Cara umumnya dilakukan dengan menempatkan produknya sebagai alternatif dari produk saingannya.
6. Positioning dengan Menggunakan Simbol-simbol Budaya
Menciptakan citra yang berbeda dimata calaon pembeli terhadap produk para pesaing. Strategi ini mengupayakan identifikasi atas sejumlah simbol yang
memiliki arti penting bagi calon pembeli. 7.
Positioning Langsung Terhadap Pesaing Penggunaan pesaing sebagai acuan positioning sering juga disebut sebagai
periklanan kreatif. Adanya empat jenis kesalahan positioning, yaitu: Underpositioning, dalam
hal ini fitur yang hendak ditonjolkan untuk membangun positioning dianggap bukan hal yang terlalu istimewa; Overpositioning, disini produk memiliki citra
yang terlalu tinggi dalam benak konsumen, dan karenanya dianggap diatas jangkauan daya beli mereka; Confused positioning, dalam hal ini pelanggan
bingung dengan citra brand karena terlalu banyaknya klaim atau perubahan brand positioning
yang terlalu sering; Doubtful positioning, disini pelanggan merasa sulit untuk mempercayai klaim sebuah brand dalam kaitannya dengan fitur suatu
produk, harga,
atau manufakturnya
http:rajapresentasi.com2009044- kesalahan-dalam-brand-positioning; diakses pada 03 Maret 2012.
I.6.5 Minat Beli
Minat adalah perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Jadi, minat beli adalah suatu sikap yang
Universitas Sumatera Utara
dapat menimbulkan hasrat dan perhatian terhadap sesuatu dan timbul keinginan
untuk membeli sesuatu Effendy, 2002: 103.
Menurut Tidjan 1976: 71 adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari
pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu
yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.
I.6.6 Teori AIDDA
Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya
sebagai berikut: A
- Attention
- Perhatian
I -
Interest -
Ketertarikan D
- Desire
- Minat
D -
Desicion -
Keputusan A
- Action
- Tindakan
Proses tahap komunikasi ini mengandung maksud bawa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian attention, dalam hubungan
ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadi awal sukses suatu proses komunikasi,
apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan hendaknya disusul dengan upaya
Universitas Sumatera Utara
menumbuhkan ketertarikan interest yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian.
Ketertarikan merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya suatu hasrat desire untuk melakukan suatu kegiatan yang
diharapkan komunikator. Jika hanya ada hasrat saja pada diri komunikasi, maka bagi komunikator ini belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan
datangnya keputusan desicion, yaitu keputasan untuk melakukan kegitan action sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator Khasali, 1995: 83.
Namun karena penelitian ini hanya melihat minat beli maka desicion keputusan dan action Tindakan tidak dikembangkan dalam penilitian ini, tetapi
hanya sampai pada desire minat. Brand position ice cream Wall’s Magnum
adalah sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan khalayak sasaran yaitu masyarakat dengan tujuan untuk menarik
perhatian agar pesan yang disampaikan oleh produk tersebut dapat diterima, sehingga khlayak tertarik dan sampai pada akhirnya khalayak tersebut berminat
untuk membeli produk tersebut.
I.7 Kerangka Konsep