Media Pembelajaran Komponen Pembelajaran

d. untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa, memonitor kemajuan belajar siswa, dan menentukan keefektifan belajar siswa; e. untuk menentukan kelayakan siswa naik ke tingkat di atasnya. Nurgiyantoro 2010:89 membagi alat evaluasi berupa metode nontes dan tes. Keduanya digunakan untuk mendapatkan informasi atau data-data penilaian siswa. Guru harus mampu menentukan kapan menggunakan tes dan nontes. Teknik nontes menurut Nurgiyantoro 2010:90 merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan tentang keadaan peserta didik atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alat tes. Teknik nontes berupa kuesioner, pengamatan, wawancara, penugasan, dan portofolio. Teknik tes menurut Nurgiyantoro 2010:105 merupakan salah satu cara mendapatkan informasi kompetensi, pengetahuan, keterampilan tentang peserta didik. Bentuk tes berupa tes uraian, tes objektif, tes uraian objektif, tes lisan dan kinerja. Tes objektif meliputi tes pilihan ganda, tes benar salah, tes isian, dan penjodohan. Evaluasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga dapat mengetahui kelebihan siswa sehingga guru dapat menentukan tindakan yang tepat untuk menyalurkan kelebihan siswa. Berbagai bentuk evaluasi dapat diaplikasikan guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

C. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan bersastra terintegrasi dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. Pembelajaran keterampilan berbahasa tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Pembelajaran menyimak berhubungan dengan keterampilan berbicara dan membaca. Keterampilan menyimak membantu siswa untuk meningkatkan kualitas berbicara. Keterampilan berbicara berhubungan dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan membaca. Siswa dapat berbicara dengan argumentasi yang kuat dan pengetahuan yang luas apabila siswa sering membaca atau menyimak informasi. Keterampilan membaca berhubungan dengan keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis. Siswa yang sering menyimak informasi maka siswa memiliki pemahaman yang lebih baik sehingga ketika membaca mampu memahami bacaan dengan cepat. Keterampilan menulis berhubungan dengan keterampilan berbicara dan membaca. Siswa dapat menulis dengan baik dan berbobot karena sering mendengarkan informasi, menyampaikan argumentasi, dan memiliki pengetahuan yang luas dengan membaca.

1. Menyimak

Menurut Akhdiat dalam Sutari dkk 1998:19 menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Keterampilan menyimak membutuhkan kemampuan untuk memahami makna, baik tersirat dan tersurat. Tarigan mendefinisikan 2008:30 menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman. Kegiatan menyimak untuk memperoleh isi atau pesan. Menyimak juga bermakna