Struktur Organisasi Republika Gambaran Umum Harian Republika 1. Sejarah Harian Republika

3. Menolak bentuk-bentuk kebudayaankesenian yang merusak moral, akidah, dan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan;  Bidang Agama Dalam bidang agama, Republika memiliki beberapa misi yaitu: 1. Mendorong sikap beragama yang terbuka sekaligus kritis terhadap realitas sosial-ekonomi kontemporer; 2. Mempromosikan semangat toleransi yang tulus; 3. Mengembangkan penafsiran ajaran-ajaran ideal agama dalam rangka mendapatkan pemahaman yang segar dan tajam; 4. Mendorong pencarian titik temu di antara agama-agama.  Bidang Hukum 1. Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum; 2. Menjunjung tinggi supremasi hukum; 3. Mengembangkan mekanisme checks and balances pemerintah- masyarakat; 4. Menjunjung tinggi HAM; 5. Mendorong pemberantasan KKN secara tuntas.

3. Struktur Organisasi Republika

Berdasasarkan data company profil Republika, berikut adalah susunan redaksi harian tersebut: 4 Tabel 6 Struktur Organisasi Republika 4 Data resmi Harian Umum Republika Pemimpin Redaksi Nasihin Masha Wakil Pemimpin Redaksi Arys Hilman Nugraha Redaktur Pelaksana Koran Elba Damhuri Redaktur Pelaksana Newsroom Maman Sudiaman Redaktur Pelaksana Online M. Irwan Ariefyanto Redaktur Senior Anif Punto Utomo Wakil Redaktur Pelaksana Irfan Junaidi Syahruddin El-Fikri Kumara Dewantasari Asisten Redaktur Pelaksana Fikrah Fansuri Heri Ruslan Johar Arief Joko Sadewo Nur Hasan Murtiaji Subroto Sekretaris Redaksi Hamidah Sagaf Kepala Quality Control dan Bahasa Rakhmat Hadi Sucipto Reporter Senior Harun Husein Muhammad Subarkah Nurul S. Hamami Selamat Ginting Siwi Tri Puji Budiwiyati Teguh Setiawan Kepala Desain Sarjono Staf Redaksi Agus Yulianto, Alwi Shahab, Andi Nur Aminah, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, Asep K Nurzaman, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Darmawan Sepriyosa, Dewi Mardianni, Didi, Purwadi, Endro Yuwanto, EH Ismail, Ferry Kisihandi, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, M Ikhsan Shiddiqiey, Nashih Nasrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Priyantono Oemar, Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Stevy Maradona, Taufiqurahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Palupi, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Yussuf Assidiq, Zaki Al Hamzah, Edwin Dwi Putranto, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy Jamil, Ahmad Reza Safitri, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalabi Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Priadi Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Ditto Papilanda, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia, Edi Setyoko, Eko Widiyanto, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahardi, Fitria Andayani, Friska Yolanda, Ichsan Emerald Alamsyah, Indah Wulandari, Irfan Fitrat Pribadi, Lilis Sri Handayani, Lingga Permesti, Mansyur Faqih, Meilani Fauziyah, Mohammad Akbar, Muhammad Akbar Wijaya, Muhammad Fakhruddin, Mutia Ramadhani, M Hafil, Neni Ridarineni, Nur Aini, Qommaria Rostanti, Rosita Budi Suryaningsih, Rusdi Nurdiansyah, Satya Festiani, Sefti Oktarianissa, Setyanaviditia Livikacansera, Susie Evidia Yuvidianti, Yoebal Ganesha Rasyid, Yulianingsih, Tahta Aidilla, Aditya Pradana Putra, Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Nian Poloan Medan, Maspriel Aries Palembang, Ahmad Baraas Bali. Direktur Utama Daniel JP Wawengkang Direktur Pemberitaan Ikhwanul Kiram Mashuri Direktur Operrasional Mira R. Djarot Direktur Business Development Tommy Tamtono Komisaris Utama Adi Sasono Wakil Komisaris Utama Erick Thohir Komisaris R. Harry Zulnardy Adrian Syarkawi GM Keuangan Didik Irianto GM Marketing dan Sales Yulianingsih Manager Iklan Indar Wisnu Wardhana Manager Produksi Nurrokhim Manager Sirkulasi Darkiman Ruminta Manager Keuangan Heri Setiawan 46

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Sejak dibentuknya Panitia Khusus Pansus RUU Ormas yang baru pada tanggal 3 Oktober 2011 dengan tujuan untuk mengatur ulang Undang-Undang Ormas No.8 Tahun 1985, hal ini banyak menimbulkan polemik ditengah masyarakat Indonesia. Salah satu polemik yang terjadi adalah timbulnya penolakan organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, serta beberapa ormas-ormas, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang ada di Indonesia. Sebagian besar organisasi-organisasi masyarakat tersebut, menolak adanya asas pancasila sebagai asas tunggal karena mereka menganggap hal ini akan mengulang kembali sejarah kelam RUU Ormas dan membangkitkan rezim represif otoriter terhadap kebebasan berserikat dan berkumpul.Tidak hanya masalah asas tunggal saja, tetapi Ormas-ormas baik Ormas dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM juga mengkritik adanya pasal di RUU Ormas yang mengharuskan mereka untuk melaporkan data yang berkaitan dengan sumber- sumber keuangan ormas, termasuk penggunaan, serta pertanggung jawabannya. Menurut Kementrian Dalam Negeri Kemendagri pasal ini bertujuan agar terciptanya transparansi dana ormas serta untuk mengontrol dana asing yang masuk ke Indonesia melalui ormas. Pemerintah menganggap bahwa memang peraturan mengenai Ormas sangat diperlukan di Indonesia saat ini mengingat banyaknya ormas-ormas di Indonesia baik ormas yang terdaftar, ataupun ormas asing berkegiatan di