Kriteria Guru Profesional Profesionalisme Guru Agama

12 dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya dalam bidang pendidikan, terdidik dan terlatih di sini bukan hanya memperoleh pendidikan formal, tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau tekhnik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai materi pelajaran dan mengetahui berbagai tekhnik evaluasi.

2. Kriteria Guru Profesional

Pekerjaan guru adalah profesi, akan tetapi masih ada sebagian pakar mempertanyakan profesi guru sebagai jargon, sebab pekerjaan guru sering dipandang sebelah mata dan dinina bobokan dengan pangkat pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa menghiraukan problem yang dihadapi guru, yaitu peningkatan kualitas, kesejahteraan guru dan diskriminasi status guru. Untuk mengetahui apakah guru dapat dianggap sebagai suatu profesi atau sekedar jargon, dapat dibuktikan melalui beberapa kriteria pekerjaan yang dapat mencerminkan suatu profesi. Jika guru sudah memenuhi kriteria tersebut maka guru layak dianggap sebagai suatu profesi dan harus diakui kedudukannya serta mendapatkan porsi yang layak dalam masyarakat. Kemudian Syarifudin Nurdin yang mengutip pendapat T. Raka Joni yang mengemukakan bahwa ada lima kriteria profesi yang lazim diterapkan dalam bidang pendidikan di tanah air. Lima kriteria tersebut adalah: Pertama, diakui oleh masyarakat dan pemerintah dengan adanya bidang pelayanan tertentu yang hanya dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai profesi. Kedua, pemilikan sekumpulan ilmu yang menjadi landasan sejumlah tekhnik serta prosedur kerja. Ketiga, diperlukan persiapan yang matang dan sistematis sebelum melaksanakan pekerjaan profesional. Keempat, adanya mekanisme untuk melakukan penyaringan secara efektif sehingga hanya mereka yang dianggap berkompeten yang dibolehkan bekerja memberikan layanan ahli. Kelima, diperlukan adanya organisasi profesi yang berfungsi untuk melindungi kepentingan anggota serta meyakinkan agar anggotanya melakukan layanan yang terbaik demi kepuasan klien. 14 14 Syarifudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005, Cet. V, hal. 16-18. 13 Kemudian Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa ada 10 kriteria bagi suatu profesi untuk dapat disebut sebagai suatu bidang profesi. Kriteria tersebut adalah: a. Profesi harus memiliki suatu keahlian khusus. b. Profesi harus diambol sebagai pemenuhan panggilan hidup. c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. d. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri. e. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan dignostik dan kompetensi aplikatif. f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan profesinya. g. Profesi mempunyai kode etik, yang biasa disebut dengan kode etik profesi. h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas. i. Profesi memerlukan organisasi profesi. j. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang yang lain. 15 Menurut Sanusi yang dikutip oleh Namsa, mengemukakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut: a. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan crusial b. Jabatan yang menentukan keterampilankeahlian tertentu. c. Keterampilankeahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah. d. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, eksplisit, yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum. 16 e. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama. f. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialiasi nilai-nilai profesional itu sendiri. g. Dalam memberikan layanan pada masyarakat, anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi. h. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya. i. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat dan oleh karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula. 17 Dari beberapa kriteria yang telah diungkapkan di atas, terbukti bahwa guru merupakan suatu profesi yang harus diakui keberadaannya dalam 15 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, hal. 108-112. 16 Yunus Namsa, Kiprah Baru Profesi Guru Indonesia, hal. 31. 17 Seotjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, Cet. II, hal. 17. 14 masyarakat. Hal ini juga telah dikuatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Dalam hal ini guru juga harus mempunyai kesadaran disiplin yang tinggi. Guru adalah sosok yang menjadi tauladan bagi anak didiknya oleh sebab itulah, disiplin bagi seorang guru merupakan bagian penting dari tugas- tugas kependidikannya. Dalam hal ini, tugas guru bukan hanya melatih sikap disiplin, tetapi yang terpenting adalah mendisiplinkan diri sendiri sebagai ciri khas figur seorang guru.

3. Syarat-syarat Guru Profesional