Teknik Analisis Data PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SMP TERBUKA DI TEMPEL, SLEMAN, YOGYAKARTA.

37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasaan berupa deskripsi proses pembelajaran bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel tahun ajaran 20122013 semester genap. Deskripsi proses pembelajaran meliputi pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel berdasarkan komponen pembelajaran, hambatan dalam pembelajaran, dan cara yang dilakukan guru dalam menangani hambatan pembelajaran. Hasil penelitian dan pembahasaan merupakan hasil analisis data yang dikumpulkan selama penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Data diperoleh dari catatan hasil pengamatan, hasil wawancara, dan dokumentasi selama penelitian.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan hasil penelitian berupa deskripsi pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, hambatan pembelajaran, dan cara guru dalam menangani hambatan pembelajaran. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan komponen pembelajaran yaitu, siswa, guru, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Hambatan pembelajaran berupa deskripsi hambatan- hambatan yang dialami dan mempengaruhi pembelajaran. Deskripsi cara guru menangani hambatan pembelajaran. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel Berdasarkan Komponen Pembelajaran Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Terbuka Tempel dilaksanakan berdasarkan komponen pembelajaran. Pelaksanaan komponen pembelajaran terkait dengan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang ditulis guru. Silabus dan RPP mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Berikut ini disajikan deskripsi hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran berdasarkan komponen pembelajaran siswa, guru, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi.

a. Siswa

Sekolah Menengah Pertama Terbuka Tempel memiliki siswa dengan berbagai karakter dan latar belakang kehidupan. Hal tersebut mempengaruhi motivasi belajar dan pola pikir. Siswa SMP Terbuka Tempel termasuk siswa yang pasif dalam pembelajaran. Beberapa siswa sering menganggu pembelajaran dengan membuat kegaduhan di kelas. Guru sering mengeluhkan sikap siswa yang pasif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Guru menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi pembelajaran. Akan tetapi, siswa hanya diam dan tidak ada yang menjawab pertanyaan. Guru harus memanggil nama terlebih dahulu lalu mereka menjawab pertanyaan. Siswa juga sering menjawab dengan suara yang pelan sehingga guru atau teman yang jauh dari tempat duduknya tidak dapat mendengar. Selain siswa yang pasif, guru juga sering mengeluhkan beberapa siswa yang sering membuat kegaduhan dan mengganggu kegiatan belajar. Suasana kelas menjadi gaduh dan beberapa siswa sulit dikondisikan untuk memperhatikan dengan sunguh-sungguh pembelajaran. Kegaduhan suasana kelas lebih banyak terjadi di kelas VIII. Beberapa siswa putra sering membuat kegaduhan di kelas dengan mengganggu teman di dekatnya atau mengobrol dengan teman sebangku.