1. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Agresivitas Faktor Internal

25 2. 2. Kepribadian Big Five 2. 2. 1. Pengertian Kepribadian Big Five Allport 1937; dalam Ghufron 2010 mendefinisikan kepribadian sebagai sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Allport menemukan ribuan kata sifat yang bisa menggambarkan kepribadian dalam bahasa Inggris, tetapi ia mengasumsikan daftar tersebut harus dikurangi dengan menghilangkan istilah yang memmilki arti yang sama. Cattell kemudian mengembangkan metode leksikal berdasarkan bahasa. Sejumlah trait yang Allport temukan dikelompokkan, dinilai, dan dihitung berdasarkan metode analisis faktor oleh Cattell 1966; dalam Friedman 2008, yang mengemukakan adanya 16 trait kepribadian dasar. Dari analisis inilah mulai muncul berbagai penelitian mengenai trait, dan kebanyakan penelitian menyimpulkan bahwa pendekatan trait terhadap kepribadian dapat dilihat melalui lima dimensi, yang biasa disebut big five personality Friedman, 2008. Secara modern bentuk dari taksonomi big five, diukur dengan dua pendekatan utama. Cara pertama dengan berdasar pada self rating pada trait kata sifat tunggal, seperti talkactive, warm, moody, dsb. Pendekatan lain dengan self rating pada item-item kalimat, seperti hidupku seperti langkah yang cepat Larsen Buss, 2005. 26 2. 2. 2. Trait-Trait dalam Big Five Personality Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa McCrae 1997; dalam McCrae John, tanpa tahun :

1. Neuroticism N

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive. Facet yang terdapat dalam Neuroticism adalah sebagai berikut: Anxiety ; Kecenderungan untuk gelisah, penuh ketakutan, merasa kuatir, gugup dan tegang Hostility ; Kecenderungan untuk mengalami amarah, frustasi dan penuh kebencian Depression ; Kecenderungan untuk mengalami depresi pada individu normal Self-consciousness ; Individu yang menunjukkan emosi malu, merasa tidak nyaman diantara orang lain, terlalu sensitive, dan mudah merasa rendah diri