124
Para pemilik usaha sibuk untuk memproduksi mie rajang mereka sebaik mungkin agar agen tidak kecewa dengan mereka, selain itu mereka juga
memberikan servis yang baik kepada pekerja dengan tujuan untuk menghargai mereka, bukan untuk menunjukkan kepada yang lainnya bahwa mereka baik dan
membuat yang lain ikut melakukan hal yang sama dengan mereka. Pernyataan diatas sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Buk Lasmiem
berikut ini: “Untuk apa saingan, kami kan gak mau cari prestasi, orang Cuma
mau cari uang aja kok. Lagian mau seberapa banyak pun mie yang kami buat pasti habis diambil sama agen, jadi gak perlu takut kalok
agen milih tempat mie ditempat lain, masing masing kami kan punya agen sendiri”.
8.2 Diskusi Harga Dengan Sesama Pengusaha Untuk Menghimpun Kekuatan
Hubungan yang kompleks dengan semua pelaku ekonomi ubi memberikan ruang terbuka bagi setiap pelaku untuk menunjukkan kekuatannya dalam usaha
saling pengaruh mempengaruhi. Siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi ditentukan dari siapa yang memiliki kekuatan lebih besar. Pemilik
usaha mie ubi menyadari pentingnya kerjasama mereka untuk bisa mempengaruhi agen agar mau memberikan apa yang mereka butuhkan. Untuk itu para pemilk
usaha berkoalisi untuk memperbesar kekuatan yang mereka miliki. Pentingnya harga ubi kayu bagi pemilik usaha akan menentukan keuntungan
yang mereka peroleh nantinya. Seperti bagaimana harga bagi barang-barang yang lain, harga ubi kayu juga mengalami naik dan turun. Untuk itu pemilik usaha tidak
akan membiarkan harga ubi kayu dikuasai sepenuhnya oleh agen ubi.
Universitas Sumatera Utara
125
Cara pengendalian harga yang dilakukan oleh pemilik usaha tidak hanya dilakukan sendiri-sendiri oleh mereka. Ada kerjasama yang merekela lakukan
untuk secara langsung meminta harga ubi kayu turun. Namun pemilik usaha tentu tidak begitu saja meminta harga ubi kayu turun, mereka meminta turun apabila
mereka berada dalam kondisi yang terjepit dan tidak memungkinkan mereka untuk tetap mempertahankan harga yang sebelumnya.
Sebab mengapa mereka meminta harga ubi kayu turun yaitu turunnya harga mie ubi di pasaran. Apabila harga mie turun maka mereka akan langsung meminta
harga ubi kayu turun. Hal tersebut memang selalu berlaku hingga saat ini. Pemilik usaha tidak akan mau menanggung kerugian dengan penghasilan yang pas-pasan,
sementara mereka harus tetap membayar buruh upah yang bekerja setiap hari. Begitu pula dengan harga mie rajang, pemilik usaha tetap memiliki
kekuatan untuk bisa mengendalikan harga mie rajang yang mereka produksi. Sama halnya seperti harga ubi kayu yang pasti sangat mempengaruhi seberapa
besar penghasilan yang mereka dapatkan. Lantas bagaimana cara pemilik usaha meminta harga ubi kayu turun serta
harga mie ubi naik. Seperti yang telah dijelaskan sedikit diatas, pemilik usaha memiliki hubungan yang cukup erat karena mereka merupakan tetangga.
Hubungan yang tetap berjalan baik sebagaimana kehidupan tetangga yang lainnya.
Dalam menentukan harga tersebut, sesama pemilik usaha akan berdiskusi untuk melihat perkembangan harga yang mereka alami. Apabila mereka merasa
Universitas Sumatera Utara
126
perlu untuk menurunkan harga ubi kayu maka mereka akan secara kompak meminta kepada agen ubi kayu untuk menurunkan harga.
Diskusi yang mereka lakukan tidak seperti diskusi anak kuliahan yang saling duduk bersama dan menentukan topik-topik yang akan diperbincangkan.
