Apa saja urgensi penyusunan Rancangan Undang

milih yang mau berbadan hukum silahkan ke Kumham, yayasan atau perkumpulan, yang tidak mau berbadan hukum silahkan minta SKT ke Mendagri, bahkan yang mau berkegiatan tapi tidak mau capek capek mau ngurus silahkan pake surat domisili dari kecamatan artinya apa kita ingin agar ormas memilih yang terpenting bahwa mereka harus terdaftar, masa mereka beraktifitas dalam kabupaten, dalam provinsi dalam negara mereka tidak terdaftar padahal mereka juga mengakses APBD, APBN. Makanya sejak awal saya sudah sampaikan ke teman – teman upaya dialog sudah kita lakukan, pendekatan sudah kita lakukan, bahkan usulan dari teman – teman sudah kita masuka tetapi masih saja yang mereka anggap kurang pas misalnya satu pasal ada yang mereka anggap kurang pas silahkan gugat ke mahkamah konstitusi meskipun akomodasi politik sudah kita lakukan tidak hanya satu LSM, satu ormas tetapi melibatkan banyak orang. Transkrip Wawancara Narasumber : Aditya L. Djono selaku Redaktur Pelaksana I Suara Pembaruan Jakarta, 3 Desember 2013. 1. Apa saja yang menjadi ketentuan redaksi saat pemilihan tema, fakta dan narasumber? Yang pasti kita harus menguasai dulu issue yang kita sebutkan tadi saat kita membicarakan issue bukan issue seperti gossip ya, issue itu adalah tema pemberitaan sebenarnya, pemberitaann itu sendiri kita harus tau kasusnya seperti apa fakta sesungguhnya seperti apa dan kemana issue ini akan bergerak. Nah dari situ kita memang intinya kita harus menguasai benar issue yang akan kita angkat begitu. 2. Siapa yang berhak menentukan berita itu layak diterbitkan? Jadi, untuk halaman 1 atau halaman utama itu tanggung jawab redaktur pelaksana dalam hal ini juga pimpinan redaksi pasti kami saya itulah yang berwenang layak atau tidaknya berita itu muncul untuk halaman utama bersama dengan pemimpin redaksi, kalau kita turunkan ke bawah masing-masing itukan ada halaman khusus ada yang halaman penuhi halaman olahraga, halaman metropolitan, itu ada di tanggung jawab redaktur masing – masing dan asisten redaktur. Tapi meskipun demikian itu semua harus di laporkan ke atas, jadi tadi kami baru saja selesai rapat redaksi seperti biasa, disitulah redaktur saya kumpulkan untuk melaporkan apa menu yang di sajikan untuk besok, mereka masing- masing melaporkan misal kalau ada hal yg perlu kita uji sama-sama, akan kita uji apa pentingnya issue itu kita angkat, apa pentingnya untuk pembaca, mungkin kita memberi masukan untuk mengarahkan disitulah dilaporkan pada redpel ataupun pemred, jadi meskipun mereka yang berwenang tapi tetep di dalam pantauan kita dan di laporkan ke kita meskipun saat selesai me layout kita, di edit dan melay-out sebelum masa percetakan itu wajib di laporkan kepada repel kemudian di approve oleh saya dan redpel hendak mempersiapkan halaman satu, saya harus berdiskusi dengan pemred beritanya seperti ini, arahnya seperti ini, narasumbernya seperti ini, judulnya pun kita konsultasikan, karena judulnya juga ada pendelivasian tema untuk pemberitaan di halaman masing-masing tetep aja keluar itu tanggung jawab utama itu ada di pemred pertama, jadi semua harus sepengetahuan pemimpin redaksi begitu. Termasuk misalnya kalo ada yang di larang terbit, untuk alasan tertentu misalnyaberita ini kalau kita blowup kan kita juga harus memepertimbangkan faktor-faktor apa dampaknya di masyarakat. Selain bisa membuat rusak masyarakat, bisa membuat konflik horizontal, konflik antarsuku, apalagi konflik sara, misalnya ataukah diturunkan dengan mengemas cara yang lebih halus, mesti kita lihat juga.