Tabel 5.8. Hasil Uji Keseragaman Data Lanjutan
Produk Stasiun Kerja
s BKA
BKB Keterangan
G-1000ST I
7,100 0,068
7,237 6,963 Data seragam
II 14,592
0,050 14,691 14,493 Data seragam III
8,229 0,055
8,339 8,119 Data seragam
IV 13,007
0,119 13,244 12,770 Data seragam V
13,429 0,303 14,035 12,823 Data seragam
VI 7,761
0,052 7,864
7,658 Data seragam
5.2.2. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data yang telah diperoleh dari pengamatan mencukupi untuk dilakukan perhitungan atau tidak.
Salah satu contoh yang disajikan untuk perhitungan uji kecukupan adalah pada data pengukuran waktu Gaga Mie 100 Goreng Ekstra Pedas pada stasiun kerja I.
Dalam uji kecukupan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dimana nilai k = 1,96 dan tingkat keyakinan 5 dimana nilai s = 0,05.
= 0,128 Karena nilai N’ N, yaitu 0,128 10, maka data pengamatan telah
mencukupi.
Universitas Sumatera Utara
Rekapitulasi hasil uji kecukupan data pada produk Gaga Mie 100 Goreng Extra Pedas GCGEP dan Soto GCST serta Gaga Mie 1000 Goreng Spesial
Pedas G-1000GSP dan Soto G-1000ST dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Hasil Uji Kecukupan Data
Produk Stasiun Kerja
N’ N
Keterangan
GCGEP I
0,035
10 Data cukup
II 0,144
Data cukup III
0,048 Data cukup
IV 0,063
Data cukup V
0,645 Data cukup
VI 0,080
Data cukup
GCST I
0,029
10 Data cukup
II 0,019
Data cukup III
0,032 Data cukup
IV 0,075
Data cukup V
0,427 Data cukup
VI 0,158
Data cukup
G-1000GSP I
0,079
10 Data cukup
II 0,004
Data cukup III
0,017 Data cukup
IV 0,080
Data cukup V
0,208 Data cukup
VI 0,008
Data cukup
G-1000ST I
0,128
10 Data cukup
II 0,016
Data cukup III
0,062 Data cukup
IV 0,115
Data cukup V
0,704 Data cukup
VI 0,061
Data cukup
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Perhitungan Waktu Baku
Dalam menghitung waktu baku setiap stasiun kerja, diperhitungkan nilai rating factor dari operator yang diamati dan allowance yang diberikan kepada
operator tersebut. Perhitungan nilai rating factor dan allowance dari operator setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.10 dan Tabel 5.11.
Tabel 5.10. Rating Factor Operator pada Setiap Stasiun Kerja
Stasiun Kerja
Faktor Kelas
Lambang Nilai
Total Rating
Factor
I Keterampilan
Good C1
+0,06 +0,09
1,09 Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Average D
0,00 Konsistensi
Good E
+0,01 II
Keterampilan Good
C1 +0,06
+0,09 1,09
Usaha Good
C2 +0,02
Kondisi Kerja Average
D 0,00
Konsistensi Good
C +0,01
III Keterampilan
Good C1
+0,06 +0,09
1,09 Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Average D
0,00 Konsistensi
Good C
+0,01 IV
Keterampilan Excellent
B1 +0,11
+0,14 1,14
Usaha Good
C1 +0,05
Kondisi Kerja Fair
E –0,03
Konsistensi Good
C +0,01
V Keterampilan
Excellent B1
+0,11 +0,17
1,17 Usaha
Good C1
+0,05 Kondisi Kerja
Average D
0,00 Konsistensi
Good C
+0,01
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Rating Factor Operator pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja
Faktor Kelas
Lambang Nilai
Total Rating
Factor
VI Keterampilan
Excellent B1
+0,11 +0,17
1,17 Usaha
Good C1
