Tujuan dan Kegunaan Penelitian

5

2. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, dibatasi hanya pada masalah profesionalisme guru dan hubungannya dengan mutu pendidikan agama Islam.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis dapat mengemukakan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Apakah profesionalisme guru berhubungan positif dengan peningkatan mutu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pondok Pinang ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui profesionalisme guru di MIN Pondok Pinang? 2. Untuk mengetahui mutu pendidikan di MIN Pondok Pinang? 3. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru terhadap peningkatan mutu pendidikan di MIN Pondok Pinang? Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi guru • Untuk mengetahui sejauhmana kedisiplinan, profesionalisme, komitmen guru terhadap sekolah. 2. Bagi Siswa • Meningkatkan pengamalan pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi Sekolah • Dapat dijadikan salah satu acuan dalam meningkatkan mutu sekolah sehingga dapat menjadi sekolah yang mampu berkompetisi dengan sekolah lain.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Profesionalisme Guru Agama

1. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme guru agama berisi penjelasan tentang: pengertian professionalisme, kriteria guru agama yang professional serta faktor pendukung dan penghambat terbentuknya guru agama yang professional. ”Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pkerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber keahlian yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.” 1 ”Pendapat lain mengatakan istilah profesionalisme berasal dari kata profession Bahasa Inggris dan profesie Bahasa Belanda yang sama- sama mengandung arti pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti ”pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan atau pendidikan tertentu” 2 Menurut Volmer dan Mills 1966, Mc Culli 1969, dan Diana W. Kommers, mereka sama-sama mengartikan profesi sebagai spesialisasi dari jabatan intelektual yang diperoleh melalui studi dan training, bertujuan untuk menciptakan keterampilan, pekerjaan yang bernilai tinggi, sehingga pekerjaan dan keterampilan itu diminati, disenangi oleh orang lain, dan dia dapat 1 Kunandar, Guru Profesional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 45. 2 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, tt, Gitamedia Press, tt, hal. 226. 7