Latar Belakang Masalah PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SMP TERBUKA DI TEMPEL, SLEMAN, YOGYAKARTA.
Sekolah Menengah Pertama Terbuka berusaha untuk mendapatkan kesetaraan dan mampu bersaing dengan SMP umum. Pemerintah berupaya dengan
menyelenggarakan Lomba Motivasi Belajar Mandiri Lomojari tingkat provinsi dan nasional. Lomojari menjadi sarana untuk memacu sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SMP Terbuka. Selain itu, Lomojari juga menjadi wadah bagi siswa SMP Terbuka untuk membuktikan kemampuan
mereka di tingkat nasional. Tingkat kelulusan SMP Terbuka dalam ujian nasional juga terus meningkat. Empat tahun yang lalu tingkat kelulusan hanya 50 dan
tahun 2012
tingkat kelulusan
mencapai 80
menurut http:www.kemendiknas.go.id
. Prestasi dapat diraih berkat kerja keras siswa SMP Terbuka dan guru pembimbing. Pencapaian tersebut membuktikan bahwa
SMP Terbuka mampu bersaing dengan SMP umum. Sekolah Menengah Pertama Terbuka diselenggarakan pemerintah dengan
tujuan untuk memberikan fasilitas pendidikan bagi siswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Mereka bekerja membantu orang tua sehingga tidak dapat
mengikuti pembelajaran di pagi hari. SMP Terbuka menjadi harapan siswa untuk mendapatkan hak pendidikan. SMP Terbuka Tempel merupakan salah satu SMP
Terbuka yang membantu siswa kurang mampu dan kesulitan waktu untuk bersekolah di SMP umum.
Sekolah induk berperan dalam mengatur pelaksanaan pembelajaran di SMP Terbuka. Mulai dari seleksi siswa baru, pengaturan jadwal pelajaran, pengaturan
guru pembimbing, hingga dana operasional sekolah. Siswa SMP Terbuka Tempel
dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di SMP Induk untuk membantu proses belajar.
Sekolah Menengah Pertama Terbuka Tempel menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak
berbeda dengan SMP umum. Perbedaan pembelajaran terletak pada sistem dan waktu tatap muka. Siswa belajar di sekolah dibantu guru dan belajar secara
mandiri dengan Lembar Kerja Siswa LKS. Waktu belajar atau tatap muka di kelas hanya 30 menit setiap jam pelajaran. Untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia pembelajaran berlangsung selama empat jam pelajaran setiap minggunya.
Perencanaan pembelajaran di SMP Terbuka Tempel berdasarkan kurikulum KTSP. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
disusun berdasarkan kondisi siswa SMP Terbuka Tempel. Perencanaan pembelajaran
disesuaikan dengan waktu tatap muka yang tersedia. Guru mempertimbangkan pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan. Materi dipilih berdasarkan
latar belakang kehidupan siswa. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sesuai kondisi siswa. Standar penilaian yang digunakan guru dalam
menilai hasil belajar siswa berdasarkan kemampuan siswa. Guru pembimbing mendampingi dan memotivasi siswa belajar untuk belajar
sehingga banyak siswa SMP Terbuka Tempel yang memiliki motivasi belajar tinggi. Hal tersebut terbukti ketika tahun 2012 lulus 100 dan beberapa siswa
mampu memperoleh nilai tinggi. Selain itu, siswa SMP Terbuka Tempel juga menjuarai perlombaan dibidang akademik yaitu Lomojari di tingkat provinsi.
SMP Terbuka Tempel juga memiliki prestasi di tingkat nasional dengan mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti Lomojari di Jakarta pada tahun
2012. Siswa SMP Terbuka Tempel sebagian besar berasal dari keluarga yang tidak
mampu dan tidak diterima di sekolah negeri. Ada siswa yang memang memilih SMP Terbuka Tempel karena harus bekerja sehingga tidak dapat mengikuti
kegiatan belajar di sekolah umum. Karakter siswa SMP Terbuka Tempel berbeda dengan siswa SMP umum sehingga proses pembelajaran juga berbeda. Peranan
guru dalam pembelajaran di SMP Terbuka Tempel berbeda dengan SMP umum. Beberapa hal di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel.