3. Menolak bentuk-bentuk kebudayaankesenian yang merusak moral,
akidah, dan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan;
Bidang Agama
Dalam bidang agama, Republika memiliki beberapa misi yaitu: 1.
Mendorong sikap beragama yang terbuka sekaligus kritis terhadap realitas sosial-ekonomi kontemporer;
2. Mempromosikan semangat toleransi yang tulus;
3. Mengembangkan penafsiran ajaran-ajaran ideal agama dalam rangka
mendapatkan pemahaman yang segar dan tajam; 4.
Mendorong pencarian titik temu di antara agama-agama.
Bidang Hukum
1. Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum;
2. Menjunjung tinggi supremasi hukum;
3. Mengembangkan mekanisme checks and balances pemerintah-
masyarakat; 4.
Menjunjung tinggi HAM; 5.
Mendorong pemberantasan KKN secara tuntas.
3. Struktur Organisasi Republika
Berdasasarkan data company profil Republika, berikut adalah susunan redaksi harian tersebut:
4
Tabel 6 Struktur Organisasi Republika
4
Data resmi Harian Umum Republika
Pemimpin Redaksi Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi Arys Hilman Nugraha
Redaktur Pelaksana Koran Elba Damhuri
Redaktur Pelaksana Newsroom Maman Sudiaman
Redaktur Pelaksana Online M. Irwan Ariefyanto
Redaktur Senior Anif Punto Utomo
Wakil Redaktur Pelaksana Irfan Junaidi
Syahruddin El-Fikri Kumara Dewantasari
Asisten Redaktur Pelaksana Fikrah Fansuri
Heri Ruslan Johar Arief
Joko Sadewo Nur Hasan Murtiaji
Subroto
Sekretaris Redaksi Hamidah Sagaf
Kepala Quality Control dan Bahasa Rakhmat Hadi Sucipto
Reporter Senior Harun Husein
Muhammad Subarkah Nurul S. Hamami
Selamat Ginting Siwi Tri Puji Budiwiyati
Teguh Setiawan
Kepala Desain Sarjono
Staf Redaksi Agus Yulianto, Alwi Shahab, Andi Nur
Aminah, Andri
Saubani, Anjar
Fahmiarto, Asep K Nurzaman, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Darmawan
Sepriyosa, Dewi
Mardianni, Didi,
Purwadi, Endro Yuwanto, EH Ismail, Ferry Kisihandi, Fitriyan Zamzami, Heri
Purwata, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr,
Khoirul Azwar,
M Ikhsan
Shiddiqiey, Nashih Nasrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina
Chairani Ibrahim, Priyantono Oemar, Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny
Dwinanda, R Hiru Muhammad, Stevy Maradona,
Taufiqurahman Bachdari,
Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Palupi, Yeyen Rostiyani,
Yogi Ardhi Cahyadi, Yussuf Assidiq, Zaki Al Hamzah, Edwin Dwi Putranto,
Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy Jamil, Ahmad Reza Safitri, Amri
Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalabi Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Priadi
Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Darmawan, Desy Susilawati, Djoko
Suceno,
Ditto Papilanda,
Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia,
Edi Setyoko, Eko Widiyanto, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi
Maharani,
Fernan Rahardi,
Fitria Andayani,
Friska Yolanda,
Ichsan Emerald Alamsyah, Indah Wulandari,
Irfan Fitrat Pribadi, Lilis Sri Handayani, Lingga Permesti, Mansyur Faqih, Meilani
Fauziyah,
Mohammad Akbar,
Muhammad Akbar Wijaya, Muhammad Fakhruddin, Mutia Ramadhani, M Hafil,
Neni Ridarineni, Nur Aini, Qommaria Rostanti, Rosita Budi Suryaningsih,
Rusdi Nurdiansyah, Satya Festiani, Sefti Oktarianissa,
Setyanaviditia Livikacansera, Susie Evidia Yuvidianti,
Yoebal Ganesha Rasyid, Yulianingsih, Tahta Aidilla, Aditya Pradana Putra,
Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Nian Poloan Medan, Maspriel Aries
Palembang, Ahmad Baraas Bali.
Direktur Utama Daniel JP Wawengkang
Direktur Pemberitaan Ikhwanul Kiram Mashuri
Direktur Operrasional Mira R. Djarot
Direktur Business Development Tommy Tamtono
Komisaris Utama Adi Sasono
Wakil Komisaris Utama Erick Thohir
Komisaris R. Harry Zulnardy
Adrian Syarkawi GM Keuangan
Didik Irianto GM Marketing dan Sales
Yulianingsih Manager Iklan
Indar Wisnu Wardhana Manager Produksi
Nurrokhim Manager Sirkulasi
Darkiman Ruminta Manager Keuangan
Heri Setiawan
46
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Sejak dibentuknya Panitia Khusus Pansus RUU Ormas yang baru pada tanggal 3 Oktober 2011 dengan tujuan untuk mengatur ulang Undang-Undang
Ormas No.8 Tahun 1985, hal ini banyak menimbulkan polemik ditengah masyarakat Indonesia. Salah satu polemik yang terjadi adalah timbulnya
penolakan organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, serta beberapa ormas-ormas, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang ada di
Indonesia. Sebagian besar organisasi-organisasi masyarakat tersebut, menolak adanya
asas pancasila sebagai asas tunggal karena mereka menganggap hal ini akan mengulang kembali sejarah kelam RUU Ormas dan membangkitkan rezim
represif otoriter terhadap kebebasan berserikat dan berkumpul.Tidak hanya masalah asas tunggal saja, tetapi Ormas-ormas baik Ormas dan Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM juga mengkritik adanya pasal di RUU Ormas yang mengharuskan mereka untuk melaporkan data yang berkaitan dengan sumber-
sumber keuangan ormas, termasuk penggunaan, serta pertanggung jawabannya. Menurut Kementrian Dalam Negeri Kemendagri pasal ini bertujuan agar
terciptanya transparansi dana ormas serta untuk mengontrol dana asing yang masuk ke Indonesia melalui ormas.
Pemerintah menganggap bahwa memang peraturan mengenai Ormas sangat diperlukan di Indonesia saat ini mengingat banyaknya ormas-ormas di
Indonesia baik ormas yang terdaftar, ataupun ormas asing berkegiatan di