28
Agama Provinsi dan Pojka SGM pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Kota sesuai kewenangan dan lingkup tugas masing-masing.
5. Yang Diujikan dalam Sertifikasi
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu, serta memerlukan pendidikan profesi. Untuk meyakinkan bahwa guru sebagai pekerjaan professional maka syarat pokok
pekerjaan professional harus dipenuhi. Menurut Sanjaya 2005: 142-143, syarat pokok pekerjaan professional adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan professional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga pendidikan yang sesuai
sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu yang spesifik sesuai dengan jenis profesinya sehingga antara profesi yang
satu dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas. c. Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar
belakang pendidikan yang dialaminya dan diakui oleh masyarakat sehingga semakin tinggi latar belakang pendidikan akademik sesuai
dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliannya, dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya.
d. Tingkat profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak terhadap sosial kemasyarakatan sehingga masyarakat memiliki kepekaan
yang sangat tinggi terhadap efek yang ditimbulkan dari pekerjaan profesinya.
Dalam rangka memperoleh profesionalisme guru, hal yang diujikan dalam sertifikasi adalah kompetensi guru. Kompetensi merupakan kebulatan
29
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas Nomor 045U2002 menyebutkan bahwa
kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi,
kompetensi guru dapat dipahami sebagai tindakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan
Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Jadi,
keempat jenis kompetensi guru itulah yang diujikan dalam sertifikasi. Pada sertifikasi guru dalam jabatan, uji kompetensi terhadap kempat
kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portifolio, yaitu penilaian terhadap kumpulan dokumen yang diarahkan pada sepuluh
komponen, sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 Pasal 1 Butir 3 di atas.
Dalam Buku I: Panduan Penyusunan Perangkat Portofolio Sertifikasi
Guru dalam Jabatan Tahun 2007 yang disusun oleh Tim Sertifikasi Pusat 2007, kesepuluh komponen portofolio dijelaskan sebagai berikut:
Komponen 1: Kualifikasi akademik Komponen 2: Pendidikan dan pelatihan
Komponen 3: Pengalaman mengajar Komponen 4: Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Komponen 5: Penilaian dari atasan dan pengawas Komponen 6: Prestasi akademik
Komponen 7: Karya pengembangan profesi Komponen 8: Keikutsertakan dalam forum ilmiah
Komponen 9: Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial. Komponen 10: Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
30
6. Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan