Usaha Guru dalam Menangani Hambatan Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP Terbuka Tempel

pada SMP Terbuka Tempel berdasarkan komponen pembelajaran siswa, guru, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi sebagai berikut.

a. Siswa

Siswa SMP Terbuka Tempel memiliki karakter yang berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum siswa SMP Terbuka Tempel adalah siswa yang pasif. Hampir semua siswa memiliki nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional di bawah rata-rata. Persaingan untuk mendapatkan sekolah negeri cukup ketat sehingga mereka yang memiliki nilai di bawah rata-rata tidak dapat diterima di SMPN 3 Tempel atau sekolah negeri lainnya. SMP Terbuka Tempel menjadi tempat untuk mendapatkan pendidikan yang layak secara gratis. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selain itu, ada siswa yang sudah bekerja sehingga memiliki motivasi belajar yang kurang. Mereka bekerja di sawah saat musim tanam dan panen padi atau menambang pasir di sungai. Mereka tidak dapat bekerja apabila sekolah di sekolah umum. Secara umum siswa kelas VII pasif dalam pembelajaran berdasarkan Deskrpisi Data Lapangan DDL 6. Siswa hanya diam dan tidak berani menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Siswa terlihat takut untuk menyampaikan pendapatnya. Ketika guru menanyakan teman yang tidak masuk, siswa malu untuk menjawab. Selain pasif, ada 3-5 siswa putra yang sering tidak memperhatikan ketika pembelajaran berdasarkan DDL 2. Ketika guru menyampaikan materi siswa tersebut tidak menyimak dan berbicara dengan teman di sampingnya. Beberapa siswa sering terlambat masuk kelas dan masuk kelas tanpa mengucapkan salam kepada guru. Guru kelas VII sering mengeluhkan keadaan siswa tersebut. Guru selalu memberikan motivasi dan nasihat kepada siswa agar sikap mereka berubah. Siswa kelas VII mengalami kesulitan pada Kompetensi Dasar KD 12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung serta KD 13.2 Merefleksi puisi yang dibacakan. Pada pembelajaran keterampilan menulis KD 12.1 siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan kata ganti orang dalam mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung berdasarkan DDL 2. Pada pembelajaran keterampilan menyimak KD 13.2 siswa mengalami kesulitan dalam membedakan makna langsung tersuratdenotasi dan tidak langsung tersiratkonotasi berdasarkan DDL 6. Siswa kesulitan dalam menemukan makna dalam puisi. Guru menjelaskan kembali definisi makna dalam puisi dengan memberikan contoh cara menganalisis makna puisi. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru sesuai dengan KD yang akan dipelajari pada pertemuan itu. Sebagian besar siswa menyimak dengan sungguh-sungguh penjelasan guru. Ketika guru menyampaikan materi, guru sering bertanya terkait materi yang dipelajari kepada siswa. Siswa biasanya diam dan hanya menjawab dengan berbisik kepada teman disebelahnya. Guru menyebutkan nama salah satu siswa kemudian siswa tersebut menjawab dengan suara yang pelan. Siswa kelas VII terlihat kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapat. Setelah menyimak