+0,05 Kondisi Kerja
Average D
0,00 Konsistensi
Good C
+0,01
Tabel 5.11. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja
Stasiun Kerja
Faktor Kondisi
Pekerj a
Nilai Total
I Kebutuhan Pribadi
Pria 0,5
15 Tenaga yang Dikeluarkan
Ringan 7,5
Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki
1 Gerakan Kerja
Normal Kelelahan Mata
Pandangan yang terputus-putus
2
Keadaan Temperatur Normal
2,5 Keadaan Atmosfer
Cukup 1,5
Keadaan Lingkungan Kebisingan Rendah
II Kebutuhan Pribadi
Pria 0,5
13 Tenaga yang Dikeluarkan
Sangat ringan 6
Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki
1 Gerakan Kerja
Normal Kelelahan Mata
Pandangan yang terputus-putus
2
Keadaan Temperatur Normal
2 Keadaan Atmosfer
Cukup 1,5
Keadaan Lingkungan Kebisingan Rendah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiun Kerja
Faktor Kondisi
Pekerja Nilai Total
III Kebutuhan Pribadi
Pria 0,5
15 Tenaga yang Dikeluarkan
Sangat ringan 6
Sikap Kerja Berdiri di atas dua kaki
1 Gerakan Kerja
Normal Kelelahan Mata
Pandangan yang terputus-putus
3 Keadaan Temperatur
Normal 2,5
Keadaan Atmosfer Cukup
2 Keadaan Lingkungan
Kebisingan Rendah IV
Kebutuhan Pribadi Wanita
2 18,5
Tenaga yang Dikeluarkan Dapat diabaikan
Sikap Kerja Duduk
Gerakan Kerja Normal
Kelelahan Mata Pandangan yang hampir
terus-menerus 7
Keadaan Temperatur Tinggi
6 Keadaan Atmosfer
Cukup 2,5
Keadaan Lingkungan Siklus berulang antara
0 – 5 detik 1
V Kebutuhan Pribadi
Wanita 2
13,5 Tenaga yang Dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap Kerja
Duduk Gerakan Kerja
Normal Kelelahan Mata
Pandangan yang hampir terus-menerus
7 Keadaan Temperatur
Normal 2
Keadaan Atmosfer Cukup
1,5 Keadaan Lingkungan
Siklus berulang antara 0 – 5 detik
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Allowance Operator pada Setiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiu n
Kerja Faktor
Kondisi Pekerj
a Nilai
Total
VI Kebutuhan Pribadi
Wanita 2
13,5 Tenaga yang Dikeluarkan
Dapat diabaikan Sikap Kerja
Duduk Gerakan Kerja
Normal Kelelahan Mata
Pandangan yang hampir terus-menerus
7
Keadaan Temperatur Normal
2 Keadaan Atmosfer
Cukup 1,5
Keadaan Lingkungan Siklus berulang antara
0 – 5 detik 1
Salah satu contoh yang disajikan untuk menghitung waktu baku adalah untuk waktu baku Gaga Mie 100 Goreng Ekstra Pedas pada stasiun kerja I.
= 8,897 1,09 = 11,409
Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku dari pembuatan produk Gaga Mie 100 Goreng Extra Pedas GCGEP, Gaga Mie 100 Soto GCST, Gaga Mie
1000 Goreng Spesial Pedas G-1000GSP dan Gaga Mie 1000 Soto G-1000ST dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Waktu Baku untuk Setiap Produk pada Setiap Stasiun Kerja
Produk Stasiun Kerja
Waktu Baku detik
CGEP I
11,41 II
23,13 III
13,18 IV
22,56 V
21,93 VI
12,06 GCST
I 11,29
II 22,85
III 13,20
IV 22,52
V 21,91
VI 12,65
G-1000GSP I
9,09 II
18,23 III
10,63 IV
18,24 V
18,10 VI
10,39 G-1000ST
I 9,10
II 18,28
III 10,55
IV 18,19
V 18,16
VI 10,50
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Peramalan Permintaan 5.2.4.1.Peramalan Permintaan Gaga Mie 100 Goreng Ekstra Pedas GCGEP