Sistematika Penulisan Latar Belakang Masalah

15 a. Agresi sebagai instink Kelompok ini beranggapan bahwa agresi sebagai dorongan naluriahinstingtif yang dimiliki seseorang. Setiap orang memilki instingnaluri untuk agresi. Perbedaan kemunculan agresivitas antar individu dipengaruhi dari control individu tersebut. Agresi sebagai insting merujuk pada teori psikoanalisa dengan tokoh utama Sigmund Freud. Dalam teorinya, Freud berpendapat bahwa setiap manusia memiliki insting hidup dan insting mati. Agresi adalah bentuk dari insting mati dalam Brehm Kassin, 1993. Tokoh kedua adalah Koward Lorens 1966; dalam Luthfi, 2009 yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki survivial insting, yaitu doronganinsting untuk mempertahankan hidup dengan beradaptasi dengan lingkungan. b. Genetis Kelompok ini menganggap bahwa agresi adalah sesuatu yang terdapat dalam biologis seseorang. Ada 2 tokoh yang mengembangkan pandangan ini. Yang pertama adalah Moyer dalam Davidoff, 1991 beranggapan bahwa agresivitas merupakan suatu proses yang ada didalam otak dan saraf pusat. Orang-orang yang memiliki kecenderungan agresivitas tinggi memiliki struktur dan komponen otak yang berbeda dengan orang yang agresivitasnya rendah.pokok pikiran lainnya adalah bahwa agresi terkait dengan hormon testosteron. Semakin tinggi hormone testosterone yang dimiliki oleh seseorang maka orang tersebut cenderung untuk menjadi agresif. 16 Tokoh kedua adalah Lagerspetz 1979, dalam Luthfi, 2009 berpandangan bahwa agresi adalah karakter atau sifat yang diturunkan dari orang tua ke anak dan seterusnya. Orang tua yang agresif, maka anaknya akan agresif pula. Dasar pikiran Lagerspetz adalah teori Mendell.

2. Teori Lingkungan

Agresi merukan perilaku yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Agresi adalah reaksi terhadap stimulus lingkungan. a. Frustasi Agresi Klasik Frustasi agresi klasik menekankan pada munculnya perilaku agresi disebabkan karena rasa frustasi yang dialami oleh seseorang. Rasa frustasi muncul bila seseorang tidak dapat mencapaimendapatkan apa yang didinginkannya. Ketidakberhasilan mendatangkan frustasi yang kemudian memunculkan agresi. Dollard 1939 dan Miller 1941 sebagai tokoh utamanya Luthfi, 2009. b. Neo Frustasi Agresi Teori ini muncul sebagai usaha untuk mengevaluasi teori frustasi klasik. Burstein Worchel 1962; dalam Luthfi, 2009 menganggap bahwa frustasi mendapatkan sesuatu tidaklah seta merta memunculkan agresi. Tetapi frustasi yang dimiliki seseorang akan memicu kemarahannya. Dan kemarahan inilah yang akan memunculkan agresi. Jadi antara frustasi dan agresi memiliki variabel antara yaitu