94
BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAN KETERBUKAAN
PEMILIK USAHA
5.1 Strategi: Mengikuti Beberapa Perlombaan Usaha Kecil Menengah
Usaha produksi mie rajang di Pegajahan ini ternyata sudah beberapa kali mengikuti perlombaan baik itu tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional.
Keikutsertaan usaha mie rajang ini dilakukan oleh satu orang yang aktif mengikuti kegiatan semacam itu. Orang tersebut adalah Pak Ponijan. Pak Ponijan adalah
pemilik usaha mie rajang di Pegajahan Dusun II. Namun saat ini beliau tidak lagi melakukan usaha tersebut. Pak Ponijan sudah tidak melakukan usaha produksi
mie rajang pada tahun 2012. Pak Ponijan merupakan seorang yang aktif membuat proposal untuk
mengikuti kegiatan perlombaan mengenai usaha kecil menengah. Ia membuat proposal mengenai mie rajang yang Ia buat dengan membawa nama kelompok
yang dibuatnya. Kelompok itu sendiri tidak pernah berdiri sebagaimana seharusnya. Kelompok mie rajang ini ada ketika Pak Ponijan sedang mengikuti
perlombaan saja. Pak Ponijan mengajak sesama pembuat mie rajang untuk bergabung membuat kelompok agar bisa mengikuti perlombaan tersebut.
Perlombaan yang diikuti tidak hanya sekali itu
20
dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan hadiah dan bantuan untuk memajukan usaha mereka. Keaktifan
mereka dalam mengikuti kegiatan perlombaan dan pencarian bantuan terjadi pada
20
Pelatihan dan perlombaan yang diadakan di kabupaten Batu Bara pada tahun 2010, perlombaan dari dinas kependudukan pada tahun 2011, perlombaan yang dibuat oleh ibu
PKK Desa Pegajahan dan perlombaan dari LSM informan tidak lagi mengingat nama LSM pada tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
95
tahun 2010. Namun hal tersebut tidak berjalan lama karena hasil yang mereka harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Mereka memang sempat memenangkan kegiatan tersebut, hadiah yang mereka peroleh adalah oven besar dan juga beberapa mesin penggiling dan mesin
ampia. Peralatan tersebut yang seharusnya menjadi milik kelompok justru dianggap milik pribadi. Pihak-pihak yang menggunakan nama kelompok untuk
mendapatkan keuntungan pribadi membuat yang lainnya tidak lagi mau mengikuti kelompok. Sehingga pada akhirnya para pemilik usaha lebih memilih
memproduksi mie rajang saja, dan tidak mengikuti kegiatan perlombaan lagi karena tidak ingin terpecah karena hasil yang telah mereka dapatkan.Keputusan
para pemilik usaha yang tidak lagi mau membuat dan mengikuti kelompok dikarenakan kekecewaan yang mereka peroleh terhadap pengurus kelompok.
Selain itu mereka tidak merasa keuntungan yang mereka dapatkan ketika mereka tergabung dalam kelompok. Bila tergabung dengan kelompok mereka setidaknya
mereka memerlukan waktu luang untuk berkumpul dan mengurusi kelompok. Selain itu adanya dana-dana yang dikumpulkan untuk kepentingan kelompok
tentu sedikit banyak akan membuat pemilik usaha enggan. Kegiatan mengikuti perlombaan dari pihak pemerintahan maupun dari pihak
non pemerintahan seperti lembaga swadaya masyarakat yang dilakukan oleh mereka awalnya untuk bisa membantu pemilik usaha dalam menambah
kemampuan produksi mereka menjadi lebih baik salah satunya dengan mendapatkan tambahan peralatan. Selain itu mereka juga secara tidak langsung
telah memperkenalkan usaha produksi mie rajang mereka kepada pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
96
Dengan begitu orang lain menjadi tahu keberadaan produksi mereka dan mengakui bahwa usaha mereka ada dan mampu dijadikan salah satu sumber
matapencaharian bagi mereka. Meskipun pada akhirnya keikutsertaan tersebut menjadikan masalah tersendiri diantara pemilik usaha tetapi usaha mereka sudah
memiliki nama diluar Desa.
5.2 Strategi: Mengikuti Kegiatan Pemerintah