b. Kapasitas tersedia, yaitu tingkat kemampuan yang tersedia dari suatu
fasilitas untuk menghasilkan sejumlah produk pada periode tertentu. c.
Penumpukan bottleneck, yaitu jumlah penumpukan yang terjadi pada stasiun kerja tertentu.
4.5. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual menunjukkan hubungan logis antara variabel- variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam
melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Jumlah Permintaan Produk
Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam Kerja
Jumlah Shift Kerja Jumlah Mesin
Faktor Efisiensi Kapasitas Dibutuhkan
Kapasitas Tersedia Penumpukan
Bottleneck Waktu Siklus per
Stasiun Kerja
Faktor Utilitas
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Dependen
Optimasi stasiun kerja bottleneck berdasarkan pendekatan TOC
Solusi
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.6. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ditampilkan dalam blok diagram pada Gambar 4.2.
Rumusan Masalah :
Adanya bottleneck pada stasiun kerja yang menghambat proses produksi
Studi Pendahuluan :
- Melihat Kondisi Nyata Pabrik - Mengamati Proses Produksi
Studi Literatur :
- Mencari Metode Pemecahan Masalah - Mencari Teori Pendukung
Pengumpulan Data
Data Primer :
- Data Waktu Siklus Setiap Stasiun Kerja - Data Faktor Efisiensi
- Data Faktor Utilitas
Data Sekunder :
- Hari Kerja - Jam dan Shift Kerja
- Data Permintaan Produk - Data Jumlah Mesin Setiap Stasiun Kerja
- Data Biaya Material - Data Biaya Produksi
- Data Harga Jual Produk
Pengolahan Data :
- Perhitungan Waktu Baku Produksi - Peramalan Jumlah Permintaan Produk
- Penyusunan Jadwal Induk Produksi - Perhitungan Rough-Cut Capacity Planning
- Pengidentifikasian Stasiun Kerja Bottleneck dan
Non-bottleneck - Pengaturan Kembali JIP dengan Pengoptimalan
Stasiun Kerja Bottleneck berdasarkan Prinsip Theory of Constraints
Analisis dan Pembahasan :
Analisis terhadap kapasitas produksi sebelum dan setelah dilakukan pengoptimalan stasiun kerja
bottleneck
Kesimpulan dan Saran
Gambar 4.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.7. Pengumpulan Data
4.7.1. Sumber Data
Berdasarkan cara pengumpulannya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan atau pengukuran langsung.
Data yang termasuk kategori ini adalah: a.
Data urutan proses produksi. b.
Data waktu siklus tiap stasiun kerja. c.
Data faktor efisiensi setiap stasiun kerja. d.
Data faktor utilitas setiap stasiun kerja. 2.
Data sekunder diperoleh berdasarkan data dokumentasi perusahaan. Data yang termasuk kategori ini adalah:
a. Data hari kerja.
b. Data jam dan shift kerja.
c. Data permintaan produk.
d. Data jumlah mesin dari setiap stasiun kerja.
e. Data biaya produksi.
f. Data harga jual produk.
4.7.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Melihat proses produksi dan mengukur waktu siklus setiap stasiun kerja.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran waktu stopwatch time study.
2. Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan penanggung jawab bagian
produksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. 3.
Mengumpulkan data sekunder yang diambil dari dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.
4. Mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dengan cara membaca pustaka
atau literatur yang memiliki hubungan dengan objek yang diteliti.
4.7.3. Instrumen Penelitian
Penelitian dilakukan dengan teknik observasi, yaitu pengamatan langsung pada lantai produksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah stopwatch,
lembar pengamatan, dan alat tulis.
4.8. Metode Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam proses pengolahan data adalah: 1.
Menghitung waktu baku produksi. Perhitungan waktu baku melalui tahapan sebagai berikut:
a. Mengukur waktu siklus dengan metode jam henti stop watch. b. Menguji keseragaman dan kecukupan data dari hasil pengamatan waktu
siklus.
Universitas Sumatera Utara
c. Menentukan rating factor dan allowance untuk masing-masing operator di setiap stasiun kerja.
d. Menghitung waktu baku. 2.
Menentukan jumlah permintaan untuk dua belas bulan ke depan dengan melakukan peramalan. Peramalan dilakukan dengan metode time series
melalui tahapan sebagai berikut: a. Mendefinisikan tujuan peramalan yaitu jumlah permintaan untuk dua belas
bulan ke depan. b. Membuat scatter diagram dari jumlah permintaan.
c. Memilih beberapa metode yang mendekati pola scatter diagram. d. Menghitung parameter-parameter fungsi peramalan.
e. Menghitung kesalahan dari setiap metode yang terpilih. f. Memilih metode dengan kesalahan terkecil dan dilakukan pengujian
statistik F untuk menguji kebenarannya. g. Melakukan proses verifikasi untuk melihat data dalam batasan kontrol atau
tidak. Jika semua data dalam kontrol maka fungsi peramalan dapat dipakai.
3. Menyusun Jadwal Induk Produksi JIP.
4. Menghitung Rough-Cut Capacity Planning RCCP.
5. Mengidentifikasi stasiun kerja yang bottleneck dan non-bottleneck dengan
pendekatan Theory of Constraints TOC. 6.
Mengatur kembali JIP dengan mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck.
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Menghitung waktu baku produksi Mulai
Menyusun Jadwal Induk Produksi JIP
Selesai Melakukan peramalan jumlah permintaan
produk
Menghitung Rough-Cut Capacity Planning RCCP
Mengidentifikasi stasiun kerja bottleneck dan non-bottleneck
Mengatur kembali JIP dengan mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck dengan Theory of
Constraints dan Linear Programming
Gambar 4.3. Langkah-langkah Pengolahan Data
4.9. Analisis Pemecahan Masalah