Kontra Memori Kasasi Penuntut Umum

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, terdakwa akhirnya meminta kepada Majelis Hakim Agung yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat kasasi agar memutuskan dengan amarnya yang berbunyi sebagai berikut: 273 1 Menerima permohonan kasasi dari pemohon kasasi BHZ. 2 Memperbaiki Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 38Pid2009PT- Mdn tanggal 05 Februari 2009 jo Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2417Pid.B2008PN-Mdn tanggal 18 Desember 2008 dan mengadili sendiri. 3 Menjatuhkan putusan yang seringan-ringannya kepada pemohon kasasi BHZ. 4 Membebankan biaya perkara kepada negara.

B. Kontra Memori Kasasi Penuntut Umum

Menanggapi memori kasasi terdakwa, penuntut umum kemudian mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 08 Mei 2009 dan telah diserahkan kepada terdakwa pada tanggal 20 Mei 2009 dengan uraian sebagai berikut: 274 1 Tanggapan tentang Pemeriksaan Perkara No. 2417Pid.B2008PN-Mdn Bertentangan Dengan Hukum Acara Karena Cara Mengadili Tidak Dilaksanakan Menurut Ketentuan Undang-Undang. Apabila dipahami pasal 56 ayat 1 KUHAP, maka tidak ada kewajiban majelis hakim untuk menunjuk penasehat hukum apabila terdakwa mampu. Perihal ketidak mampuan terdakwa tidak pernah disampaikan baik oleh terdakwa sendiri ataupun keluarganya dan tidak ada satu buktipun berupa surat keterangan miskin dari 273 Bunyi amar permohonan terdakwa ini sesuai dengan redaksi aslinya dalam memori kasasi. 274 Kontra Memori Kasasi Penuntut Umum ini telah mengalami perobahan dari redaksi aslinya dengan tetap menjaga kesamaan maksud dan tujuannya. Universitas Sumatera utara kantor Lurah tempat terdakwa bertempat tinggal. Sewaktu pemeriksaan persidangan majelis hakim pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Medan telah menanyakan kepada terdakwa apakah terdakwa menghadap sendiri atau didampingi oleh penasehat hukum, dan terdakwa menyatakan menghadap sendiri dan tidak perlu didampingi oleh penasehat hukum. Atas alasan ini, keberatan penasehat hukum terdakwa tersebut di atas sama sekali tidak beralasan sehingga wajib dikesampingkan dan ditolak; 2 Tanggapan tentang Pertimbangan Judex Factie Yang Memeriksa dan Memutus Perkara No. 2417Pid.B2008PN-Mdn Kurang Lengkap dan Kurang Sempurna onvoeldende gemotiveerd. Penuntut Umum menyatakan bahwa Pengadilan Tinggi Sumatera Utara mempunyai wewenang untuk memeriksa dan mengadili perkara yang dimintakan banding dan Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara telah mempertimbangkan secara yuridis segala unsur-unsur pasal yang didakwakan dalam perkara ini. Setelah mencermati secara teliti Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara maka putusan tersebut telah sesuai dengan ketentuan maupun aturan hukum yang berlaku dimana penerapan hukum telah benar dan lengkap serta cara mengadili telah dilaksanakan sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa putusan majelis hakim telah sempurna dan tidak cacat secara hukum. Oleh karena itu alasan penasehat hukum dalam poin ini wajib dikesampingkan dan ditolak. Universitas Sumatera utara 3 Tanggapan tentang Pertimbangan Hukum Dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2417Pid.B2008PN-Mdn Bertentangan Dengan Fakta Hukum Yang Terungkap Dalam Persidangan. Keberatan terdakwa perihal saksi korban masih berusia 17 tujuh belas tahun secara nyata kerap menjumpai terdakwa di rumah terdakwa dan saksi korban mendatangi terdakwa ditempat kerjanya di Hotel Ambarita Samosir sehingga majelis hakim tidak cukup mempertimbangkan sebab-sebab kausalitas mengapa terdakwa dan saksi korban sampai melakukan hubungan layaknya suami isteri, menurut penuntut umum tidak memenuhi ketentuan sebagaimana alasan mengajukan memori kasasi. Hubungan sebab akibat perbuatan terdakwa dengan saksi korban telah diperiksa dan telah diberikan analisis yuridis pada tingkat peradilan pertama dengan memeriksa para saksi sehingga alasan penasehat hukum terdakwa pada poin ini wajib ditolak dan dikesampingkan. Berdasarkan uraian kontra memori kasasi tersebut di atas, penuntut umum dengan mengingat Pasal 244, 245, 248 dan 253 KUHAP, meminta agar Ketua Mahkamah Agung RI memutuskan sebagai berikut: 275 1 Menolak permohonan kasasi dari penasehat hukum terdakwa. 2 Menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara No. 38Pid2009PT-Mdn tanggal 05 Februari 2009. 3 Membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa. 275 Bunyi amar permohonan penuntut umum sesuai dengan redaksi aslinya dalam kontra memori kasasi. Universitas Sumatera utara

C. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1202KPid.Sus2009

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Perjanjian Keagenen (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 2363 K/Pdt/2011)

2 82 81

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

BAB II PENGATURAN TENTANG TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK MENURUT HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

0 0 46

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

0 0 17