Pemberitaan politik memang rumit daripada berita-berita kehidupan lainnya. Dalam pemberitaan politik akan ada suatu pembentukkan opini publik. Di mana ini
menjadi hal yang diinginkan oleh aktor politik dan wartawan. Pembentukkan opini publik itu nantinya akan mempengaruhi khalayak melalui pesan politik yang
disampaikan oleh media massa. Dalam kerangka pembentukkan opini publik ini, media massa umumnya
melakukan tiga kegiatan sekaligus. Pertama, menggunakan simbol-simbol politik language of politic. Kedua, melaksanakan strategi pengemasan pesan framing
strategies. Ketiga, melakukan fungsi agenda media agenda setting function. Tatkala melakukan tiga tindakan itu, boleh jadi sebuah media dipengaruhi oleh faktor
internal berupa kebijakan redaksional tertentu mengenai suatu kekuatan politik, kepentingan politik para pengelola media, relasi media dengan sebuah kekuatan
politik tertentu, dan faktor eksternal seperti tekanan pasar pembaca atau pemirsa, sistem politik yang berlaku, dan kekuatan-kekuatan luar lainnya.
13
C. Analisis Framing
Analisis framing adalah salah satu metode penelitian yang termasuk baru dalam dunia ilmu komunikasi. Para ahli menyebutkan bahwa analisis framing ini merupakan
perpanjangan dari analisis wacana yang dielaborasi terus menerus ini, menghasilkan suatu metode yang up to date untuk memahami fenomena-fenomena media
mutakhir.
14
13
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: Granit, 2004 h. 2-3.
14
Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS, 2001 h. 23
Orang yang pertama kali melontarkan gagasan mengenai framing adalah Beterson pada tahun 1955.
15
Mulanya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan
wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasikan realitas. Berikut beberapa definisi mengenai framing yang dikemukakan para
Tokoh:
16
Tabel 3 Definisi
Framing Menurut Beberapa Tokoh
TOKOH DEFINISI
Robert N. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas
sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek lain.
Ia
juga menyertakan
penempatan informasi-informasi dalam konteks yang
khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi yang lain.
William A. Gamson Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang
teroganisir sedemikian
rupa dan
menghadirkan konstruksi mana peristiwa- peristiwa yang berkaitan dengan objek
suatu wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam
sebuah kemasan
package. Kemasan itu semacam skema atau struktur
pemahaman yang digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan
yang
ia sampaikan,
serta untuk
menafsirkan makna pesan-pesan yang ia terima.
15
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009 h. 161.
16
Eriyanto, Analisis Framing, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: Lkis, 2002 h. 67-68
Todd Gitlin Strategi bagaimana realitasdunia dibentuk
dan disederhanakan sedemikian rupa untuk disampaikan kepada khalayak
pembaca. Peristiwa- peristiwa ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol
dan menarik perhatian khalayak pembaca. Itu
dilakukan dengan
seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi
aspek tertentu dari realitas. David E. Snow and Robert Benfort
Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa dan kondisi yang relevan. Frame
mengorganisasikan system kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu,
anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan kalimat tertentu.
Amy Binder Skema interpretasi yang digunakan oleh
individu untuk mendapatkan, menafsirkan, mengidentifikasi, dan melabeli peristiwa
secara langsung atau tidak langsung. Frame mengorganisir peristiwa yang
kompleks ke dalam bentuk dan pola yang mudah dipahami dan membentuk individu
untuk mengerti makna peristiwa.
Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki Strategi konstruksi dan memproses berita.
Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode
informasi, menafsirkan
peristiwa, dan
dihubungkan dengan
rutinitas dan konvensi pembentukan berita.
Dari definisi-definisi tersebut, definisi framing mengacu pada suatu cara untuk menyajikan realitas, dimana realitas yang ada dikemas sedemikian rupa dengan
menggunakan symbol-simbol yang terpilih, diseleksi, diitekankan, dan ditonjolkan sehingga peristiwa tertentu dapat lebih mudah dipahami berdasarkan perspektif
tertentu yang dimaksudkan dalam proses framing tersebut. Jadi, realitas yang disampaikan bukanlah realitas yang utuh.
Analisis Framing menanyakan mengapa peristiwa X diberitakan? Mengapa peristiwa lain tidak diberitakan? Mengapa suatu tempat dan pihak yang terlibat
berbeda meskipun peristiwanya sama? Mengapa realitas didefinisikan dengan cara tertentu? Mengapa sisi atau angle tertentu ditonjolkan sedangkan yang lain tidak?
Mengapa menampilkan sumber berita X dan mengapa bukan sumber berita yang lain yang diwawancarai?
17
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mendasari bagaimana media massa membentuk dan mengkonstruksi realitas, yang membuat khalayak lebih mudah
mengingat aspek-aspek tertentu yang ditekankan dan ditonjolkan oleh media massa
D. Analisis Framing Model Robert Entman