Hambatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel

harus kreatif mencari bahan ajar. Guru menggunakan beberapa buku paket dan mengumpulkan materi melalui internet.

B. Pembahasan

Pada bagian ini diuraikan pembahasan hasil penelitian. Pembahasaan meliputi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan komponen pembelajaran, hambatan pembelajaran bahasa Indonesia, dan usaha guru menangani hambatan pembelajaran bahasa Indonesia. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel Berdasarkan Komponen Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan adalah pengajaran bukan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tidak berlangsung karena selama kegiatan belajar mengajar guru lebih berperan aktif. Pembelajaran dapat berlangsung apabila ada interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa selama kegiatan belajar. Kegiatan belajar tidak akan berjalan apabila tidak ada guru yang membimbing. Selama pembelajaran di SMP Terbuka Tempel guru berperan lebih aktif dari siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Terbuka Tempel berdasarkan komponen pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di kelas sesuai dengan silabus dan RPP yang ditulis guru. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang ditulis guru memiliki beberapa perbedaan dengan pembelajaran di kelas. Akan tetapi, pelaksanaan pembelajaran tidak terganggu. Terdapat penambahan dan pengurangan pada komponen tertentu dalam pembelajaran di kelas. Pembahasaan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel berdasarkan komponen pembelajaran siswa, guru, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi sebagai berikut.

a. Siswa

Siswa SMP Terbuka Tempel memiliki karakter yang berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum siswa SMP Terbuka Tempel adalah siswa yang pasif. Hampir semua siswa memiliki nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional di bawah rata-rata. Persaingan untuk mendapatkan sekolah negeri cukup ketat sehingga mereka yang memiliki nilai di bawah rata-rata tidak dapat diterima di SMPN 3 Tempel atau sekolah negeri lainnya. SMP Terbuka Tempel menjadi tempat untuk mendapatkan pendidikan yang layak secara gratis. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selain itu, ada siswa yang sudah bekerja sehingga memiliki motivasi belajar yang kurang. Mereka bekerja di sawah saat musim tanam dan panen padi atau menambang pasir di sungai. Mereka tidak dapat bekerja apabila sekolah di sekolah umum. Secara umum siswa kelas VII pasif dalam pembelajaran berdasarkan Deskrpisi Data Lapangan DDL 6. Siswa hanya diam dan tidak berani menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Siswa terlihat takut untuk menyampaikan pendapatnya. Ketika guru menanyakan teman yang tidak masuk, siswa malu untuk menjawab. Selain pasif, ada 3-5 siswa putra yang sering tidak memperhatikan ketika pembelajaran berdasarkan DDL 2. Ketika guru menyampaikan materi siswa tersebut tidak menyimak dan berbicara dengan teman di sampingnya. Beberapa siswa sering terlambat masuk kelas dan masuk kelas