30
6. Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan
Sertifikasi guru dalam jabatan merupakan kegiatan bersama antara Ditjen PMPTKDinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota sebagai pengelola
guru dan Dirjen DiktiPerguruan Tinggi sebagai penyelenggara sertifikasi. Sebagai pengelola guru, Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota dalam
LPMP sebagai jajaran Ditjen PMPTK bertugas menyiapkan guru agar siap mengikuti sertifikasi, termasuk mengatur urutan jika pesertanya melebihi
kapasitas yang ditetapkan. Beberapa pertimbangan yang digunakan untuk menyusun urutan daftar calon peserta sertifikasi guru antara lain:
a. prestasi kerja, b. beban mengajar,
c. urutan kepangkatan, d. masa kerja,
e. usia, dan f. kesiapan guru dalam mengikuti uji sertifikasi.
Penyelenggaraan uji sertifikasi dilaksanakan oleh Konsorsium Penyelenggara Sertifikasi yang terdiri dari LPTK, Dirjen Dikti, dan Dirjen
PMPTK. Guru peserta sertifikasi yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan ProvinsiKabupatenKota mengikuti uji kompetensi yang dikemas dalam
seperangkat instrument portofolio yang telah dibakukan oleh Tim Sertifikasi Pusat. Hasil uji kompetensi lewat penilaian portifolio inilah yang dipakai
sebagai dasar penentuan kelulusan sertifikasi. Bagi mereka yang mencapai skor minimal kelulusan dan dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat
pendidik. Sementara itu, hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi yang belum mencapai skor minimal kelulusan, Rayon LPTK akan
merekomendasikan kepada peserta dengan alternative sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan untuk melengkapi kekurangan dokumen portofolio.
b. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Diklat Profesi Guru atau DPG yang diakhiri dengan ujian.
c. Materi DPG mencakup 4 empat kompetensi, yakni kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial.
31
Pelaksanaan DPG diatur oleh LPTK penyelenggara dengan memperhatikan skor hasil penilaian portofolio dan rambu-rambu yang
ditetapkan oleh KSG. a. Peserta DPG yang lulus ujian akan memperoleh sertifikat pendidik.
b. Peserta yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti ujian ulang sebanyak dua kali, dengan tenggang waktu sekurang-kurangnya dua
minggu. Apabila tidak lulus peserta diserahkan kembali ke dalam pendidikan kabupatenkota.
Guru yang belum memiliki kualifikasi S-1D-4 harus memenuhi kualifikasi pendidikan S-1D-4 terlebih dahulu. Setelah mereka lulus, harus
mengikuti seleksi internal yang diselenggarakan oleh Dinas pendidikan KabupatenKota. Bagi kelompok guru yang mismatch, yaitu guru yang
mengajar pada mata pelajaran yang berbeda dengan bidang keahliannya, misalnya lulusan S-1 Pendidikan Fisika mengajar Matematika di SMP, yang
bersangkutan dapat memilih apakah akan mengikuti sertifikasi sebagai guru Matematika atau guru Fisika. Jika ia memilih sertifikasi sebagai guru
Matematika maka uji kompetensinya mengikuti instrument portofolio guru Matematika. Sebaliknya, jika yang bersangkutan memilih sertifikasi sebagai
guru Fisika maka uji kompetensinya mengikuti instrument portofolio guru Fisika. Sertifikat profesi guru diberikan setelah lulus uji sertifikasi sesuai
dengan pilihan uji sertifikasinya. Ini berarti yang bersangkutan harus mengampu mata pelajaran sesuai dengan sertifikat profesi yang diterimanya.
Pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang berbasis portofolio ini dilaksanakan di LPTK yang telah ditunjuk oleh Pemerintah
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 057O2007 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru
dalam Jabatan.
C. Mutu Pendidikan Agama Islam