Cara berdiskusi mereka yaitu ketika mereka bertemu dengan pemilik usaha yang lain, Mereka akan bercerita dan bertanya berapa harga ubi kayu yang diberikan
dari agen ubi kepada mereka. Apabila mereka menemukan perbedaan maka pemilik usaha yang lain akan
melaporkan kepada agen ubi kayu untuk dapat menyamakan harga ubi kayu yang diberikan oleh mereka. Selain itu ketika mereka menilai harga ubi sudah
memberatkan bagi mereka, maka mereka akan memutuskan untuk meminta harga ubi kayu turun. Dalam menurunkan harga ubi kayu mereka menawarkan nominal
yang mereka berikan kepada agen ubi. Maka dari itu mereka terlebih dahulu menentukan nominal harga yang mereka inginkan. Dalam menentukan nominal
harga mereka juga tidak serta merta menentukan nominal tertentu, mereka juga menyesuaikan dengan harga mie yang mereka jual serta keadaan lancar atau
tidaknya penjualan. Ketika mereka sudah sepakat dengan nominal harga yang mereka inginkan, selanjutnya mereka akan menjumpai pemilik usaha yang tidak
ikut diskusi untuk meminta harga ubi kayu turun. Dalam mengungkapkan keinginan mereka kepada agen ubi, yaitu ketika
agen ubi mengantarkan ubi mereka di pagi hari. Agen ubi akan mengantarkan ubi kayu secara bergiliran, ketika itulah masing-masing pemilik usaha mengutarakan
keinginaan mereka untuk meminta pengurangan harga dengan alasan yang telah
Universitas Sumatera Utara
127
disepakati. Selanjutnya pemilik usaha yang lainnya akan melakukan hal yang sama ketika agen ubi mengantarkann barang ke mereka.
Namun ada kalanya agen ubi tidak mengantarkan ubi kayu sendiri, mereka mempunyai anggota untuk membantu mengantarkan ubi ke pemilik usaha. Ketika
anggota agen yang datang mengantar ubi kayu maka pemilik usaha meminta anggota untuk menyampaikan kepada agen ubi mengenai keinginan mereka. Hal
yang sama juga berlaku kepada agen mie dalam penentuan harga mie rajang. Diskusi harga yang dilakukan oleh sesama pemilik usaha hanya
diberlakukan bagi pemilik usaha yang menggunakan agen yang sama. Banyaknya agen ubi maupun agen mie membuat tentu saja memberikan pembedaan terhadap
harga maupun pelayanan yang mereka berikan. Untuk mendiskusikan harga ini mereka hanya bekerja sama dengan pemilik usaha yang memiliki agen ubi dan
agen mie yang sama. Walaupun tidak dapat dipungkiri pemilik usaha yang tidak menggunakan
agen yang sama juga tetap mereka perlukan informasi harga yang diberlakukan kepada mereka sebagai pembandingan. Pada kenyataannya harga ubi kayu
maupun harga mie rajang yang diberlakukan kepada pemilik usaha relatif sama, kalaupun ada pembedaan tidak terlalu signifikan.
Lain halnya dengan pemilik usaha yang menggunakan agen tengkulak dalam membantu mereka. Pemilik usaha yang tidak menggunakan tengkulak akan
berdiskusi sesama mereka yang tidak menggunakan tengkulak. Begitu juga yang menggunakan tengkulak, mereka akan berdiskusi dengan sesama pengguna jasa
agen tengkulak.
Universitas Sumatera Utara
128
Diskusi pemilik usaha juga bukan hanya masalah harga bahan pokok dan hasil produksi saja, mereka juga sering membicarakan upah pekerja. Tentu saja mereka
harus kompak untuk memberikan upah antara satu pemilik dengan pemilik lainnya agar tidak terjadi masalah. Untuk itu mereka saling menginformasikan
antara satu dengan yang lainnya.
8.3 Tolong Menolong Untuk Memelihara Hubungan Baik