18 Matriks Korelasi antar Kesalahan Pengukuran dari item Cognitif control 3 9 15 21 27 5 11 17 23 29 3 1 9 1 15 1 21 1 27 V V 1 5 V V 1 11 V V 1 17 V 1 23 V V 1 29 V V V 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item 73 Dari tabel diatas, dapat dilihat kesalahan pengukuran item terbanyak terdapat pada item 29. Artinya item tersebut mengukur lebih dari satu hal, sehingga item tersebut di drop. 3. Decisional control Gambar 3.9 Analisis Faktor Konfirmatori dari Faktor Decisional control Ket: Pada gambar diatas, item 1 sd 10 hanya sebagai symbol, sedangkan urutan item yang benar adalah 6,12,18,24,30,2,8,14,20,26. Dari gambar diatas, bahwa nilai Chi Square menghasilkan P-Value 0,05 yaitu 0,07114 tidak signifikan, yang artinya model dengan hanya satu faktor dapat diterima. Namun terdapat beberapa kesalahan item, dimana terdapat beberapa item yang saling berkorelasi. 74 Tabel 3.19 Muatan Faktor Item Decisional control No. Item Koefisien Std.Error Nilai t Signifikan 6 0,27 0,08 3,29 V 12 0,13 0,12 1,08 X 18 -0,18 0,09 -2,03 X 24 0,33 0,08 4,13 V 30 0,53 0,08 6,62 V 2 -0,03 0,10 -0,29 X 8 -0,72 0,08 -8,44 X 14 -0,74 0,08 -8,93 X 20 -0,17 0,09 -1,86 X 26 -0,16 0,08 -1,89 X Keterangan : tanda V =signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, nilai t bagi koefisien muatan faktor yang tidak signifikan dan bermuatan negative yaitu item 12, 18, 2, 8, 14, 20, dan 26. Dengan demikian item- item tersebut akan di drop. Artinya bobot nilai pada item-item tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Tabel 3.20 Matriks Korelasi antar Kesalahan Pengukuran dari item Decisional control 6 12 18 24 30 2 8 14 20 26 6 1 12 1 18 V 1 24 V 1 30 V 1 2 V V V 1 8 V V V 1 14 V 1 20 V V V 1 26 V V V 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item 75

3. 6. Prosedur Penelitian

Tahapan pertama penelitian ini mempersiapkan alat ukur, kemudian pengambilan data sesungguhnya. Sebelum mengambil data, peneliti melakukan serangkaian perijinan. Proses perijinan dimulai dari kampus, kemudian diproses di Kesbang Linmas Kota Tangerang untuk mendapatkan surat rekomendasi. Setelah itu, peneliti langsung meminta ijin ke kantor Satpol PP di Kota Tangerang. Penyebaran angket di bantu oleh komandan Satpol PP, dimana angket di berikan kepada Danton kemudian disebar kepada masing-masing anggota. Dalam pengambilan data, mula-mula subjek diminta untuk mengisi lembar kesediaan menjadi partisipan pada penelitian ini dan juga lembar data diri. Untuk pengisian nama, boleh menggunakan inisial saja jika subjek tidak bersedia mencantumkan nama asli. Skala kepribadian big five, skala self-control, dan skala agresivitas yang didahului oleh lembar petunjuk pengisian diberikan secara bersamaan kepada subjek setelah lembar kesediaan dan lembar data diri. Setelah subjek mengisi semua aitem alat ukur, angket dikumpulkan kembali dan peneliti mengucapkan terima kasih.

3. 7. Metode Analisis Data

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel terhadap agresivitas, dan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing variabel terhadap 76 agresivitas, penulis menggunakan metode statistikakarena datanya berupa angka- angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan. Dalam hal ini berdasarkan hipotesis yang akan diukur peneliti menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Analisis multi regresi adalah suatu metode untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat dari lebih satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi dan regresi Pedhazur, 1982. Adapun persamaan umum analisis regresi berganda ini adalah : Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 Keterangan: Y : Nilai yang diprediksi DV yang dalam hal ini adalah agresivitas X : Nilai variabel predictor IV a : Koefisien variabel b : Konstanta Dalam analisis multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu : 1. R 2 yang menunjukkan proporsi varian presentase varian dari dependen variabel DV yang bisa diterangkan oleh independen variabel IV. 77 2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien regresi. Koefisien yang signifikan menunjukan dampak yang signifikan dari independen variabel IV yang bersangkutan. 3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi tentang berapa harga Y jika nilai setiap independen variabel IV diketahui. Untuk mendapatkan nilai R 2 , digunakan rumus sebagai berikut: Dimana SSreg merupakan jumlah kuadrat dari regresi dan y 2 adalah jumlah kuadrat dari DV. Uji R 2 merupakan proporsi varian y yang mempengaruhi IV. Uji hipotesis secara statistika tentang apakah DV yang dipengaruhi IV signifikan atau tidak, maka digunakan uji F untuk membuktikan hal tersebut dengan menggunakan rumus F Pedhazur, 1982, yaitu sebagai berikut: Dimana k adalah jumlah independent variable dan N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F signifikan dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis minor yaitu, apakah masing- masing variabel independent mempengaruhi dependent variable. 78 Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan variabel-variabel independent signifikan terhadap dependent variable maka peneliti melakukan uji t Pedhazur, 1982. Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard eror dari koefisien b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang dilakukan oleh peneliti. Uji t yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut :