Strategi: Mengikuti Kegiatan Pemerintah

96 Dengan begitu orang lain menjadi tahu keberadaan produksi mereka dan mengakui bahwa usaha mereka ada dan mampu dijadikan salah satu sumber matapencaharian bagi mereka. Meskipun pada akhirnya keikutsertaan tersebut menjadikan masalah tersendiri diantara pemilik usaha tetapi usaha mereka sudah memiliki nama diluar Desa.

5.2 Strategi: Mengikuti Kegiatan Pemerintah

Usaha produksi mie rajang ini telah mendapat perhatian dari pihak pemerintahan. Pemerintah sudah ikut berpartisipasi dalam memajukan usaha yang dimiliki oleh masyarakat di Pegajahan ini. Pemerintah sebagai pihak yang seharusnya mendukung dan memberikan kemudahan bagi pemilik usaha kecil menengah telah memberikan apa yang seharusnya diberikan oleh mereka. Pemerintah yang langsung mengurusi para pemilik usaha adalah pihak kelurahan Desa Pegajahan. Hal yang telah dilakukan oleh pemerintah ada dua macam, yang pertama adalah memberikan pelatihan kepada pemilik usaha untuk meningkatkan mutu hasil produksi. Pelatihan yang diberikan beberapa kali oleh mereka dilakukan di Kantor kecamatan Pegajahan yang letaknya di Dusun II Pegajahan. Pelatihan yang diberikan kepada pemilik usaha dilakukan dengan metode ceramah. Materi yang disampaikan berusaha kebersihan, mutu hasil produksi menginovasikan usaha, dan membuat makanan yang lain untuk bisa dijadikan usaha. Pelatihan ini sering dilakukan, dalam dua bulan minimal ada sekali pelatihan. Pihak yang mengadakan pelatihan adalah ibu PKK pembinaan kesejahteraan keluarga Desa Pegajahan. Ibu PKK bekerja sama dengan pihak lain untuk memberikan pelatihan Universitas Sumatera Utara 97 kepada warga Desa secara umum dan juga para pemilik usaha secara khusus. Pihak-pihak yang pernah memberikan pelatihan adalah Dinas Pariwisata, Dinas Kependudukan, PKK dari kabupaten maupun kecamatan, dan PKK Desa Pegajahan. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan mendapatkan pengetahuan baru, namun tidak semua peserta menerapkan dalam usahanya. Alasan mereka tidak menerapkan apa yang diajarkan karena kesusahan yang mereka peroleh. Contoh pengajaran yang mereka peroleh namun tidak mereka terapkan adalah dibuatnya tempat yang tinggi untuk tempat penjemuran mie rajang. Tempat yang tinggi diharapkan dapat menjaga kebersihan mie. Namun karena keterbatasan lokasi penjemuran dan kesusahan membuat tempat penjemuran membuat mereka tidak menerapkannya. Selain memberikan pelatihan kepada pemilik usaha pemerintah juga memberikan peralatan kepada pemilik usaha. Namun bantuan yang diberikan tersebut tidak semua pemilik usaha mendapatkannya. Hanya beberapa orang saja yang mendapatkan bantuan tersebut. Sementara yang lainnya tidak mendapatkan apa-apa. Pemberian bantuan ini digerakkan oleh PKK sehingga siapa yang mendapatkannya tergantung kepada PKK. Tidak jelas apa dasar PKK untuk memberikan bantuan kepada pemilik usaha, hanya saja bila dilihat dari kenyataan yang ada pihak yang mendapatkan bantuan adalah pemilik usaha yang aktif mengikuti kegiatan yang diadakan PKK serta orang yang dikenal oleh ibu PKK tersebut.. Namun dalam prosesnya PKK membuat kelompok usaha yang terdiri dari 10 orang dengan mengumpulkan potocopy KTP orang yang menjadi anggota. Anggota ini dibuat hanya sebagai formalitas saja. Bahkan mereka yang menjadi Universitas Sumatera Utara 98 anggota bukanlah seorang pemilik usaha olahan ubi kayu. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut yaitu berupa peralatan seperti mesin penggiling serta ampia. Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik usaha dalam memajukan usaha mereka. Meskipun pada kenyataannya mesin yang mereka peroleh tidak mereka gunakan karena mereka perlu memperbaiki terlebih dahulu agar bisa digunakan seperti apa yang diharapkan. Bantuan yang terakhir kali diberikan dari pemerintah yaitu bantuan mesin penggiling kepada ibu Jaliah pada Oktober 2015.

5.3 Keterbukaan: Mendapat Perhatian dari Pihak Akademisi